Breaking News:

Berita Viral

Di Hadapan Ayahnya yang Polisi, Siswa Pukuli Wakepsek SMAN 1 Sinjai, Gara-gara Kerap Bolos Sekolah

Seorang siswa anak polisi di SMAN 1 Sinjai hajar wakepsek atau wakil kepala sekolah karena dipanggil BK usai bolos.

Editor: Delta Lidina
TribunTimur/Ainun | iStock
SISWA HAJAR WAKEPSEK - Seorang siswa anak polisi di SMAN 1 Sinjai hajar wakepsek atau wakil kepala sekolah karena dipanggil BK usai bolos. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tenaga pendidik yang berurusan dengan pejabat kembali lagi terjadi.

Sebelumnya viral Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Sumatera Selatan yang dicopot oleh Wali Kota Prabumulih, Arlan gara-gara menegur anaknya yang membawa mobil ke sekolah.

Kini sang kepala sekolah yang bernama Roni Ardiansyah dan Wali Kota Arlan sudah berdamai.

Roni Ardiansyah batal dicopot dan kembali bekerja di SMPN 1 Prabumulih.

Reda dengan persoalan itu, kini muncul kembali di Sinjai, Sulawesi Selatan.

Kali ini tenaga pendidik harus berurusan dengan keluarga anggota kepolisian.

Siswa di SMAN 1 Sinjai yang merupakan anak dari seorang polisi menghajar wakil kepala sekolahnya.

Saat itu, siswa yang berinisial MR ini dipanggil oleh BK (Bimbingan Konseling) karena kerap bolos sekolah.

Wakil kepala sekolah yang bernama Mauluddin itu rupanya juga mengampu mata pelajaran sebagai guru di kelas MR.

Akibat pemukulan yang terjadi, korban mengalami luka di hidung dan memar di bagian punggung.

Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Selasa (16/9/2025) di ruang Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Sinjai.

Kepala SMAN 1 Sinjai, Muh Suardi, menjelaskan bahwa MR dipanggil ke ruang BK karena sering tidak mengikuti pelajaran.

Orang tuanya, yang merupakan anggota polisi di Polres Sinjai, turut hadir dalam pemanggilan tersebut.

"Siswa ini pilih-pilih guru. Kadang hanya tasnya saja di dalam kelas, makanya dipanggil orang tuanya," jelas Suardi, melansir dari Kompas.com.

Namun, bukannya berdialog, MR justru melakukan tindakan brutal.

"Tiba-tiba MR piting dan memukul berkali-kali, sekitar lima pukulan," lanjutnya.

Baca juga: Sosok Rizki Irmansyah, Ajudan Prabowo yang Tegakkan Keadilan untuk Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih

Akibat serangan tersebut, Mauluddin mengalami luka terbuka di bagian hidung serta lebam di punggung.

Hingga berita ini diturunkan, korban belum kembali mengajar di sekolah karena kondisi fisiknya belum pulih sepenuhnya.

Kejadian ini makin disorot publik karena berlangsung di hadapan orang tua MR yang berprofesi sebagai polisi.

Namun, sang ayah tidak melakukan pencegahan terhadap aksi kekerasan anaknya. Kepala SMAN 1 Sinjai menyayangkan hal ini.

"Saya sayangkan karena ada orang tuanya yang merupakan polisi tapi tidak mencegah anaknya. Tugasnya polisi kan melindungi dan mengayomi," tegas Suardi.

Pihak sekolah kemudian memutuskan untuk mengeluarkan MR dari SMAN 1 Sinjai.

SISWA HAJAR WAKEPSEK - SMAN 1 Sinjai. Baru-baru ini, guru sekaligus Wakil Kepala SMAN 1 Sinjai, Mauluddin menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh siswanya sendiri, MR. MR adalah anak dari Aiptu Rajamuddin. Ia membantah melakukan pembiaran saat anaknya melakukan penganiayaan.
SISWA HAJAR WAKEPSEK - SMAN 1 Sinjai. Baru-baru ini, guru sekaligus Wakil Kepala SMAN 1 Sinjai, Mauluddin menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh siswanya sendiri, MR. MR adalah anak dari Aiptu Rajamuddin. Ia membantah melakukan pembiaran saat anaknya melakukan penganiayaan. (TribunTimur/Ainun)

"Kita sudah rapat bersama guru. Hasilnya murid ini dikeluarkan. Supaya ada efek jeranya. Kalau mau pindah sekolah, silakan," tambahnya.

