Breaking News:

Elektabilitasnya Kalahkan Anies, Gibran, Dedi Mulyadi, Purbaya Sebut Tak Tertarik Politik: Kerja Aja

Elektabilitasnya kalahkan Anies, Gibran dan Dedi Mulyadi, Menteri Keuangan Purbaya sebut tak tertarik politik: 'Kerja aja'

TRIBUNNESMAKER.COM
MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Elektabilitasnya jika jadi Capres kalahkan Anies, Gibran dan Dedi Mulyadi, Menteri Keuangan Purbaya sebut tak tertarik politik. 
Ringkasan Berita:
  • Popularitas Purbaya yang terus meningkat belakangan ini bahkan membuatnya menjadi salah satu tokoh paling menonjol.
  • Elektabilitas Purbaya sebagai calon presiden mengalami lonjakan signifikan.
  • Ia berhasil melampaui sejumlah nama besar seperti Gibran Rakabuming Raka, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, hingga Dedi Mulyadi.
 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kini tengah menjadi sorotan publik.

Sosoknya yang dikenal lugas, spontan, dan berbicara apa adanya membuatnya dijuluki banyak pihak sebagai “menteri koboi”. 

Gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos justru menjadikannya dekat dengan masyarakat dan dianggap sebagai figur yang berani serta jujur dalam berbicara.

Popularitas Purbaya yang terus meningkat belakangan ini bahkan membuatnya menjadi salah satu tokoh paling menonjol di ranah pemerintahan.

Berdasarkan hasil survei terbaru IndexPolitica Indonesia, elektabilitas Purbaya sebagai calon presiden mengalami lonjakan signifikan.

Ia berhasil melampaui sejumlah nama besar seperti Gibran Rakabuming Raka, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, hingga Dedi Mulyadi.

Dalam hasil survei tersebut, nama Purbaya menempati posisi kedua dalam kategori elektabilitas calon presiden, hanya berada satu tingkat di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Capaian itu sontak membuat banyak pihak menilai bahwa Purbaya memiliki potensi besar di dunia politik nasional.

Namun ketika dimintai tanggapan soal elektabilitasnya yang tinggi, Purbaya justru memberikan jawaban tak terduga. Ia menegaskan bahwa dirinya belum tertarik untuk terjun ke dunia politik dan ingin fokus bekerja di bidang ekonomi.

“Saya nggak tahu (ada tawaran masuk parpol-Red). Saya nggak tertarik politik, saya mau kerja saja,” kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seperti dilansir TvOne, Rabu (29/10/2025).

Saat ditanya kembali mengenai lonjakan popularitas dan elektabilitasnya, Purbaya tetap merendah.

OUTFIT MENKEU PURBAYA - Menkeu Purbaya memakai jaket berlogo 8 persen. Delapan persen merupakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
OUTFIT MENKEU PURBAYA - Menkeu Purbaya memakai jaket berlogo 8%. Delapan persen merupakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia. (YouTube Kompascom Reporter on Location)

Baca juga: Sepak Terjang Muhidin, Serang Balik Menkeu Purbaya Soal Dana Mengendap: Koboy Salah Tembak!

 Ia menegaskan sekali lagi bahwa fokus utamanya bukan mencari jabatan politik, melainkan memperbaiki kondisi ekonomi bangsa.

“Saya nggak tertarik politik,” tegas Purbaya.

Dalam kesempatan lain, Purbaya juga menjelaskan bahwa gaya komunikasinya yang terbuka dan blak-blakan justru menjadi salah satu faktor yang mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Ia menanggapi kritik dari Hasan Nasbi yang menilai sikap “koboinya” sering kali menyinggung pejabat lain.

Menjawab hal itu, Purbaya membeberkan data survei yang menunjukkan peningkatan kepercayaan publik.

“Mana indeks mana indeks? Gambar saya tunjukin ya. Itu saya selalu pakai survei ke masyarakat. Apakah saya mengurangi kepercayaan masyarakat ke pemerintah apa tidak? Kalau dari angka kita, yang terakhir ini baru keluar angka survei bulan Oktober. Survei dilakukan LPS,” kata Purbaya sambil menunjukkan gambar hasil survei LPS dalam tayangan Kompas TV, Senin (27/10/2025).

Dalam gambar yang ditunjukkan, tampak grafik indeks kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

“Kalau jatuh seperti ini keadaan buruk. Buruk kalau sana bagus. Ini kemarin waktu bulan Agustus, September turun terus. Juli, Agustus, September, turun terus ke titik terendah di sini. Inilah penyebab banyaknya demo,” jelasnya.

Ia pun menceritakan bahwa setelah resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo pada 8 September 2025, dirinya mengambil langkah yang cukup berani dan dinilai sebagian pihak terlalu drastis.

Namun keputusan itu, menurutnya, justru berhasil mengubah keadaan.

