Berita Viral
Detik-detik Dokter Irma Fitriasari Bertemu Oknum Kades yang Serang Rumahnya, Pelaku Ciut: Saya Salah
Dokter Irma Fitriasari mengunggah momen saat oknum kepala desa atau kuwu yang ikut menyerang rumahnya meminta maaf.
Penulis: Febriana Nur
Editor: Febriana
Ringkasan Berita:
- Dokter Irma Fitriasari bertemu langsung dengan oknum kades yang serang rumahnya
- Oknum kades mengaku salah dan menyesal
- Oknum kades minta maaf kepada dokter Irma Fitriasari dan suaminya, dokter Baskar
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Aksi penyerangan rumah dokter Irma Fitriasari sekaligus penganiayaan terhadap suaminya, dokter Baskar di Indramayu, Jawa Barat akhirnya menemui titik terang.
Oknum kepala desa atau kuwu yang ikut terlibat dalam aksi tersebut akhirnya menemui dokter Irma Fitriasari secara langsung.
Momen itu terekam dalam video yang diunggah sang dokter ke akun TikTok pribadinya @iermafitriasari.
Tampak oknum kades tersebut duduk di dekat seorang polisi. Ia memakai baju berwarna coklat dan celana jeans panjang.
Pria bertubuh tegap itu menyampaikan permohonan maaf atas perilakunya yang telah merugikan dokter Irma.
Ia juga memohon maaf atas nama warga Desa Anjatan Baru, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.
"Ada miss obrolan, ada miss omongan, yang kurang berkenan, saya minta maaf sebesar-besarnya atas nama pribadi dan masyarakat Anjatan," ungkap oknum kades.
Ia berharap besar dokter Irma dan dokter Baskar menerima permohonan maafnya.
Oknum kades tersebut kembali menegaskan dirinya dan masyarakat memang bersalah.
"Mudah-mudahan pak dokter dan bu dokter mengabulkan permintaan maaf kami.
Saya salah, saya akui masyarakat saya salah dan saya juga salah, terima kasih," imbuhnya.
Momen mediasi tersebut ternyata juga turut dihadiri Bupati Indramayu, Lucky Hakim.
Ia duduk di dekat dokter Irma dan berhadapan langsung dengan oknum kades.
Sementara itu dipantau dari media sosialnya, dokter Irma tampaknya masih kecewa dengan oknum kades.
Baca juga: Penyebab Rumah Dokter Irma Fitriasari Diserang Massa, Diteriaki & Dilempari Botol Bekas Air Mineral
Lewat keterangan dalam caption video mediasi, ia seolah menyindir oknum kades tersebut.
"Si paling anjatan," tulis dokter Irma.
Kronologi
Sebelumnya, dokter Irma Fitriasari menceritakan kejadian menegangkan ketika rumahnya diserang oleh warga pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Hal itu bermula ketika ia pulang dari praktik namun terhadang acara arak-arakan.
"Semua berawal dari saya pulang praktik dari RS Mitra Plumbon Patrol ke arah rumah Anjatan.
Sekitar 500 meter dari rumah, ada arak-arakan. Saya dari jauh dan 2 mobil di depan sudah berhenti. Di saat tata tertib arak-arakan memberi kode untuk maju, 2 mobil di depan boleh melewati, mobil saya disuruh berhenti.
Ada 1 orang bapak2 berkaus putih mendekati saya dan mengetuk jendela.
Beliau bertanya: Dok, mau lanjut ke Haurgeulis atau ke Klinik Karang Malang?
Saya menjawab "Klinik pak Karang Malang"
Bapak: Baik dok, berhenti dulu ya dok
Saya: Baik pak, saya atur mobil di mode parking
Tiba-tiba bapak berkacamata hitam mendekati saya
Baca juga: Rumah Diserang Massa, Dokter Irma Percaya Jalur Langit, Berani Tandai Pelaku: Siapapun Bekingan Anda
Pria berkacamata hitam: Bu belok belok, cepat belok
Saya: Baik pak, saya atur ke drive. Pada saat saya mencoba jalan toba2, bapak pertama menyuruh saya berhenti
Bapak: Tunggu dok tunggu
Pria berkacamata: Belok bu belok
Saya: Ini gimana? Yang mana yang harus saya ikutin
Pria berkacamata: Bu ini tuh peraturan, jangan mentang-mentang kamu dokter ya.
Setelah itu, bapak itu mencari tong sampah dan menaruh tong sampah di depan mobil saya, kemudian menyuruh mobil di belakang saya untuk melewati dan belok ke jalan gang kecil tersebut. Terlihat orang lain mengalihkan tong sampah dan dia menyuruh untuk tetap disimpan.
Lanjut bapak ini ke arah mobil saya dan memecahkan spion mobil.
Semua orang melihat hanya 1 orang yang membantu saya. Bapak yang awal menyuruh saya berhenti.
Saya turun dari mobil: Bapak maunya apa?
Pria berkacamata: Saya tahu anda siapa, anda tuh di sini pendatang t*i, dokter anj**!
Saya: Bapak siapa? Bapak mau berantem? Saya langsung ambil HP di mobil dan berbalik. Namun bapak baju putih menyarankan saya untuk masuk kembali ke mobil dan berangkat," jelas dokter Irma.
Kejadian ternyata berlanjut ke rumah dokter Irma.
Belakangan terkuak kalau pria berkacamata itu adalah oknum kades. Ia bersama sejumlah warga tampak menyerang rumah sang dokter.
Bahkan, mereka juga menganiaya suami dan karyawannya.
"Di balkon rumah saya dan anak-anak menyaksikan suamiku, 2 karyawan kami yang sudah kami anggap keluarga itu dipukuli bak seorang pencuri.
Di mana hati nurani kalian orang Anjatan, Indramayu?
Yang paling membuat saya emosi ternyata bapak berkacamata hitam itu kuwu (kepala desa) Anjatan, tempat saya tinggal.
Saya tahu dia kuwu setelah kejadian semuanya," beber dokter Irma.
(TribunnewsMaker.com/Febriana)