Dedi Mulyadi Murka, AQUA Ternyata 'Dipalak' Pajak oleh PDAM, Rutin Bayar ke 3 Tempat: Nggak Boleh!
Dedi Mulyadi kaget, pabrik Aqua ternyata dipalak pajak oleh PDAM, rutin bayar ke 3 tempat, sebut seharusnya tidak boleh.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ringkasan Berita:
- Dedi Mulyadi ungkap temuan adanya aliran dana gelap dari perusahaan air minum Aqua ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
- Dedi Mulyadi heran selama ini pabrik Aqua bayar pajak ke PDAM.
- Menurut Dedi Mulyadi, seharusnya PDAM tidak memungut pajak dari Aqua karena tidak ada kaitannya.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkap sebuah temuan mengejutkan terkait adanya aliran dana gelap dari perusahaan air minum AQUA ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurut Dedi, dana tersebut diketahui mengalir ke dua perusahaan daerah yang kini tengah menjadi sorotan.
Temuan ini membuat Dedi langsung memerintahkan agar kedua perusahaan daerah tersebut segera dievaluasi secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada penyimpangan keuangan yang merugikan masyarakat.
Kasus ini bermula ketika Dedi tengah berupaya mencari solusi agar warga di sekitar pabrik AQUA Subang bisa mendapatkan akses air bersih yang layak.
Dalam proses penelusuran itu, Dedi melakukan dialog langsung dengan para karyawan AQUA untuk mengetahui alur pengelolaan air di wilayah tersebut.
Salah satu karyawan menjelaskan bahwa jika perusahaan mengambil air yang dibuang ke sungai, maka mereka tetap harus membayar ke PDAM.
"Air yang dibuangin kalau misal digunakan ada meternya lagi bayar lagi ke PDAM," ujar seorang karyawan AQUA menjelaskan kepada Dedi.
Mendengar hal tersebut, Dedi tampak heran dan langsung mempertanyakan dasar pembayaran itu.
"Kenapa harus bayar ke PDAM?" tanya Dedi dengan nada curiga.
Karyawan itu pun menjawab bahwa pembayaran dilakukan karena AQUA dianggap memiliki kewajiban pajak ke PDAM.
"Karena dari kita kan pajaknya masuknya ke PDAM," kata karyawan tersebut menjelaskan.
Namun pernyataan itu justru membuat Dedi semakin bingung dan curiga terhadap mekanisme keuangan yang dijalankan.
Menurutnya, AQUA tidak seharusnya membayar kepada PDAM karena perusahaan tersebut tidak menggunakan air yang dikelola PDAM.
"Ini kan bukan air PDAM, kenapa bayarnya harus ke PDAM?" tanya Dedi dengan nada tegas.
Baca juga: Dedi Mulyadi Ternyata Langganan Konsumsi AQUA, Tak Ada Niat Menjatuhkan Brand saat Sidak Pabrik
Dari penjelasan lanjutan karyawan, akhirnya terungkap bahwa memang ada aliran dana yang mengalir ke dua perusahaan daerah di Jawa Barat tanpa kejelasan dasar hukum yang kuat.