Breaking News:

Anggap Erick Thohir Sudutkan SBY Soal Kasus Jiwasraya, