Breaking News:

Selebrita

Tampang Nenek yang Jarah Rumah Uya Kuya, Dikira Rongsokan, Alasan Kembalikan: Aku Enggak Nyolong

Inilah tampang nenek yang jarah rumah Uya Kuya, ngaku bukan nyolong, dikira rongsokan, dimimpikan ibu lalu kembalikan barang, dimaafkan suami Astrid.

Editor: ninda iswara
Tribunnews/ Abdi Ryanda | Instagram @volunteer.netizen
PENJARAHAN RUMAH UYA - Inilah tampang nenek yang jarah rumah Uya Kuya, ngaku bukan nyolong, dikira rongsokan, dimimpikan ibu lalu kembalikan barang, dimaafkan suami Astrid. 

 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang nenek bernama Rahmawati Wijaya, yang akrab disapa Rahma, menjadi pusat perhatian publik usai terlibat dalam sebuah insiden penjarahan yang terjadi di kediaman seorang artis sekaligus anggota DPR RI, Surya Utama atau yang lebih dikenal dengan nama Uya Kuya.

Peristiwa ini berlangsung di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, dan langsung mengundang sorotan luas dari masyarakat.

Rahma, yang berusia 52 tahun, menjalani kehidupan sehari-harinya dengan pekerjaan sederhana sebagai juru parkir dan pemulung barang bekas.

Ia tinggal bersama suaminya dan memiliki lima cucu, salah satunya merupakan penyandang tunawicara.

Kisah hidupnya yang penuh perjuangan ini menjadi latar belakang yang memperkuat peristiwa yang terjadi pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025.

Baca juga: Sosok Dalang Penjarahan Rumah Uya Kuya, Polisi Terus Memburu Provokator hingga Kerahkan Tim Siber

Saat itu, Jakarta sedang dilanda demonstrasi besar-besaran yang dipicu oleh kematian tragis seorang pengemudi ojek online dalam bentrokan dengan aparat keamanan. Kerusuhan yang meluas hingga ke berbagai permukiman membuat banyak rumah pejabat dan tokoh publik menjadi sasaran massa yang marah, termasuk rumah pribadi Uya Kuya.

Dalam kekacauan tersebut, Rahma tampak membawa satu karung berisi besi rongsokan yang ia temukan dan ambil di depan gerbang rumah sang artis.

Namun, tindakan itu tidak berlangsung lama.

Dua hari setelah insiden, Rahma memutuskan untuk mengembalikan barang tersebut secara sukarela.

Keputusan tersebut diterima dengan lapang dada oleh Uya Kuya dan istrinya, Astrid Khairunnisha, yang bahkan memberikan maaf secara langsung kepada Rahma.

Dalam sebuah wawancara eksklusif yang dilakukan oleh Tribunnews.com pada Selasa, 9 September 2025, Rahma yang ditemani oleh keponakannya bernama Ratu, membuka cerita dari rumah kontrakannya yang terletak di sebuah gang sempit di sekitar Jalan Swadaya Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Di tempat yang sederhana itu, Rahma mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk mengembalikan barang yang sempat dibawanya.

Ia mengaku merasa gelisah dan tidak tenang setelah mengambil barang tersebut.

Bahkan, Rahma bercerita bahwa dirinya didatangi oleh mendiang ibunya dalam sebuah mimpi, yang membuatnya merasa berat hati dan akhirnya memutuskan untuk mengembalikan barang itu.

“Ya, (ibu datang di) mimpi saya. Diomongin sama mama saya, ‘Yuk, pulangin barangnya. Itu bukan hak kamu,’” kata Rahma sambil menirukan suara ibunya.

Air matanya tak terbendung saat menceritakan bahwa ia tidak pernah berniat mencuri. Barang rongsokan itu ia temukan di depan rumah Uya Kuya, bukan di dalam rumah.

Meski sudah dimaafkan, sanksi sosial tetap menghantui. Ia merasa malu karena banyak tetangga menyebutnya maling, padahal memulung adalah salah satu mata pencahariannya selain bekerja sebagai juru parkir di sekitar Puskesmas Duren Sawit.

“Aku enggak nyolong demi Allah. Aku nemu di gerbang, rongsokan yang saya bawa. Aku bukan maling,” ucapnya sambil menangis.

Baca juga: Doa dari Pengurus Masjid kepada Uya Kuya Setelah Rumah Hancur Dijarah Massa, Tabiat Asli Terungkap!

