Reshuffle Kabinet Prabowo
Reaksi Menkeu Purbaya Ditegur "Boleh Koboi, tapi Ada Isinya" di Rapat Perdana Bareng Komisi XI DPR
Purbaya Yudhi Sadewa rapat perdana bersama DPR pada Rabu (10/9/2025). Menteri Keuangan itu turut disinggung mengenai gaya bicara.
Editor: Febriana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Setelah resmi dilantik menjadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menjalani rapat perdana bersama DPR pada Rabu (10/9/2025).
Dalam rapat tersebut, pengganti Sri Mulyani itu sempat membahas pernyataannya terkait 17+8 Tuntutan Rakyat yang viral.
Purbaya Yudhi Sadewa tak menampik kalau semasa bekerja di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), gaya bicaranya memang koboi.
Ya, Purbaya Yudhi Sadewa untuk pertama kalinya melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI sebagai Menteri Keuangan.
Namun pada pertemuan pertama ini Purbaya justru ditegur oleh salah seorang Anggota Komisi XI.
Saat Purbaya akan memulai paparannya, Purbaya memperkenalkan dirinya kini tak lagi hadir sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), melainkan sebagai Menteri Keuangan baru menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
"Ini pak kunjungan saya yang pertama sebagai Menteri Keuangan, betul Pak, biasanya sebagai LPS," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Kepada Anggota Komisi XI yang hadir dia menceritakan, kini dia tidak bisa lagi asal berbicara seperti saat masih menjabat di LPS karena sempat mendapat kritikan dari masyarakat akibat salah berbicara beberapa waktu lalu.
Oleh karenanya, pada raker kali ini dia akan fokus memberikan paparan terkait rencana kerja dan anggaran Kementerian Keuangan pagu anggaran tahun 2026.
"Kalau waktu ketua LPS, saya katanya ngomongnya kayak agak koboi, sekarang enggak boleh saya, Pak. Saya baru merasakan dampaknya, rupanya beda," seloroh Purbaya yang mendapat respons tawa dari peserta rapat.
Lalu penjelasan Purbaya itu dibalas oleh salah seorang Anggota Komisi XI DPR RI.
"Pak Menteri, boleh koboi, tapi ada isinya," celetuk salah satu Anggota Komisi XI.
"Siap, siap. Terima kasih, Pak," jawab Purbaya singkat.
Lalu Purbaya langsung fokus memaparkan bahan yang sudah disiapkan sebelumnya.
Sebelumnya, pernyataan Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat sempat viral di media sosial dan menuai kritik dari masyarakat.
Baca juga: Jadi Viral, Yudo Sadewa Anak Purbaya Yudi Tertawa, Sebut Hanya Bercanda Sebut Sri Mulyani Agen CIA

Belum genap satu hari menjadi Menteri Keuangan, Purbaya sempat menyatakan, 17+8 Tuntutan Rakyar yang digaungkan dalam sejumlah aksi demonstrasi pada akhir Agustus 2025 bukanlah representasi keseluruhan masyarakat.
Menurutnya, aspirasi tersebut hanya datang dari sebagian kecil warga yang merasa belum puas dengan kondisi ekonomi saat ini.
"Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang," ujar Purbaya saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Purbaya optimistis gelombang protes masyarakat akan mereda seiring dengan perbaikan perekonomian nasional.
Untuk itu, dirinya berkomitmen bekerja keras sebagai Menkeu baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih cepat.
Meski begitu, ia menegaskan target pertumbuhan tinggi sebesar 8 persen seperti dicanangkan Presiden Prabowo tidak bisa tercapai seketika.
"Once saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6 persen, 7 persen itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo," tambahnya.
Setelah pernyataan itu viral, Purbaya langsung memohon maaf kepada masyarakat.
"Kemarin kalau ada kesalahan saya mohon maaf, ke depan akan lebih baik lagi," ujarnya setelah acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Gedung Kemenkeu, Selasa (9/9/2025).
Dia berjanji akan memperbaiki diri untuk lebih berhati-hati saat melontarkan pernyataan ke publik agar tidak menyakiti hati masyarakat, mengingat kini dia telah menempati posisi penting di pemerintahan yaitu Menteri Keuangan, sehingga segala tindak-tanduknya diikuti oleh media dan publik.
Berbeda dengan jabatan yang sebelumnya Purbaya emban, yakni Ketua Dewan Komisioner LPS, yang jarang disorot oleh publik.
"Saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau ngomong, kalau kata Bu Sri Mulyani, gayanya koboy. Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di Kemenkeu beda, salah ngomong langsung dipelintir sana sini," jelasnya.
Baca juga: Pandji Pragiwaksono Kritik Ucapan Purbaya Yudhi yang Baru Dilantik Menteri: Yang Gini Bikin Demo

(TribunNewsmaker.com)(Kompas.com)