Sosok Hendrik, Kontraktor Bongkar Drainase Gegara Belum Dibayar Pemkot Pekanbaru, Diancam Penjara?
Hendrik bongkar drainase yang ia bangun sendiri, protes soal Pemerintah Kota tunda bayar hingga akhirnya ia harus minta maaf.
Editor: Eri Ariyanto
Ringkasan Berita:
- Berikut ini sosok Hendrik, kontraktor asal Pekanbaru yang membongkar drainase di Jalan Letkol Hasan Basri, Kecamatan Sail.
- Hendrik adalah seorang kontraktor sekaligus pemilik CV Sultan Hamdan Halmahira. Belum lama ini ia membongkar drainase sebagai bentuk protes karena proyek yang dikerjakannya sejak akhir 2024 belum dibayar oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
- Hari Senin lalu, (17/11/2025) ia mengerahkan eskavator untuk menghancurkan beton drainase karena Pemkot Pekanbaru tak kunjung membayarnya.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hendrik mendadak jadi sorotan setelah aksinya membongkar drainase yang ia bangun sendiri viral di Pekanbaru.
Di balik nekatnya, tersimpan keluh kesah soal pembayaran proyek yang tertunda dan nasib pekerja yang menanti.
Kini setelah aksinya menuai reaksi, Hendrik memilih meminta maaf meski kisah desakannya belum sepenuhnya usai.
Baca juga: Sosok Irene Sokoy Ibu Hamil di Papua Tewas Diduga Usai Ditolak Sejumlah RS, Bayinya Juga Tak Selamat
Berikut ini sosok Hendrik, kontraktor asal Pekanbaru yang dikenal publik setelah aksinya membongkar drainase di Jalan Letkol Hasan Basri, Kecamatan Sail.
Hendrik adalah seorang kontraktor sekaligus pemilik CV Sultan Hamdan Halmahira. Belum lama ini ia membongkar drainase sebagai bentuk protes karena proyek yang dikerjakannya sejak akhir 2024 belum dibayar oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Hari Senin lalu, (17/11/2025) ia mengerahkan eskavator untuk menghancurkan beton drainase karena Pemkot Pekanbaru.
Menurutnya, ada penundaan pembayaran senilai hampir Rp 800 juta dari proyek yang dia kerjakan tahun 2024 Desember.
Sebelum pembongkaran, Hendrik mengutus anaknya untuk menanyakan soal bayaran ke Dinas Perkim. Sebab, biasanya tidak pernah ada tunda bayar.
Hanya, lantaran Wali Kota sebelumnya, Risnandar, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK akhirnya pembayaran terganggu.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, yang mendatangi lokasi dan bertemu langsung dengan Hendri mengatakan, perusakan fasilitas umum tidak dapat dibenarkan dan dapat berujung pada tindakan pidana jika masalah ini tidak diselesaikan.
Markarius sendiri mengatakan Pemkot Pekanbaru tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pembayaran yang tertunda, tetapi harus mengikuti prosedur yang berlaku.
Pemerintah Kota Pekanbaru, kata Markianus, akan menyelesaikan tunda bayar kepada kontraktor, Hendrik, yang sempat membongkar kembali drainase yang dikerjakannya.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini tunda bayar masih diproses.
"Masih diproses semua, sesuai kemampuan keuangan daerah," kata Markarius seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/11/2025).
Dari pengakuan Hendrik, sebut dia, ada empat paket pengerjaan proyek pemerintah.
| Sosok Irene Sokoy Ibu Hamil di Papua Tewas Diduga Usai Ditolak Sejumlah RS, Bayinya Juga Tak Selamat |
|
|---|
| Dua Hari Jelang Deadline, Bupati–Wabup Sukoharjo Tinjau Progres Perpustakaan Capai 98 Persen |
|
|---|
| Peran AKBP Basuki Perwira Polri di Kasus Kematian Dosen Muda Untag Semarang, Korban Tewas Tak Wajar |
|
|---|
| Terbongkar Modus Korupsi Kepsek di Gowa, Gelapkan Dana Bos Rp 1,3 Miliar, Ini Motif Licik Pelaku |
|
|---|
| Sosok AKBP B Perwira yang Diamankan Propam Polda Jateng, Saksi Kunci Kematian Dosen Untag Semarang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Hendrik-bongkar-drainase-yang-ia-bangun-sendiri-di-Pekanbaru.jpg)