Drama Keraton Surakarta
Sosok 3 Kerabat Keraton Solo Terima Kekancingan, Dapat Gelar Panembahan, Ini Makna Gelar Baru Mereka
Tiga dari lima kerabat Keraton Solo yang menerima kekancingan kini menyandang gelar baru sebagai Panembahan. Siapa saja mereka? Ini maknanya.
Editor: ninda iswara
Ringkasan Berita:
- Ada lima kerabat Keraton Solo yang menerima kekancingan dari Pakubuwono XIV Hamangkunegoro, Sabtu (15/11/2025).
- Tiga dari lima orang tersebut kini menyandang gelar baru sebagai Panembahan.
- Mereka adalah GKR Timoer, KGPH Benowo, dan KGPH Dipokusumo.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tiga kerabat Keraton Solo resmi menerima gelar baru Panembahan setelah Pakubuwono XIV Hamangkunegoro menyerahkan kekancingan atau surat keputusan Keraton, Sabtu (15/11/2025).
Penyerahan dilakukan sesaat setelah prosesi jumenengan, bersamaan dengan pemberian kekancingan kepada total lima kerabat.
Putri sulung Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbai, menjelaskan bahwa pemberian kekancingan tersebut merupakan bentuk penghargaan dan rasa terima kasih Raja kepada lima kerabat yang selama ini berkontribusi besar dalam proses pengukuhan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro sebagai Raja Keraton Solo.
"Beliau tersentuh dengan perjuangan kami untuk mendudukkan beliau sebagai Raja," ungkap GKR Timoer, Senin (17/11/2025), dikutip dari TribunSolo.com.
Menurut penuturan GKR Timoer, dari lima penerima kekancingan, tiga di antaranya dianugerahi gelar baru sebagai Panembahan.
Gelar tersebut diberikan kepada dirinya sendiri serta dua adik Pakubuwono XIII, yakni KGPH Benowo dan KGPH Dipokusumo.
Penganugerahan ini menjadi bentuk penghormatan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro kepada para kerabat yang lebih senior.
Baca juga: Konflik Keraton Solo Memanas, Respati Ardi Wali Kota Solo Tak Ikut Campur: Masyarakat jadi Bingung
"Menaikkan gelar. Dari yang laki-laki Gusti Benowo dan Gusti Dipo mendapat kenaikan menjadi KGPA Panembahan."
Ia juga menjelaskan bahwa gelarnya ikut mengalami peningkatan.
"Saya sudah GKR disepuhkan lagi jadi GKR Panembahan Timoer. Gusti Devi dan Gusti Ratih menjadi GKR," jelas GKR Timoer.
Sebagai putri tertua, ia menegaskan bahwa penganugerahan tersebut sarat makna, terutama sebagai bentuk penghormatan Raja kepada dirinya dan para saudara yang lebih tua.
"Karena maknanya dari saya kan anak tertua. Supaya walaupun beliaunya Raja menghormati saya sebagai suhnya adik-adiknya," lanjut dia.
Berikut daftar kerabat yang menerima kekancingan dan gelar barunya:
- GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, putri pertama Pakubuwono XIII, gelar barunya adalah GKR Panembahan Timoer Rumbai;
- GRay Devi Lelyana Dewi, putri kedua Pakubuwono XIII, gelar barunya adalah GKR Devi Lelyana Dewi;
- GRAy Dewi Ratih Widyasari, putri ketiga Pakubuwono XIII, gelar barunya adalah GKR Dewi Ratih Widyasari;
- KGPH Benowo, adik Pakubuwono XIII, gelar barunya adalah KGPA Panembahan Benowo;
- KGPH Dipokusumo, adik Pakubuwono XIII, gelar barunya adalah KGPA Panembahan Dipokusumo.
Sosok 3 Kerabat Dapat Gelar Panembahan
1. GKR Timoer Rumbai
GKR Timoer, yang memiliki nama lengkap GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, adalah anak sulung sekaligus putri tertua Pakubuwono XIII.
Dikutip dari TribunTrends.com, GKR Timoer merupakan anak dari pernikahan pertama Pakubuwono XIII dengan KRAy Endang Kusumaningdyah.
Dari pernikahannya dengan KRAy Endang, Pakubuwono XIII memiliki tiga anak yang semuanya perempuan, yaitu GKR Timoer, GRAy Devi Lelyana Dewi, dan GRAy Dewi Ratih Widyasari.
Namun, Pakubuwono XIII dan KRAy Endang diketahui telah bercerai.
Dilihat dari silsilah keluarga Pakubuwono XIII, Pakubuwono XIV Hamangkunegoro merupakan adik sambung GKR Timoer.
Sebagai informasi, GKR Timoer memiliki ketertarikan dalam kesenian, termasuk seni peran.
Pada 2024, GKR Timoer pernah beradu akting dengan pedangdut Gilga Sahid dan Happy Asmara dalam film Ambyar Mak Byar.
