Reshuffle Kabinet Prabowo
Reaksi Menkeu Purbaya Ditegur "Boleh Koboi, tapi Ada Isinya" di Rapat Perdana Bareng Komisi XI DPR
Purbaya Yudhi Sadewa rapat perdana bersama DPR pada Rabu (10/9/2025). Menteri Keuangan itu turut disinggung mengenai gaya bicara.
Editor: Febriana
Belum genap satu hari menjadi Menteri Keuangan, Purbaya sempat menyatakan, 17+8 Tuntutan Rakyar yang digaungkan dalam sejumlah aksi demonstrasi pada akhir Agustus 2025 bukanlah representasi keseluruhan masyarakat.
Menurutnya, aspirasi tersebut hanya datang dari sebagian kecil warga yang merasa belum puas dengan kondisi ekonomi saat ini.
"Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang," ujar Purbaya saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Purbaya optimistis gelombang protes masyarakat akan mereda seiring dengan perbaikan perekonomian nasional.
Untuk itu, dirinya berkomitmen bekerja keras sebagai Menkeu baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih cepat.
Meski begitu, ia menegaskan target pertumbuhan tinggi sebesar 8 persen seperti dicanangkan Presiden Prabowo tidak bisa tercapai seketika.
"Once saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6 persen, 7 persen itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo," tambahnya.
Setelah pernyataan itu viral, Purbaya langsung memohon maaf kepada masyarakat.
"Kemarin kalau ada kesalahan saya mohon maaf, ke depan akan lebih baik lagi," ujarnya setelah acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Gedung Kemenkeu, Selasa (9/9/2025).
Dia berjanji akan memperbaiki diri untuk lebih berhati-hati saat melontarkan pernyataan ke publik agar tidak menyakiti hati masyarakat, mengingat kini dia telah menempati posisi penting di pemerintahan yaitu Menteri Keuangan, sehingga segala tindak-tanduknya diikuti oleh media dan publik.
Berbeda dengan jabatan yang sebelumnya Purbaya emban, yakni Ketua Dewan Komisioner LPS, yang jarang disorot oleh publik.
"Saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau ngomong, kalau kata Bu Sri Mulyani, gayanya koboy. Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di Kemenkeu beda, salah ngomong langsung dipelintir sana sini," jelasnya.
Baca juga: Pandji Pragiwaksono Kritik Ucapan Purbaya Yudhi yang Baru Dilantik Menteri: Yang Gini Bikin Demo

(TribunNewsmaker.com)(Kompas.com)