Berita Viral
Sosok Anik Guru SD di Wonosobo Dituduh Pelakor, Sebut Kebetulan Bertemu Suroto di Cafe: Tak Sentuhan
Inilah sosok Anik Guru SD di Wonosobo yang viral dituduh pelakor, sebut cuma kebetulan bertemu Suroto di cafe: 'Tak Sentuhan'
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ringkasan Berita:
- Anik Nur Hidayati, guru honorer di Wonosobo viral di media sosial dituding pelakor.
- Anik membantah keras tudingan tersebut dan membeberkan pertemuannya dengan pria bernama Suroto.
- Ia mengaku bertemu Suroto di cafe hanya kebetulan.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok perempuan bernama Anik Nur Hidayati, guru honorer di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Nama Anik mendadak viral setelah dirinya dituduh berselingkuh dengan seorang pria bernama Suroto.
Tuduhan tersebut mencuat ke publik setelah diunggah oleh akun TikTok @DiniAndriani, yang diduga kuat merupakan istri dari pria bernama Suroto itu.
Video yang memperlihatkan momen perseteruan antara Anik dan istri Suroto langsung menyebar luas, menimbulkan beragam reaksi dari warganet.
Banyak yang penasaran dengan duduk perkara sebenarnya, terlebih karena Anik adalah seorang guru yang dikenal berkepribadian baik di lingkungannya.
Tak ingin namanya tercemar lebih jauh, Anik pun akhirnya angkat bicara dan memberikan klarifikasi panjang terkait tuduhan perselingkuhan tersebut.
Dalam penjelasannya, Anik menceritakan bahwa pertemuannya dengan Suroto terjadi secara tidak terencana.
Ia menyebut peristiwa itu bermula pada Minggu (26/10/2025) di salah satu kafe di Wonosobo.
Menurutnya, kejadian itu murni sebuah kebetulan dan sama sekali tidak ada unsur janji bertemu sebelumnya.
Anik menjelaskan bahwa pertemuan tersebut terjadi setelah Suroto menanyakan rekomendasi tempat ngopi di Wonosobo.
Saat itu, ia sedang berada di sebuah kafe bersama anaknya.
Baca juga: Sosok Wanita Pelakor yang Membuat Wadison Pasaribu Tega Bunuh Istri di Banten, Ini Akun TikToknya
“Beliau tanya saya, lagi di mana, karena ada temannya mau ngopi. Saya bilang saya lagi makan sama anak di kafe. Tempatnya umum, jadi saya bilang silakan kalau mau ngopi,” kata Anik, dikutip dari Tribun Jateng, Selasa (28/10/2025).
Anik kemudian menuturkan bahwa Suroto datang ke kafe tersebut dengan niat untuk bertemu teman-temannya.
Namun ternyata, teman-teman yang dijanjikan datang justru berhalangan hadir, sehingga hanya dirinya dan Suroto yang akhirnya duduk di meja yang sama.
Ia mengaku tidak merasa ada yang salah karena suasana kafe tersebut cukup ramai dan terbuka.
Kendati demikian, momen kebersamaan mereka itulah yang menjadi awal dari kesalahpahaman besar.
Anik dengan tegas membantah adanya kontak fisik antara dirinya dengan Suroto.
Ia bahkan menjelaskan posisi duduk mereka secara detail untuk meluruskan isu yang beredar.
“Saya duduk dengan anak saya, anak saya di depan saya. Sementara Suroto di samping saya, ada jarak, tidak ada sentuhan fisik sama sekali. Kami cuma ngobrol biasa. Lalu tiba-tiba istrinya datang dan langsung memvideokan,” jelasnya.
Anik mengaku sempat kaget ketika istri Suroto datang secara tiba-tiba dan langsung melabraknya di depan umum.
Namun, di tengah situasi yang memanas, ia memilih untuk tetap tenang dan tidak memberikan reaksi berlebihan.
Ia mengatakan dirinya tidak melakukan perlawanan atau pembelaan dalam video yang direkam tersebut karena merasa sama sekali tidak bersalah.
Perempuan berhijab itu juga menjelaskan bahwa dirinya mengenal Suroto bukan dari hubungan pribadi, melainkan dari urusan jual beli mobil pada tahun 2023.
Saat itu, ia membeli mobil milik Suroto, dan sejak saat itu komunikasi mereka hanya sebatas urusan kendaraan.
Tidak pernah ada hubungan spesial atau komunikasi intens di luar konteks tersebut.
Anikm enegaskan bahwa semua yang terjadi hanyalah kesalahpahaman besar akibat kurangnya komunikasi dan tergesa-gesanya seseorang dalam menuduh tanpa bukti kuat.
Baca juga: TKW Ini Bangga Dicap Pelakor, Bahagia Jadi Istri Kedua Mantan Majikan: Inilah Jati Diriku
Tempuh Jalur Hukum jika Tidak Diselesaikan secara Kekeluargaan
Anik menuturkan mulanya masih beraktivitas seperti biasa setelah peristiwa tersebut.
Namun, pada Minggu malam, ternyata video tersebut diunggah oleh istri Suroto dan berujung viral.
Hal ini membuat suami Anik ingin bertemu dengan pihak keluarga Suroto untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
Pasalnya, viralnya video itu membuat anak Anik yang turut terekam dalam video tersebut mengalami trauma dan malu.
Anik menyebut anaknya sampai enggan pergi ke sekolah buntut viralnya video tersebut.
Dia mengungkapkan hingga saat ini masih ingin menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
Namun, jika tidak ada itikad baik, maka dirinya akan menempuh jalur hukum.
“Penginnya diselesaikan secara kekeluargaan, kalau tidak saya bisa menuntut atas pencemaran nama baik,” tandasnya.
Bukan ASN, tapi Guru Honorer SD
Di sisi lain, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Wonosobo turut buka suara terkait peristiwa ini.
Pasalnya, Anik sempat dinarasikan seorang guru yang telah berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Namun, ternyata dirinya masih berstatus sebagai guru honorer di salah satu SD di Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BKD Kabupaten Wonosobo, Iwan Widayanto.
Iwan mengatakan setelah video tersebut viral, pihaknya langsung meminta klarifikasi kepada keluarga Anik.
“Setelah kami lakukan klarifikasi, ternyata yang bersangkutan itu statusnya bukan ASN. ASN ada PNS dan PPPK, tetapi yang di video itu masih tenaga honorer, salah satu guru SD Kecamatan Leksono, Wonosobo,” ujar Iwan.
Namun, Iwan tidak membantah bawha suami Anik berstatus sebagai ASN di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Wonosobo.
"Hanya saja suaminya memang di salah satu dinas di Wonosobo,” jelasnya.
Iwan juga telah memperoleh informasi bahwa pertemuan antara Anik dan Suroto memang tidak sengaja.
Ia menuturkan mereka memiliki urusan berbeda ketika bertemu di kafe tersebut.
Iwan juga mengungkapkan sebenarnya Anik ingin untuk memberikan klarifikasi melalui akun media sosial pribadinya.
Namun, sambungnya, dia enggan untuk melakukannya karena khawatir berujung dihujat oleh warganet.
"Yang bersangkutan sebenarnya ingin menyampaikan kebenarannya tapi tidak melalui akun pribadi takutnya malah diserang karena sudah viral," pungkasnya.
(TribunNewsmaker.com/ TribunSumsel)