Kasus penganiayaan ini langsung ditindaklanjuti oleh Polres Sinjai.

Kanit PPA Sat Reskrim Polres Sinjai, Ipda Andi Aliyas, menyampaikan bahwa pihaknya telah memeriksa korban.

"Kita sudah mengambil keterangan korban," ujarnya.

Namun, pemeriksaan terhadap MR belum dilakukan karena harus didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Sinjai.

"Sementara kita bersurat Kabupaten untuk pendampingan," lanjutnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Sinjai, Ipda Agus Santoso, menyebut bahwa ayah MR yang berprofesi sebagai polisi sudah diperiksa oleh Propam.

"Sudah diperiksa di Propam," singkatnya.

Di sisi lain, Ketua PGRI Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, menyatakan keprihatinan atas kejadian yang menimpa seorang tenaga pendidik tersebut.

Baca juga: Damai dengan Kepsek Roni, Wali Kota Prabumulih Arlan Harus Hadapi Pemeriksaan Harta Rp17 M oleh KPK

"Sebagai organisasi profesi guru kami turut prihatin," tuturnya.

Ia juga menegaskan bahwa PGRI Sinjai menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku.

"Kami bersama pengurus PGRI Sinjai akan mengawal proses tersebut sampai tuntas," tegasnya.

Selain itu, Jefrianto yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Sinjai meminta pihak sekolah segera melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan.

"Saya sudah minta untuk melakukan langkah penindakan sesuai peraturan yang berlaku pada lingkungan sekolah," ujarnya.

Klarifikasi Ayah MR

Ayah MR diketahui bernama Aiptu Rajamuddin.

Rajamuddin bertugas di Sat Lantas Polres Sinjai.

Ilustrasi Polisi.
Ilustrasi Polisi. (Tribunnews.com)

Aiptu Rajamuddin membenarkan dirinya berada di ruangan BK saat peristiwa pemukulan itu.

Ia ke SMAN 1 Sinjai karena dipanggil pihak sekolah.

Anaknya MR melakukan pelanggaran.

"Saya ada di TKP karena anak saya bolos, sebagai orang tua saya dipanggil pihak sekolah," katanya, Rabu (17/9/2025), mengutip dari TribunTimur.

Aiptu Rajamuddin membantah membiarkan anaknya memukul Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) itu.

Kejadian memilukan ini spontan terjadi dan ia sempat berdiri untuk melerai.

"Saya berdiri dan melerai,” ujarnya.

Baca juga: Kepsek & Satpam SMPN 1 Batal Dipecat, Walikota Prabumulih Kena Mental, Takut Diserang Netizen?

Aiptu Rajamuddin juga memarahi dan memerintahkan anaknya untuk minta maaf.

“Saya memarahi saat dibawa ke ruang guru untuk meminta maaf,” ujarnya.

“Kamu bikin malu saya di sini,” kata Rajamuddin.

Rajamuddin menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas insiden tersebut.

"Saya selaku orang tua menyampaikan permohonan maaf kepada pak Mauluddin selaku korban, pihak sekolah, insan pendidikan serta masyarakat Sinjai atas kegaduhan yang terjadi," tuturnya.

Kanit PPA Sat Reskrim Polres Sinjai, Ipda Andi Aliyas, mengatakan pihaknya telah memeriksa korban.

“Kita sudah mengambil keterangan korban,” ujarnya kepada Tribun Timur, Rabu (17/9/2025).

Pemeriksaan terhadap MR belum dilakukan karena harus didampingi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Sinjai.

“Sementara kita bersurat ke kabupaten untuk pendampingan,” lanjutnya. (TribunNewsmaker/TribunJatim)

Tags:
SinjaiSMAN 1 SinjaiSulawesi Selatanberita viral hari inipolisi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved