Pembunuhan Dosen di Jambi
Liciknya Bripda Waldi Bunuh Dosen EY di Bungo Jambi, Terekam CCTV, Sengaja Tutupi Wajah Pakai Masker
Liciknya Bripda Waldi bunuh dosen EY di Bungo Jambi, aksi terekam CCTV, sengaja tutupi wajah pakai masker.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Skandal pembunuhan tragis terhadap dosen wanita berinisial EY (37) di Kabupaten Bungo, Jambi, kini semakin menyeruak dengan berbagai fakta mengejutkan yang menyeret nama oknum polisi Polres Tebo, Bripda Waldi (22).
Kasus yang semula hanya disebut sebagai pembunuhan biasa kini berubah menjadi drama kejahatan yang penuh perencanaan dan tipu daya, setelah bukti baru dari rekaman CCTV ditemukan oleh penyidik.
Rekaman kamera pengawas di pintu masuk parkiran RSUD H. Hanafie Muara Bungo memperlihatkan dengan jelas bagaimana pelaku menjalankan aksinya secara terencana.
Dalam video berdurasi beberapa menit itu, Waldi terlihat mengenakan helm tertutup, masker, serta sarung tangan, sebuah penyamaran rapi yang membuat identitasnya nyaris tak terdeteksi.
Video yang beredar luas di akun Instagram @jambihits_id menampilkan Waldi tengah duduk tenang di atas sepeda motor, diduga Honda PCX merah milik korban, sambil menunggu karcis parkir seolah tidak terjadi apa-apa.
Gerak-geriknya tampak tenang, bahkan santai, seperti seseorang yang sedang melakukan aktivitas rutin harian tanpa rasa bersalah sedikit pun.
“Pintar dan licik. Terduga pelaku terekam CCTV saat mengantarkan motor korban ke parkiran RSUD Bungo, dengan sarung tangan dan masker agar tak dikenali,” ujar Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono, Rabu (5/11/2025).
Baca juga: Pengakuan Bripda Waldi Bunuh Dosen EY di Bungo Jambi, Sakit Hati Diejek, Gasak Barang-barang Korban
Pernyataan tersebut menegaskan betapa terencana dan sistematisnya aksi Bripda Waldi, yang diduga kuat berusaha menghapus setiap jejak keterlibatannya dalam pembunuhan itu.
Tindakan pelaku yang membawa motor korban ke parkiran diyakini sebagai strategi untuk mengaburkan motif dan mengelabui penyidik, agar terlihat seolah korban masih hidup saat kendaraan itu ditinggalkan.
Kini, polisi terus mendalami bukti digital dan kesaksian di lapangan guna mengungkap seluruh skenario kelam di balik pembunuhan yang mengguncang dunia akademisi dan kepolisian tersebut.
Reaksi Warganet: Kecaman dan Kekecewaan
Unggahan rekaman tersebut menuai gelombang kemarahan publik. Banyak warganet mengecam keras tindakan keji seorang aparat penegak hukum.
“Kok bisa jadi polisi ya? Harusnya jiwa polisi itu mengayomi,” tulis akun @t_i*.
Baca juga: Isi Chat WhatsApp Polisi Bunuh Dosen di Jambi, Akting Pura-Pura Tak Tahu & Ikut Berduka Ga Nyangka
“Dipecat dan dihukum seberat-beratnya,” tambah @rob* di kolom komentar.
Beberapa juga menyoroti ironi antara profesi pelaku sebagai anggota Polri dan tindak kriminal yang ia lakukan.
Menurut Kapolres Bungo, Waldi bahkan sempat menggunakan wig saat keluar masuk rumah korban untuk mengelabui warga.
Setelah motor korban ditemukan di RSUD Bungo, polisi menangkapnya di Tebo bersama mobil Honda Jazz milik korban yang juga ia bawa kabur.
Kasus ini kini tengah dalam proses hukum, dan publik menuntut hukuman maksimal bagi pelaku, termasuk sanksi pemecatan tidak dengan hormat (PTDH).
(TribunNewsmaker.com/ Tribunnews)