Drama Gerindra dan PKS Pilih Calon Wagub DKI Pendamping Anies Baswedan
Gerindra dan PKS mengalami permasalahan untuk memilih calon Wagub DKi yang kelak akan mendampingi Anies Baswedan.
Editor: Desi Kris
Alasannya, rapat pimpinan gabungan (rapimgab) DPRD DKI untuk membahas draf tatib itu tak kunjung terealisasi karena tidak pernah mencapai kuorum. Yah, namanya juga wakil rakyat...
PKS tak tinggal diam saat pemilihan Wagub DKI mandek di tangan DPRD DKI. PKS sempat mengajukan dua nama caWagub alternatif kepada Gerindra.
Dua nama yang diusulkan adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault dan politikus PKS Nurmansjah Lubis.
Nurmansjah adalah mantan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2004-2009 dan 2009-2014.
"Betul bahwa kami mengajukan dua nama baru pada bulan Agustus 2019. Itu sebagai upaya alternatif," ujar Ketua DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo pada 10 November 2019.
Namun, Gerindra tidak merespons usulan PKS terkait dua nama caWagub alternatif tersebut.
Untuk itu, PKS menyatakan dua nama caWagub yang diusulkan ke DPRD DKI tidak berubah, yakni Agung dan Syaikhu.
• Curhat Telat karena Jalan ke Jember Sempit, Wagub Jatim Emil Dardak Langsung Telepon Kementerian PU
Gerindra menikung
Diam-diam, Gerindra rupanya masih mengincar kursi Wagub DKI. Gerindra memanfaatkan mandeknya proses pemilihan Wagub untuk menikung.
Gerindra mengajukan empat nama caWagub DKI untuk menggantikan caWagub dari PKS.
Empat nama yang diusulkan adalah Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantono, anggota Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, dan Sekretaris Daerah DKI Saefullah.
Kemesraan kedua parpol itu kemudian merenggang. PKS menolak manuver Gerindra.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Arifin meminta Gerindra tak mencederai kesepakatan awal.
"Kita ingin Gerindra menyepakati yang telah dibuat sama PKS agar itu dihormati dan tidak dicederai," ucap Arifin saat dikonfirmasi, Jumat (8/11/2019).
Setelah anggota DPRD DKI periode 2019-2024 dilantik, pemilihan Wagub DKI tetap tak jadi prioritas.