Ia berperan sebagai ibu dari Bethari (Happy Asmara).
GKR Timoer juga diketahui aktif bermain media sosial lewat akun Instagramnya, @gkrtimoer.
2. KGPH Benowo
KGPH Benowo adalah anak Pakubuwono XII dengan istri ketiga, yakni KRAy Pradapaningrum.
Ia terlahir dengan nama kecil GRM Surya Bandriya.
KGPH Benowo juga dikenal sebagai dalang dengan nama Ki KGPH Adipati Benowo.
Ia merupakan Ketua Paguyuban Dhalang Surakarta (Padhasuka).
3. KGPH Dipokusumo
KGPH Dipokusumo merupakan saudara kandung Maha Menteri Keraton Solo, KGPA Tedjowulan.
Keduanya adalah anak Pakubuwono XII dari istri kedua, KRAy Retnodiningrum.
KGPH Dipokusumo terlahir dengan nama kecil GRM Surya Suparta.
Ia dikenal sebagai Pengageng Parentah Keraton Solo.
Dikutip dari Nusantara Institute, KGPH Dipokusuma juga seorang dosen, pembicara publik, dan aktivis budaya.
Nusantara Institute adalah lembaga yang didirikan oleh Yayasan Budaya Nusantara Indonesia.
Lembaga ini berfokus pada bidang studi, kajian, publikasi, scholarship, riset ilmiah, dan pengembangan akademik tentang ke-Nusantara-an.
Di Nusantara Institute, KGPH Dipokusumo menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat.
KGPH Dipokusumo pernah menerima gelar kehormatan dari Kerajaan Negeri Sembilan, Malaysia.
Ia diketahui pernah menjadi Ketua Jurusan Hubungan Internasional (HI) di Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.
Saat ini, ia tercatat sebagai anggota tim ahli Cagar Budaya Surakarta, Dewan Kurator Museum Keris Surakarta, hingga tim ahli Jaringan Kota Pusaka.
Ia juga tergabung di berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga, baik sebagai pengurus maupun penasihat, seperti Forum Lintas Lembaga Adat dan Tradisi Budaya Indonesia, Forum Lintas Agama dan Golongan, Perhimpunan Pedalangan Indonesia, hingga Komite Bahasa Jawa.
Baca juga: KGPH Hangabehi dan KGPAA Purboyo Saling Peluk saat Ayah Wafat, Kini Berebut Takhta Raja Keraton Solo
Makna Gelar Panembahan
Pengamat Sejarah, Ki Rendra Agusta, menjelaskan istilah Panembahan memiliki makna etimologis yang erat dengan kata "sembah".
Merujuk dari kata "sembah, ujar Ki Rendra, Panembahan bisa diartikan sebagai seseorang yang dituakan.
"Kalau kata panembahan sendiri kan secara etimologi dari kata sembah. Terus kegiatannya nanti kan ada sembah."
"Nah, jadi panembahan itu sebenarnya kan subjek atau orang yang disembah gitu ya dijadikan sesembahan gitu ya. Dalam konteks ini tentunya dituakan," kata Ki Rendra saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (17/11/2025).
Lebih lanjut, Ki Rendra menuturkan, dalam tata organisasi keraton, Panembahan mirip seperti Dewan Pertimbangan yang memberi masukan bagi raja.
Ia juga menekankan, Panembahan merupakan gelar tertinggi dalam hierarki kepangkatan Mataram Islam.
"Kalau sekarang makna penambahan itu kan di keraton itu orang yang dituakan sebagai semacam kalau di negara itu Dewan Pertimbangan Presiden, jadi ada Dewan Pertimbangan," jelas Ki Rendra.
"Di kepangkatan ya paling tinggi sekaligus sebenarnya sudah paling sepuh ya dituakan begitu."
"Jadi dia semacam punya semacam advisor untuk bidang spiritualitas lebih menep, lebih sabar, lebih segalanya," pungkasnya.
(TribunNewsmaker/Tribunnews)
Sumber: Tribunnews.com
| Sosok BRAj Shayna Lelyana Sriro, Cucu Pakubuwono XIII yang Wajahnya Blasteran, Luwes Berbusana Jawa |
|
|---|
| Sosok 3 Putri PB XIII, Terima Kekancingan setelah Dukung PB XIV Hamengkunegoro, Senyum Gelar Naik |
|
|---|
| Konflik Keraton Solo Memanas, Respati Ardi Wali Kota Solo Tak Ikut Campur: Masyarakat jadi Bingung |
|
|---|
| Isi Hati GKR Devi Soal Polemik Takhta Keraton Solo, Sindir Penghasut Saudaranya: Jadi Boneka Kalian? |
|
|---|
| Sosok GKR Timoer, Terima Kekancingan dari PB XIV Hamengkunegoro, Gelar Naik Jadi GKR Panembahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Tiga-putri-PB-XIII-terima-kenaikan-gelar.jpg)