Breaking News:

Hari Ini Ratna Sarumpaet Dinyatakan Bebas Bersyarat, Atiqah Hasiholan: Pokoknya Gue Happy Lah

Ratna Sarumpaet dinyatakan telah bebas bersayarat hari ini, Atiqah Hasiholan sambut dengan gembira.

Editor: Desi Kris
Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com
Ratna Sarumpaet bebas bersyarat hari ini. 

Dan yang paling berpengaruh adalah soal tidak adanya komentar dari pihak rumah sakit yang merawat Wiranto hingga saat ini.

"Yang membuat mereka curiga itu adalah soal kaos putih yang bersih, lalu soal baju batik dan yang ketiga adalah kenapa tidak ada satupun respon dari dokter yang bersangkutan," imbuh Rustika Herlambang.

Tak hanya itu, Rustika Herlambang juga menjelaskan soal adanya pola yang berubah di tengah pendapat Netizen.

Awalnya, Netizen sempat merasa simpati dengan kasus penusukan Wiranto.

Namun, pasca dua hari kejadian tersebut, publik seolah berbalik curiga.

Pada saat hari kejadian, sebagian besar menyoroti soal kasus Wiranto, bahkan ada yang sampai bersimpati.

Namun, karena ada ruang kosong yang jadi pertanyaan di benak masyarakat, isu miring soal penusukan Wiranto itu jadi berkembang di dua hari pasca kejadian.

"Mereka yang kontra itu mereka yang masih meragukan kebenaran dari peristiwa Wiranto, apakah rekayasa atau tidak," pungkas Rustika Herlambang.

Direktur Komunikasi Indonesia Indikator bicara soal penyebab publik tak percaya kasus penusukan Wiranto
Direktur Komunikasi Indonesia Indikator bicara soal penyebab publik tak percaya kasus penusukan Wiranto (Youtube channel Indonesia Lawyers Club)

Dalam tayangan itu, Rustika Herlambang juga mengungkap pendapatnya soal anggapan dari pihak yang kontra terhadap kasus penusukan Wiranto.

Publik yang kontra itu merasa pemerintah tidak adil dan lebih perhatian kepada sosok Wiranto.

"Mereka juga menganggap pemerintah lebih peduli ke Pak Wiranto, tapi kurang dengan rakyat. Karena dikaitkan dengan isu korban Wamena dan aksi demo Mahasiswa," jelas Rustika Herlambang.

Lebih lanjut, Rustika Herlambang pun mengungkap apa pandangan pihak yang pro terhadap pemerintah.

Pihak tersebut rupanya geram dengan kubu yang tak percaya bahwa kasus penusukan Wiranto itu adalah fakta.

Bahkan, pihak yang pro pemerintah itu juga membandingkan kasus penusukan Wiranto dengan kasus hoax Ratna Sarumpaet.

"Sementara kelompok yang pro pemerintah, mereka mengecam terhadap orang yang tidak percaya. Dan mereka juga menyindir terkait dulu 'waktu Ratna Sarumpaet diserang, semua percaya. Ketika Pak Wiranto betul-betul diserang, kenapa kalian tidak percaya'," pungkas Rustika Herlambang.

Mendengar ulasan Rustika Herlambang, Karni Ilyas selaku pembawa acara pun meresponnya.

Karni Ilyas tampak tersenyum kala kasus penusukan Wiranto dibandingkan dengan kasus hoax Ratna Sarumpaet.

"Bukan tidak percaya saja, tapi lebih banyak yang tidak percaya kan daripada yang percaya ?" ucap Karni Ilyas.

Karni Ilyas pun kemudian bertanya soal faktor perbedaan pendapat dari pejabat terkait kasus penusukan Wiranto.

video tampak depan penyerangan terhadap Wiranto di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten
video tampak depan penyerangan terhadap Wiranto di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten (Twitter)

Mendengar pertanyaan itu, Rustika Herlambang pun lantas mengurai jawabannya.

"Ada juga faktor dari keterangan pejabat yang berbeda-beda ?" tanya Karni Ilyas.

"Awalnya yang berempati cukup besar, tapi pendapat itu seketika berubah usai para pejabat memberikan statement.

Salah satunya adalah, mohon maaf, beberapa informasi yang disampaikan kepada masyarakat kadang-kadang tidak masuk ke akal mereka.

Seperti contoh, darah yang keluar dari Pak Wiranto sebesar 3,5 liter. Nah itu adalah isu yang akhirnya menjadi besar. Terus kenapa informasi yang muncul berasal dari politisi bukan dari dokter ?" ungkap Rustika Herlambang.

Setuju dengan pendapat Rustika Herlambang, Karni Ilyas pun menambahkan.

Bahwa perbedaan argumen dari pejabat itu lah yang membuat publik tak percaya soal penusukan Wiranto.

"Dan politisi itu ngomongnya juga, ada yang bilang Pak Wiranto sudah sadar..," imbuh Karni Ilyas.

"Sudah bisa bercanda, ada yang bilang masih di ruang kaca, ada yang bilang sudah keluar dari ruang perawatan. Jadi sebenarnya simpang siur yang disampaikan figur membuat netizen bertanya yang benar itu yang mana ?" sambung Rustika Herlambang.

Karni Ilyas bereaksi soal kasus Wiranto
Karni Ilyas bereaksi soal kasus Wiranto (Youtube channel Indonesia Lawyers Club)

Melanjutkan argumennya, Karni Ilyas pun tampak kecewa dengan pejabat yang berkomentar beragam soal kasus penusukan Wiranto.

Hal itu lah yang pada akhirnya membuat publik tak percaya.

"Saya kira bukan hanya Netizen bertanya, bahkan masyarakat tidak percaya pada apapun yang dikatakan. Karena antara pejabat yang ini dengan yang lain berbeda-beda," ujar Karni Ilyas.

Tak hanya itu, Karni Ilyas juga menyayangkan sikap rumah sakit yang merawat Wiranto.

Sebab hingga kini, pihak rumah sakit tak pernah mengeluarkan pernyataan terkait dengan kondisi Wiranto pasca ditusuk.

Padahal diakui Karni Ilyas, kasus penusukan Wiranto adalah real.

Hal tersebut dibuktikan dengan sudah banyaknya orang yang melihat langsung keadaan Wiranto di rumah sakit.

"Memang disayangkan kenapa rumah sakit atau dokter yang merawat tidak mengeluarkan pernyataan sehingga sampai berkembang isu yang sama sekali tentu saja tidak benar ya itu cuma adegan tangan kosong.

Kalau enggak ada masa dirawat sekian lama. Lagipula kalau itu rekayasa, sudah berapa orang yang melihat Pak Wiranto di rumah sakit, pastilah ketahuan bahwa rekayasa," pungkas Karni Ilyas.

Karenanya, Karni Ilyas pun mengaku kecewa dengan keputusan RSPAD yang tidak bersedia hadir ke acaranya untuk memberikan penjelasan.

"Sayangnya tidak ada penjelasan resmi dari rumah sakit. Malam ini kita juga mengundang dari RSPAD, tapi tidak ada yang bersedia datang," ungkap Karni Ilyas.

(TribunNewsmaker/*)

Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul Kasus Ratna Sarumpaet Dibandingkan dengan Penusukan Wiranto, Karni Ilyas Bereaksi Beri Tanggapan Ini

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved