Sosok Tanri Abeng, Komisaris Utama Pertamina yang Posisinya Digantikan Ahok, Bukan Orang Sembarangan
Inilah sosok Tanri Abeng yang menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, kini digantikan oleh Ahok BTP.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Penunjukannya berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No. SK-60/MBU/05/2015 tanggal 6 Mei 2015.
Sementara itu, pada 14 November 2016, Tanri Abeng resmi menjabat Komisaris Independen dan merangkap Komisaris Utama.
• Soroti Gaji Ahok Jadi Komisaris Utama Capai Rp 3 Miliar, Iwan Fals: Harus Hebatlah Pertamina
Penetapan ini berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero) No.SK-254/MBU/11/2016 tanggal 14 November 2016.
Mengutip Wikipedia, setelah menyelesaikan pendidikan SLTA di Makassar, Tanri Abeng sempat berangkat ke Amerika Serikat dalam program American Field Service (AFS) Exchange Program.
Selanjutnya, ketika ia pulang ke Makassar, Tanri melanjutkan sekolahnya di Universitas Hasanudin sampai tingkat 5.
Pendidikannya tersebut ia lanjutkan ke Graduate School of Business Administration, di Universitas New York, Amerika Serikat hingga mendapatkan gelar MBA.

Kemudian ia mengikuti program management training Union Carbide Amerika serikat.
Setelah selesai, Tanri ditempatkan di Jakarta sebagai Manager Keuangan perusahaan tersebut sejak tahun 1969 hingga 1979.
Karier Tanri pun terus menanjak sampai akhirnya ia menjadi Direktur PT Union-Carbide Indonesia.
Tak hanya itu, Tanri juga menjadi Direktur Agrocarb Indonesia, Direktur Karmi Arafura Fisheries (1971-1976), dan pada tahun 1977-1979, Tanri merangkap sebagai Manager Pemasaran Union Carbide Singapura.
Seperti yang dikutip dari laman resmi Pertamina, laki-laki kelahiran Selayar, Sulawesi Selatan, 7 Maret 1942 ini juga menyelesaikan pendidikannya di Advanced Management Program di Claremont Graduate School (USA).
Menteri Negara Pendayagunaan BUMN yang pertama (1998) ini meraih gelar Doktor di Universitas Gajah Mada pada tahun 2010.
Tanri Abeng juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi Keuangan.
Selain itu, ia pun sempat memegang posisi eksekutif puncak di Indonesia untuk Union Carbide (USA), Heineken (Belanda), dan Bakrie & Brothers.
Dikutip dari Wikipedia, Tanri bekerja di perusahaan produsen bir Belanda, Heineken, PT Perusahaan Bir Indonesia (Indonesian Beer Company) tersebut pada 1979.