Kematian Dosen Untag
Deretan Gelagat AKBP Basuki, Kirim Foto Dosen Untag, Coba Ambil HP Korban, Panggil Tim Inafis "Ndan"
Gelagat AKBP Basuki yang menjadi saksi kunci kematian Dwinanda dosen Untag Semarang disorot pihak keluarga korban, termasuk panik.
Penulis: Febriana Nur
Editor: Febriana
AKBP Basuki ternyata sempat mengirim foto jenazah Dwinanda ke keluarga korban yang berada di Purwokerto mengirimnya menggunakan nomor asing.
Hal tersebut dibeberkan pengacara keluarga korban, Zainal Abidin Petir.
Keluarga sempat melihat foto namun tidak sempat menyimpan karena langsung dihapus oleh AKBP Basuki.
Dalam foto yang dikirim, ada bercak hingga darah yang masih mengalir segar dari jenazah Dwinanda.
Baca juga: Hasil Autopsi Dwinanda Dosen Untag, Jantung Pecah, Dugaan Aktivitas Berat sebelum Tewas Tanpa Busana
"Diketahui itu adalah AKBP (B), ngirim ke keluarga yang di Purwokerto. Foto itu sudah dikirim, ada bercak di paha (Dwinanda), ada bercak kayak masih mengalir segar darahnya, kemudian di perut, itu menurut pengakuan Tiwi budenya.
Belum sempat foto-foto itu disimpan, dihapus lagi, artinya ditarik lagi oleh pengirimnya," papar Zainal dikutip dari YouTube Tribun Jateng, Jumat (21/11/2025).
Berusaha Ambil HP dan Laptop Dwinanda
AKBP Basuki ternyata sempat berusaha mengambil laptop dan HP korban.
Namun hal tersebut berhasil dicegah oleh pihak kepolisian karena dua benda tersebut merupakan barang bukti.
"Laptop itu tadinya mau diminta sama AKBP, oh enggak bisa ini untuk barang bukti, kemudian minta HP juga," imbuhnya.
Panggil Tim Inafis "Ndan"
Selain meminta laptop dan HP, AKBP Basuki ternyata juga bersikap aneh.
Pasalnya, ia memanggil tim Inafis dengan sebutan "Ndan" yang merupakan singkatan komandan.
Padahal secara pangkat, AKBP Basuki lebih tinggi daripada tim Inafis.
Baca juga: Segini Kekayaan AKBP Basuki, Cuma Punya Motor tapi Bisa Biayai Dosen Dwinanda Linchia Levi Kuliah S3
"Anehnya itu dengan Inafis, Inafis kan pangkatnya enggak tinggi (sementara) AKBP kan tinggi, selalu manggil 'Ndan' artinya dia dalam keadaan grogi, panik, dan bingung.
Jadi ketika mau ngambil laptop pun enggak boleh, ini barang bukti, (AKBP Basuki) menjawab 'Oh iya ndan, siap ndan'.
Padahal kan Inafis pangkatnya lebih rendah, bukan perwira menengah, dia (AKBP Basuki) perwira menengah tapi kenapa selalu ngomong siap ndan, pasti dalam keadaan panik.
Nah keadaan panik itu karena apa? Kalau enggak ada apa-apa kan enggak usah panik, ini perlu diungkap," jelas Zainal.
(TribunnewsMaker.com/Febriana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Gelagat-AKBP-Basuki-yang-menjadi-saksi-kunci-kematian-Dwinanda.jpg)