Berita Viral
Fakta Miris Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Tak Punya IMB, Konstruksi Tidak Standar
Bupati Sidoarjo, Subandi membeberkan fakta mengejutkan perihal musala Ponpes Al Khoziny yang ambruk, ternyata tidak memiliki IMB.
Editor: Febriana
Peristiwa ambruknya mushala di Ponpes Al Khoziny terjadi saat ratusan santri tengah menunaikan ibadah shalat Ashar sekira pukul 15.00 WIB.
Menurut ketua RT setempat, Munir, terdengar suara gemuruh seperti akan terjadi gempa sebelum bangunan tersebut ambruk.
Ia juga membenarkan bahwa bangunan yang roboh itu adalah mushala. Munir menyebut sempat dilakukan pengecoran sebelumnya.
“Kemarin izin ngecor bagian atas. Ini sepertinya tiga lantai. Setahu saya ini musala,” kata Munir, dikutip dari Tribun Jatim.
Terpisah, salah satu santri, Sofa, membenarkan bahwa peristiwa ambruknya mushala terjadi ketika ratusan santri tengah menunaikan shalat Ashar.
Di sisi lain, dia mengaku saat kejadian tengah berada di belakang bangunan yang ambruk tersebut.
"Saya lagi berada di belakang (bangunan ambruk). Untuk kejadian itu, lagi ada kegiatan shalat Ashar," katanya dikutip dari YouTube Breaking News Kompas TV.
Menurut Sofa, ada korban meninggal dunia akibat insiden ini. Selain itu, dia juga menyebut masih ada korban yang terjepit reruntuhan.
"Ada yang tidak selamat, ada yang meninggal juga, ada yang kejepit. Ini masih dilakukan evakuasi," katanya.
Namun, dia belum mengetahui jumlah pasti dari korban luka dan meninggal dunia.
"Masih pendataan saat ini. Saya belum mengetahui berapa ratus (korban)," ujarnya.
Menurut Sofa, ada korban meninggal dunia akibat insiden ini. Selain itu, dia juga menyebut masih ada korban yang terjepit reruntuhan.
"Ada yang tidak selamat, ada yang meninggal juga, ada yang kejepit. Ini masih dilakukan evakuasi," katanya.
Namun, dia belum mengetahui jumlah pasti dari korban luka dan meninggal dunia.
Baca juga: Detik-detik Bangunan Ambruk di Ciomas Bogor: 3 Orang Tewas & 54 Luka-luka, Penyebab Sudah Diketahui

"Masih pendataan saat ini. Saya belum mengetahui berapa ratus (korban)," ujarnya.