UYA KUYA DIJARAH - Pertemuan Uya Kuya dan Astrid dengan nenek yang jarah rumahnya. Tampang Nenek yang Ambil AC dari Rumah Uya Kuya, Kerja Jadi Tukang Parkir
UYA KUYA DIJARAH - Pertemuan Uya Kuya dan Astrid dengan nenek yang jarah rumahnya. Tampang Nenek yang Ambil AC dari Rumah Uya Kuya, Kerja Jadi Tukang Parkir (Instagram volunteer.netizen)

Berikut kutipan lengkap wawancara eksklusif bersama Rahma dan keponakannya, Ratu:

Apa yang terjadi malam itu hingga ibu membawa karung dari rumah Uya Kuya?

Rahma: Waktu itu saya jalan-jalan sendiri, cari botol bekas buat jajan cucu saya. Saya lihat ada rongsokan di depan pintu rumah Uya Kuya. Saya nggak tahu itu punya siapa, saya bawa pulang.

Ibu sempat masuk ke dalam rumah Uya?

Rahma: Saya sempat masuk, lihat-lihat. Banyak orang, saya diam saja. Terus saya keluar, lihat karung di depan pintu, saya ambil dan simpan di rumah.

Rumah Uya Kuya dekat dengan rumah ibu?

Rahma: Dekat. Saya ke sana naik motor sama suami. Habis itu suami pulang, saya lanjut cari botol, masukin ke plastik.

Yang beredar katanya ibu ambil AC. Sebenarnya isi karung itu apa?

Rahma: Saya enggak tahu. Karung itu sudah ada di depan gerbang. Saya bawa ke rumah, tapi hati saya enggak enak. Akhirnya saya serahkan ke Pak RT-nya Mas Uya.

Apa yang membuat ibu tergerak untuk mengembalikan barang itu?

Rahma: Karena itu bukan hak saya. Saya enggak tenang, enggak bisa tidur, enggak bisa makan. Sampai sakit saya.

Kok bisa sampai sakit, padahal sudah dimaafkan?

Ratu: Tante saya kepikiran. Banyak yang bilang dia maling, nyolong. Padahal, dia enggak tahu isi karung itu apa.

Setelah mengembalikan ke Pak RT, ibu dijemput ke Polres. Perasaannya bagaimana?

Rahma: Saya nangis. Saya bukan maling, saya nemu barang di depan gerbang. Saya kembalikan jam 7 pagi, terus dijemput polisi jam 10, pulang sore setelah menunggu Mas Uya. Saya ditanya, “Ibu nemuin barang ini di mana?”

Setelah bertemu Uya Kuya, ibu menjelaskan apa?

Rahma: Mas Uya datang jam 5 sore. Saya langsung minta maaf ke Mas Uya dan istrinya. Saya bilang saya nyesel, saya khilaf.

Ibu sempat cerita kegelisahan ke keluarga?

Ratu: Dia pusing, malu karena viral. Banyak yang menuduh dia maling. Saya tanya, “Emang yang dibawa apa?” Dia bilang nggak tahu. Di berita disebut bawa AC. Sekarang logikanya aja, kalau AC masih menempel (di dinding), emang bisa dibawa? Suaminya juga syok, menangis terus, takut istrinya dipenjara.

Memulung barang bekas itu pekerjaan utama?

Rahma: Enggak, cuma sampingan. Sekarang suami saya kasih kerjaan jaga parkiran. Alhamdulillah, saya enggak mulung lagi.

Ada dorongan lain untuk mengembalikan barang ?

Rahma: Ya, mimpi saya. Mama saya bilang, “Yuk, pulangin barangnya. Itu bukan hak kamu.”

Keluarga besar tahu soal kejadian ini? Bagaimana respon mereka?

Rahma: Mereka tahu. Ada yang bilang saya harus kuat, tapi saya tetap malu. Saya cuma ingin jujur.

Pesan untuk Uya Kuya dan keluarga?

Rahma: (sambil menangis tersedu-sedu) Aku enggak nyolong demi Allah. Aku nemu di gerbang, rongsokan yang saya bawa. Aku bukan maling. Ini enggak niat. Saya minta maaf Mas Uya, minta maaf juga ke Bunda. Rahma enggak ada niat. Bunda baik, Mas Uya juga baik.

(TribunNewsmaker/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Uya KuyaJakarta Timur
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved