Digugat Cerai Angbeen Rishi, Adly Fairuz Galau, Sebut Dirinya Rapuh: Kau Menghilang Sebelum Berpisah

Hal tersebut cukup mengejutkan karena Angbeen Rishi sangat suka memasak hingga berjualan.

Kini, dirinya menulis bahwa memasak bisa menimbulkan kenangan buruk dan juga trauma.

'Kadang orang-orang yang memaksa aku harus masak itu,

Gak paham kalo kita melakukan aktivitas yang biasa kita lakukan bisa menimbulkan memory dan trauma,

That's why aku butuh waktu untuk bisa masak dan berkarya lagi di dapur,

Sorry guys untuk sementara ini aku cari aktivitas yang lain dulu yah,

Aku masak lagi kalau mood aja, jadi jangan tagih aku resep dulu,

Nanti kalau aku udah panas mesinnya, AKU GAS MASAK-MASAK LAGI'.

Netizen pun bertanya-tanya apakah traumanya dalam memasak ini ada hubungannya dengan perpisahannya.

Baca juga: 3 Gelagat Angbeen Rishi Sebelum Gugat Cerai Adly Fairuz, Kehilangan Orang yang Gatau Cara Mencinta

Dikenal Hobi Masak Hingga Berjualan

Dulu, Angbeen mengaku tak pernah menyangka bahwa hobi memasaknya justru membuka jalan bisnis yang menjanjikan.

“Aku juga kayak mimpi sekarang. Soalnya awalnya aku memang pengin jadi chef, tapi jalannya dulu nggak ketemu,” ujar Angbeen saat menjadi bintang tamu di acara FYP Trans7, Rabu (13/11/2024) silam.

Awalnya, ibu satu anak ini hanya iseng membuat konten masak di media sosial.

Ia kerap membagikan video memasak di Instagram Reels, mulai dari proses memasak, pengeditan, hingga penyajian, semuanya dilakukan sendiri.

Adly Fairuz juga kerap muncul di berbagai konten memasaknya, mulai dari ikut bantu memasak, makan, hingga menemani ke pasar.

Tanpa disangka, salah satu videonya menarik perhatian warganet hingga ada yang langsung ingin memesan hasil masakannya.

“Asal muasalnya aku lagi konten masak, suka posting di reels. Tiba-tiba ada yang DM, katanya mau pesan 100 porsi dan dibayarin. Aku sampai bingung, ini beneran atau nggak?” kenang Angbeen.

Kala itu, ia baru saja mengunggah video memasak sambal cumi. Awalnya Angbeen merasa aneh dan ragu melayani pesanan dari orang asing.

Namun, hanya dalam hitungan jam, pesanannya menumpuk hingga mencapai 100 porsi.

Seiring waktu, pesanan terus berdatangan, semua menu yang dibuat merupakan hasil racikan dan resepnya sendiri.

Melihat antusiasme yang tinggi, Angbeen pun serius menekuni bisnis kuliner ini, dan memiliki delapan orang pegawai yang membantu proses produksi di dapurnya.

Angbeen mengaku bersyukur karena hobi yang awalnya hanya dilakukan untuk mengisi waktu, kini berubah menjadi sumber penghasilan baru.

(TribunNewsmaker.com/ Listusista /Talitha)