Breaking News:

Kata Pengamat soal Menkeu Purbaya Disamakan dengan Ahok: Beda Kelas, Sama-Sama Arogan?

Sehari menjabat, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sudah dibandingkan dengan sosok keras Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Editor: Eri Ariyanto
YouTube CXO Media
SISI LAIN PURBAYA: Momen Purbaya Yudho Sadewa saat menceritakan sisi lainnya kepada Putri Tanjung. Ia ternyata senang menonton drama China ketika sedang stres. 

Setelah sejumlah ucapannya viral di media sosial, Purbaya Yudhi Sadewa lantas mengklarifikasi dan meminta maaf ke publik.

Permintaan maaf itu disampaikan dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan.

"Kemarin kalau ada kesalahan saya mohon maaf, ke depan akan lebih baik lagi," ujar Purbaya.

Dia berjanji memperbaiki diri dan lebih berhati-hati melontarkan pernyataan ke publik agar tidak menyakiti hati masyarakat, mengingat kini menempati posisi penting di pemerintahan yaitu Menteri Keuangan.

"Saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan, jadi kalau ngomong, kalau kata Bu Sri Mulyani, gayanya koboy, sewaktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang," katanya.

"Di Kemenkeu beda, salah ngomong langsung dipelintir sana-sini," lanjut Purbaya.

Purbaya Yudhi Sadewa juga kembali menyampaikan permintaan maaf disertai klarifikasi di Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin, usai acara di Kemenkeu.

Purbaya menjelaskan, pernyataannya bukan untuk mengkerdilkan aspirasi rakyat.

Ia hanya berupaya menjelaskan bahwa ekonomi saat ini tengah tertekan.

Oleh karenanya, Purbaya berupaya memulihkan ekonomi dengan sejumlah langkah yang sudah disiapkan.

"Maksudnya begini, ketika ekonomi agak tertekan, kebanyakan masyarakat yang merasa susah, bukan sebagian kecil, mungkin sebagian besar, kalau sudah sampai turun ke jalan," ucap Purbaya.

"Berapa cepat kita bisa memulihkan ekonomi, sehingga lapangan kerja ada banyak, itu yang kita kejar nanti ke depan, itu maksudnya saya kemarin," imbuh dia.

Purbaya mengaku kaget pernyataan yang ia lontarkan banyak yang dipotong.

Meski begitu Purbaya tidak mempersoalkannya karena hal itu menjadi salah satu bentuk dari edukasi publik.

"Kalau saya salah, saya perbaiki, tapi yang jelas maksud saya seperti itu, bukan bilang, 'oh biar aja rakyat' atau 'itu yang susah aja,' enggak," kata Purbaya.

Sebagai informasi Purbaya Yudhi Sadewa sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Indonesia. 

Dimuat dari situs resmi LPS.go.id, Purbaya memperoleh gelar Sarjana dari jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB), memperoleh gelar Master of Science (MSc) dan gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. 

Profil Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya sudah menempati posisi Ketua Dewan Komisioner LPS sejak di era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yakni pada 3 September 2020. 

Purbaya diangkat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020 tanggal 3 September 2020.

Sebelum menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Mei 2018-September 2020), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Juli 2016 – Mei 2018).

Purbaya juga pernah menjadi Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (November 2015-Juli 2016), Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (April 2015-September 2015), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2010-2014), Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010-2014).

Tercatat Purbaya juga pernah menjadi Wakil Ketua Satgas Penanganan dan Penyelesaian Kasus (Debottlenecking), yang lebih dikenal dengan “Pokja IV”, di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Juni 2016-sekarang), Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (2016-sekarang) dan Anggota Indonesia Economic Forum (2015-sekarang). 

Sebelum terjun di pemerintahan, Purbaya memulai karir sebagai, Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989-1994), Senior Economist di Danareksa Research Institute (Oktober 2000-Juli 2005), Direktur Utama PT Danareksa Securities (April 2006-Oktober 2008), Chief Economist Danareksa Research Institute (Juli 2005-Maret 2013), Anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) (Maret 2013-April 2015).

Purbaya Yudhi Sadewa Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (2016–2020) dan Anggota Indonesia Economic Forum (2015–). Pada Oktober 2016, ia ditunjuk sebagai Gubernur Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dari Indonesia menggantikan Widhyawan.

(TribunNewsmaker.com/TribunJakarta.com)

Tags:
Menteri KeuanganPurbaya Yudhi SadewaAhok
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved