Menkeu Purbaya Optimis, Sang Anak Malah Berulah Lagi, Yudo Sebut Akan Ada Krisis Besar: Persiapkan!
Menkeu Purbaya optimis, sang anak malah berulah lagi, Yudo sbut akan ada krisis besar: Persiapkan!
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yakni Yudo Achilles Sadewa, kembali menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang cukup mengejutkan viral di media sosial.
Dalam unggahan terbarunya, Yudo dengan tegas menyebut bahwa Indonesia akan dilanda krisis besar dua tahun mendatang, dan ia pun memperingatkan masyarakat untuk mulai bersiap sejak sekarang.
Menurutnya, langkah yang paling bijak menghadapi situasi tersebut adalah dengan melakukan investasi sedini mungkin agar masyarakat tidak terpuruk ketika badai ekonomi datang.
Unggahannya itu langsung memicu diskusi hangat di berbagai platform, mengingat ini bukan kali pertama Yudo mengeluarkan pernyataan yang membuat heboh jagat maya.
Sebelumnya, putra Menkeu Purbaya ini sempat menjadi pusat perhatian setelah mengunggah tulisan yang menyinggung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Ia bahkan secara blak-blakan menyebut bahwa Sri Mulyani adalah agen CIA Amerika yang menyamar sebagai menteri.
"Alhamdulillah ayahku menyingkirkan Agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri," tulis Yudo dengan nada bangga setelah Purbaya resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan.
Unggahan tersebut kala itu menuai pro dan kontra, namun Yudo tampaknya tidak gentar menghadapi berbagai komentar yang datang padanya.
Kini, ia kembali aktif di media sosial dan menyoroti topik yang lebih luas, yakni soal siklus krisis ekonomi di Indonesia.
Dalam video yang ia unggah di akun TikTok-nya, Yudo menjelaskan bahwa krisis ekonomi cenderung datang secara berkala.
"Gua pengin kasih tau ke kalian semua yah, bahwa setiap 7, 8, hingga 10 tahun sekali pasti ada krisis," ujarnya meyakinkan para pengikutnya.
Ia kemudian mencoba menghitung pola tersebut berdasarkan peristiwa besar yang pernah mengguncang perekonomian Indonesia.
Baca juga: Efek Hasan Nasbi? Jawaban Menkeu Purbaya saat Ditanya Soal Kenaikan Gaji PNS: Nanti Saya Dimarahi
Menurut Yudo, awal mula krisis besar terjadi pada tahun 2000 yang dikenal dengan istilah dot com bubble.
"Krisi tahun 2000 itu dot com double," katanya sambil menjelaskan bahwa peristiwa itu berdampak luas terhadap pasar global.
Delapan tahun setelahnya, kata Yudo, Indonesia kembali diguncang krisis perumahan yang terjadi sekitar tahun 2008 hingga 2010.
"2008, 8 tahun, ada yang namanya krisis perumahan sampai 2010," ujar Yudo.
Ia juga menyoroti bahwa setelah masa itu, Indonesia sempat mengalami periode stabil selama satu dekade penuh.
"2010 sampai 2020, 10 tahun gak ada krisis," katanya, menggambarkan betapa langkanya kondisi ekonomi yang relatif tenang itu.
Namun ketenangan tersebut rupanya tidak berlangsung lama.
Yudo melanjutkan bahwa pada tahun 2020, dunia termasuk Indonesia kembali diguncang oleh pandemi Covid-19 yang memukul seluruh sektor kehidupan.
"2020 ada pandemi virus corona, krisi lagi, sampai 2022," katanya menutup analisisnya.
Dengan pola tersebut, Yudo memperkirakan bahwa siklus berikutnya akan datang sekitar dua tahun mendatang, yang berarti Indonesia harus mulai bersiap sejak sekarang.
Prediksinya itu membuat banyak warganet mulai waspada dan memperhatikan pandangan ekonom muda yang juga anak seorang menteri ini.
Bagi Yudo, peringatan itu bukan sekadar menakut-nakuti, melainkan ajakan agar masyarakat lebih sadar pentingnya perencanaan keuangan dan investasi cerdas menghadapi masa depan yang tak pasti.
Krisis Ekonomi
Data dihimpun TribunnewsBogor.com, Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1963.
1963: Krisis ini disebabkan oleh hiperinflasi, yang diperparah oleh isolasi ekonomi Indonesia dari dunia internasional saat itu.
1997–1998: Dikenal sebagai Krisis Moneter Asia, krisis ini dipicu oleh jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara drastis, inflasi tinggi, dan keruntuhan sektor keuangan. Krisis ini juga melibatkan kegagalan sistem nilai tukar dan diperparah oleh kondisi politik yang tidak stabil.
2008: Indonesia juga terdampak oleh krisis keuangan global tahun ini, meskipun dampaknya tidak separah krisis 1998.
2020 sampai 2021: Krisis ini disebabkan oleh pandemi COVID-19, yang mengakibatkan perlambatan ekonomi nasional karena pembatasan mobilitas dan aktivitas bisnis.
Yudo Sadewa mengatakan dengan perhitungan skala tersebut maka Indonesia akan kembali mengalami krisis besar dua tahun lagi.
"Kalau dihitung 7 tahun dari sekarang, artinya krisis ada kemungkinannnya di tahun 2027 smapai 2032," katanya.
Baca juga: Diminta Tak Komentari Kementerian Lain, Menkeu Purbaya Bantah Musuhan dengan Misbakhun: Gak Pernah!
"Jadi mungkin akan ada krisi besar," tambah Yudo.
Untuk menghadapi krisis tersebut, ia menyarankan masyarakat segera melakukan investasi.
"Persiapkan dengan bitcoin dan emas," katanya.
Hal ini justru berbanding terbalik dengan semangat optimisme ayahnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Purbaya Optimis
Pasalnya Purbaya begitu percaya diri akan pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 8 persen.
Purbaya menyampaikan optimismenya bahwa pertumbuhan konsumsi masyarakat pada kuartal IV-2025 akan menembus di atas 5,5 persen, lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,12 persen pada kuartal II-2025.
Optimisme itu, kata Purbaya, didukung oleh kebijakan pemerintah yang gencar memberikan insentif fiskal untuk menjaga momentum ekonomi.
Salah satunya melalui penempatan dana sebesar Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk memperkuat likuiditas dan mendorong pembiayaan sektor riil.
Yudo Sadewa merupakan anak pertama dari Purbaya Yudho Sadewa.
Ia lulus sekolah di SMA Al-Azhar Pondok Labu, Jakarta Selatan tahun 2023.
Dilihat dari semua postingannya, Yudo memang memiliki ketertarikan terhadap trading aset kripto.
Hal itu dimulai sejak Yudo duduk di bangku SMP pada tahun 2017.
(Tribunnewsmaker.com/ TribunnewsBogor)