Baca juga: Rocky Gerung Prediksi Menkeu Purbaya Bidik Pilpres 2029, Sindir Sok Jagoan: Menunggangi Sensasi

TEKAD MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bertekad memperbaiki perekonomian Indonesia. Ia pun bercanda agar semua bersiap-siap untuk kaya bersama.
TEKAD MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bertekad memperbaiki perekonomian Indonesia. Ia pun bercanda agar semua bersiap-siap untuk kaya bersama. (Instagram @menkeuri)

“Tapi setelah kita lakukan kebijakan yang mungkin untuk sebagian kalangan agak drastis, agak apa ceplas-ceplos. Tapi ini berhasil mengembalikan sentimen masyarakat ke pemerintah. Justru ini levelnya sekarang sudah level sama dengan ini. Jadi sudah stabil lagi,” kata Purbaya.

Menurutnya, gaya komunikasinya yang terbuka dan kebijakan yang tegas justru membawa dampak positif bagi stabilitas pemerintahan.

“Jadi stabilitas pemerintahan amat baik di mata masyarakat saat ini, kecuali di mata orang itu ya. Karena apa? Karena daya belinya juga membaik. Ini daya beli tuh. Yang ini depan konsumen turun, karena ekonomi buruk. Ketika ekonomi bagus, ini ke sana naik lagi. Ini sama, ini ada korelasinya,” papar Purbaya.

Ia menambahkan bahwa ketika kondisi ekonomi memburuk, wajar jika masyarakat kehilangan kepercayaan dan muncul banyak aksi protes. Namun saat ekonomi mulai membaik, sentimen positif pun kembali tumbuh.

“Makanya banyak demo-demo besar-besaran. Tapi ketika mulai balik, mereka juga senang ke pemerintah. Jadi sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas pemerintah Bapak Presiden. Jadi saya enggak berani gerak sendiri,” kata Purbaya.

Di akhir pernyataannya, Purbaya menegaskan bahwa gaya komunikasinya yang tegas dan lugas bukan bentuk pemberontakan, melainkan bagian dari strategi komunikasi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Ia menyebut bahwa gaya “koboi”-nya adalah wujud dari loyalitas dan keberanian untuk menyampaikan kebenaran demi menjaga kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.

PAN Tanggapi Elektabilitas Purbaya

Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengakui elektabilitas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kini cukup tinggi.

Tapi, katanya, Purbaya belum tentu mau untuk terjun ke dunia politik.

Eddy menilai Purbaya adalah profesional di bidang keuangan dan kini masuk ke dalam birokrasi untuk mengurusi masalah keuangan dan ekonomi negara.

Menurut Eddhy dirinya belum melihat Purbaya bermaksud dan memiliki tujuan untuk lari ke ranah politik.

"Apakah kemudian Pak Purbaya itu menjadi salah satu calon besutan dari PAN untuk kita tarik ke PAN? Ya, belum tentu Pak Purbaya-nya juga mau," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Sebelumnya Lembaga riset IndexPolitica Indonesia merilis hasil survei mengenai calon presiden, calon wakil presiden, hingga partai politik untuk Pemilihan Umum atau Pemilu 2029. 

Nama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berada di posisi kedua dalam kategori elektabilitas calon presiden, tepat setelah Presiden Prabowo Subianto.

Dalam survei ini, Purbaya bahkan mengalahkan figur politik seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, hingga Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, serta Dedi Mulyadi.

 “Untuk top of mind calon presiden 2029 Prabowo Subianto berada di urutan pertama dengan 40,12 persen, di peringkat kedua adalah Purbaya Yudhi Sadewa dengan 22,50 persen,” kata Direktur Eksekutif IndexPolitica Indonesia Denny Charter, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).

Di bawah Prabowo dan Purbaya, Anies Baswedan menempati posisi ketiga dengan 13,40 persen.

Di peringkat keempat adalah Ganjar dengan 7,12 persen.

Sementara itu, elektabilitas Wakil Presiden Gibran sebesar 4,80 persen atau masih di bawah Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono yang sebesar 5,12 persen.

Survei elektabilitas calon presiden 2029 itu juga memunculkan nama-nama seperti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (2,50 persen), Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir (1,12 persen), Mohammad Mahfud Mahmodin atau Mahfud Md (0,10 persen), serta Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra (0,10 persen).

Nama Purbaya juga muncul dalam survei elektabilitas calon wakil presiden.

Purbaya menempati posisi tertinggi dengan 28,65 persen. 

Purbahya mengalahkan sejumlah tokoh politik seperti Dedi Mulyadi (20,15 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (15,75 persen) dan Gibran (12,35 persen).

Denny Charter menyebut fenomena elektabilitas Menteri Keuangan Purbaya ini sebagai Purbaya efect.  

Dalam waktu singkat, kata Denny, Purbaya berhasil mendapatkan popularitas yang tinggi dengan kebijakan dan tindakannya saat mulai menjabat sebagai Menteri Keuangan RI.

Adapun survei IndexPolitica ini bertajuk Menakar Persepsi Masyarakat terkait Isu Politik Menuju Pemilu 2029.

Survei dilakukan pada 1 hingga 10 Oktober 2025 dengan metode multistage random sampling.

Survei dilakukan dengan kuesioner yang terdiri dari kurang lebih 72 pertanyaan.

Survei ini menyasar jumlah sample 1.610 responden.

Sementara tingkat kesalahan atau margin of error di survei ini sebesar 1,6 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

(TribunNewsmaker.com/ Wartakotalive)

Sumber: Warta Kota
Tags:
Menteri KeuanganPurbayaAnies BaswedanDedi MulyadiGibran
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved