Breaking News:

Sosok F, Siswi SD Pulang dengan Mata Merah & Lebam, Ortu Sebut Dipukul Guru, Ratu Dewa Turun Tangan

Bocah F pulang dengan mata merah dan lebam, ibu dibungkam, hingga Wali Kota Palembang turun tangan.

|
Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | BangkaPos
BERITA VIRAL ANAK - Bocah F pulang dengan mata merah dan lebam, ibu dibungkam, hingga Wali Kota Palembang turun tangan. 

“Ibu ada yang menggoco anak aku, yo?” (Ibu, ada yang memukul anak saya, ya?) begitu kata ibunya,” tutur sang guru menirukan Bi Erna.

Menurutnya, saat itu ia melihat mata F memang sedikit merah, namun tidak separah seperti yang terlihat di foto viral.

“Tadi memang matonyo merah, tapi cuma sedikit,” ujarnya lagi.

Guru tersebut dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada tangisan, keributan, atau kejadian mencurigakan di dalam kelas.

“Demi Allah dak katek kejadian apo-apo, dak katek yang nangis atau ribut,” tegasnya.

Versi Guru Berbeda dengan Keterangan Ibu Korban

Keterangan guru tersebut sedikit berbeda dengan penuturan Bi Erna, ibu F, yang sebelumnya mengatakan bahwa kedua mata putrinya terlihat merah seperti berdarah dan lebam ketika dijemput dari sekolah.

Bi Erna bahkan menyebut anaknya kini mengalami trauma dan takut ke sekolah, serta hasil pemeriksaan dokter menunjukkan adanya pembuluh darah pecah di area mata, diduga akibat benturan benda tumpul.

Diduga Oknum Guru Ketakutan, Muncul Chat Kasar di Media Sosial

Di sisi lain, usai kasus ini viral di media sosial, muncul sosok yang diduga sebagai oknum guru SDN 150 Gandus yang tampak emosional dan ketakutan atas pemberitaan yang beredar.

Pantauan dari akun Instagram @oypalembang, akun yang pertama kali memviralkan kasus F, memperlihatkan tangkapan layar pesan pribadi (DM) dari seseorang yang diduga kuat merupakan guru di sekolah tersebut.

Dalam pesan tersebut, oknum itu memaki akun penyebar berita dengan bahasa kasar dan menuduh penyebar informasi menyebarkan kabar bohong (hoaks).

“Oi ll, jangan nyebarin hoaks k*****g! Kenapa kau ini!” tulis akun tersebut dengan nada marah.

Ia juga menuding bahwa viralnya kasus ini ada kaitan dengan upaya mencari donasi.

“Viral ini gara-gara mau buka donasi, kan?” tulisnya lagi.

Oknum tersebut kemudian menegaskan bahwa tidak masuk akal bila guru memukul hingga kedua mata murid merah.

“Mana masuk akal kalau goco mata dua-duanya, b***n,” tulisnya.

Oknum Bantah Keras, Sebut Mata F Sudah Merah Sejak Pagi

Dalam pesan selanjutnya, sosok yang diduga guru itu bersikeras bahwa F sudah datang ke sekolah dengan mata merah sejak pagi hari.

“Waktu dianter matanya sudah merah, k*****g. Waktu datang memang merah dikit, tapi tidak dua-duanya. Ada saksinya,” tulisnya.

Ia juga menyebut bahwa teman-teman F tidak menyadari kondisi tersebut karena usia mereka yang masih kecil.

“F datang matanya sudah agak merah, pasti makin merah lah kalau dibiarkan. Anak-anak kecil mana sadar begitu,” tulisnya.

Akun itu bahkan kembali menegaskan pendapat bahwa penyebab mata merah adalah efek terlalu lama menatap layar HP.

“Itu merah karena HP, b*n! Sudah dicek ke RS Bunda lo,” ujarnya dalam pesan lain.

Desakan Transparansi dan Etika Guru

Percakapan bernada kasar tersebut menuai kecaman luas dari masyarakat Palembang.

Banyak warganet menilai bahwa seorang pendidik semestinya menjaga etika, terlebih di tengah proses penyelidikan yang masih berjalan.

Banyak pihak mendesak Dinas Pendidikan Kota Palembang untuk menelusuri keaslian akun dan memastikan apakah benar pesan tersebut dikirim oleh guru di SDN 150 Gandus.

Aktivis perlindungan anak, Setia Wulandari, menilai perilaku seperti itu tidak pantas dilakukan oleh seorang pendidik.

“Jika benar itu berasal dari guru, tentu mencoreng profesi pendidikan. Apalagi di saat masyarakat menuntut kejelasan, bukan emosi,” ujarnya.

Wali Kota Minta Kasus Diusut Transparan

Menanggapi perkembangan ini, Wali Kota Palembang Ratu Dewa kembali menegaskan bahwa seluruh proses akan dilakukan secara objektif dan transparan.

“Kita tidak ingin ada yang dikorbankan. Baik pihak sekolah maupun keluarga harus bicara sesuai fakta. Anak-anak harus kita lindungi,” kata Ratu Dewa kepada wartawan.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan spekulasi atau informasi yang belum terverifikasi, sembari menegaskan bahwa pihaknya telah mengarahkan tim independen untuk mendampingi proses pemeriksaan.

“Sudah saya minta Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta pihak kepolisian untuk bekerja bersama. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” tambahnya.
 
Pihak Dinas Pendidikan Siap Lakukan Pemeriksaan Internal
Kepala Dinas Pendidikan Palembang, H. Muhammad Idris, M.Pd, menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil seluruh guru dan kepala sekolah untuk dimintai keterangan resmi.

“Kami akan menelusuri apakah benar ada tindak kekerasan atau tidak. Jika terbukti, akan kami tindak sesuai aturan. Namun jika tidak, tetap akan ada evaluasi terkait pengawasan di sekolah,” ujar Idris.

Kasus Masih Dalam Penyelidikan

Hingga Minggu malam (2/11/2025), pihak Polrestabes Palembang melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) masih melakukan penyelidikan awal.

Kasatreskrim Kompol Heru Widodo mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi beberapa keterangan awal dari orang tua, pihak sekolah, dan tenaga medis.

“Kami sedang verifikasi semua keterangan. Termasuk kemungkinan apakah luka disebabkan faktor luar atau medis. Belum bisa disimpulkan,” ujarnya singkat.

Kasus F, siswi SDN 150 Gandus Palembang, kini menjadi perhatian serius publik.

Di tengah simpang siur informasi, Wali Kota Palembang menegaskan pentingnya menegakkan kebenaran dengan data dan bukti, bukan asumsi.

Publik berharap kasus ini segera menemukan titik terang siapa pun yang bersalah harus bertanggung jawab, dan yang tidak bersalah harus dipulihkan nama baiknya.

(TribunNewwsmaker.con/BangkaPos.com)

Halaman 4/4
Tags:
sosoksiswimata merahPalembangRatu Dewa
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved