6 FAKTA Siswi SMP Tewas Setelah Lompat dari Lantai 4 Sekolah, Kronologi hingga Saksi Mata
Inilah deretan fakta mengenai tewasnya seorang siswi SMP di Jakarta Timur karena lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Hal itu berdasarkan temuan bangku yang digunakan korban untuk naik ke atas tembok lantai 4.
"Di situ kita melihat memang ada bangku yang digunakan korban untuk naik ke atas tembok. Nah ini dari hasil penyelidikan kita, bisa kita pastikan bahwa korban ini sudah ada niat untuk melakukan bunuh diri seperti itu," ujar Hery.
Selain olah TKP, polisi juga telah memeriksa sejumlah pihak, dari keluarga, sekolah, dan teman korban.
5. Bantah Korban Bully
Kepala sekolah tempat SN bernaung menuturkan, penyebab korban mencoba bunuh diri bukan karena menjadi korban bully.
"Terkait bullying, bukan bullying, tidak ada bullying di sekolah, kalau kita fokus memberi materi di pendidikan pada siswa jadi tidak ada aksi bullying," tegasnya pada Jumat (17/1/2020).
Lebih lanjut, Dia menilai, pihaknya tidak mengetahui motif korban mencoba bunuh diri.
Pihak sekolah juga mengenal korban sebagai siswi yang baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran yang berat.
"Kita tidak tahu motif dan pas kejadiannya, anaknya biasa-biasa saja seperti siswi pada umumnya," tegasnya.
Adapun, informasi mengenai adanya aksy bully yang melatarbelakangi kejadian bunuh diri ini ramai dibicarakan di media sosial.
Saat ini pihak sekolah telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
6. Reaksi KPAI
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti prihatin terhadap insiden yang nenimpa siswi sebuah SMPN di Jakarta yang nekat melompat dari lantai 4 gedung sekolah.
Retno mengharapkan agar para orang tua bisa lebih peka terhadap perilaku anak-anaknya guna menghindari kejadian serupa di masa yang akan datang.
"Menghadapi anak-anak di usia yang baru memasuki masa pubertas memang tidak mudah.
Oleh karena itu, KPAI mendorong orang dewasa di sekitar anak, baik orangtua maupun guru untuk memiliki kepekaaan sehingga mampu mencegah anak-anak melakukan tindakan bunuh diri," ucap Retno melalui keterangan tertulisnya, Jumat (17/1/2020).
Retno meminta terdapat alasan yang mendorong seorang anak melakukan perbuatan nekat seperti itu.
Oleh sebab itu, permasalahan yang dipikirkan oleh seorang anak sebaiknya dianggap serius dan perlu didampingi guna menemukan solusi.
"Yang harus dilakukan orang dewasa di sekitar anak seperti guru dan orang tua adalah memiliki sensitivitas (kepekaan) dan kenali tanda-tanda remaja berniat melakukan bunuh diri dan segera upayakan langkah pencegahan," tuturnya.
Sifat empati perlu ditingkatkan untuk sekedar mendengarkan keluh kesah seorang remaja agar tindakannya terpantau.
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk mendalami kasus tersebut.
DISCLAIMER BERITA BUNUH DIRI: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
(TribunNewsmaker/*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul 6 Fakta Siswi SMP Tewas Setelah Lompat dari Lantai 4 Sekolah, Guru Sempat Dengar Teriak-teriakan