Saat Tito Karnavian Ditegur Johan Budi Gegara Datang Rapat Telat, 'Sudah Nggak Pakai Rem Itu Pak'
Tito Karnavian mendapat teguran dari Johan Budi karena datang terlambat saat rapat, minta maaf dan sebut sampai nggak pakai rem.
Penulis: Desi Kris
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Pujian kepada Tito Karnavian pun terus mengalir.
Mereka menyebutkan jika Tito memang terlihat tampan dan gagah sejak muda.
emidalidjo2018 : Gantengnya awet..
susilo_papua : Kecil tapi pemikirannya war biasa
nengarine : Gantengnya di formalin pak awet
nursyafei90 : Tinggi pak tito lebih rendah tp pangakat nya mantap
lia_andriani2 : mungil yh...tp prestasinya besar
Kisah Tito Karnavian jadi Polisi
Saat kecil Tito ingin meringankan beban orangtua.
Itulah alasan utama dirinya memutuskan untuk menempuh studi di Akabri.
Alasan yang sederhana itu nyatanya menjadi jalan kesuksesan Tito Karnavian di polisi.
Hingga akhirnya ia terpilih menjadi Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo era 2014-2019.
Dilansir TribunNewsmaker.com melalui Kompas.com Achmad Saleh, ayahanda Tito, menceritakan peristiwa 32 tahun lalu.
Saat itu Achmad Saleh melepas anak keduanya untuk berangkat ke kampus Akabri di Magelang, Jawa Tengah.
Saat itu Tito Karnavian baru lulus dari SMAN 2 Palembang, Sumsel.
Ia berangkat ke Magelang hanya membawa bekal uang Rp 12.000.
Pada masa itu, uang Rp 12.000 tak bisa dikatakan kecil mengingat harga bensin Rp 350 per liter dan harga emas Rp 10.000 per gram.

Pada tahun 1980-an, semua taruna Akpol dan Akademi Angkatan Darat, Udara, dan Laut wajib menjalani pendidikan dasar di Akabri di Magelang selama beberapa bulan.
Pada saat itu, Tito juga diterima di univertas seperti UGM, STAN, dan Fakultas Kedokteran Unsri.
Namun, Tito memilih Akabri.
"Saya ingat betul Tito pernah bilang ke saya, dia ingin meringankan beban ayahnya," ujar Achmad Saleh.
Tito menyelesaikan pendidikan di Akpol tahun 1987 dan berhasil meraih penghargaan 'Adhi Makayasa'.
Penghargaan itu hanya diberikan kepada lulusan terbaik pada setiap angkatan.
Melihat kesuksesan anaknya menempuh studi dengan cemerlang dan bisa menjadi jenderal bintang tiga termuda, Achmad Saleh pun merasa bangga.
• Ditunjuk Jadi Plt Kapolri, Siapa Sosok Ari Dono Sukamto? Gantikan Tito Karnavian
Makna dibalik nama Tito Karnavian
Achmad Saleh mengaku semua doanya terjawab saat memberikan nama sang putra, Tito Karnavian.
Nama "Tito" diambil dari nama Presiden Yugoslavia, Josep Bros Tito, yang dikenal sebagai pemimpin negara yang disiplin serta disegani pada zamannya.
Kata "Karnavian" mengacu pada sebuah karnaval mahasiswa yang ditangani Achmad pada detik-detik menjelang kelahiran putranya.
Di balik nama itu, tersemat asa, agar pada masa mendatang, Tito Karnavian dapat menjadi pemimpin yang disiplin dan disegani.
"Itu harapan saya. Sejak dia kecil, saya memang berharap dia bisa menjadi pemimpin," kata Achmad Saleh.
Dari kecil, sudah terlihat sifat Tito yang sangat disiplin.
Tito pun tetap fokus menyelesaikan tugas tanpa tergiur ajakan teman-temannya untuk bermain.
Tito Karnavian tak berharap jadi Kapolri
Achmad Saleh mengaku, ketika proses pencalonan Kapolri mulai bergulir, keluarganya tidak memiliki harapan besar.
Mereka menyadari bahwa Tito merupakan jenderal bintang tiga paling muda di Polri.
Lazimnya, jabatan Kapolri jatuh kepada jenderal bintang tiga senior.
Pada saat terakhir bertemu ketika Tito masih menjabat Kapolda Metro Jaya, Achmad berpesan bahwa persaingan di internal Polri akan semakin ketat.
Ketika itu, Tito menjawab tidak memiliki ambisi untuk meraih jabatan lebih tinggi.
"Saya katakan persaingan pasti akan semakin berat. Semua berebut mencari posisi. Kalau ada suratannya, pasti akan terjadi," kata mantan penyiar RRI Palembang yang kini menjadi penulis buku religi Baitullah itu.
Meski Tito kini memiliki segudang kesibukan, dia tak pernah putus komunikasi dengan orangtuanya. (TribunNewsmaker.com/Desi Kris)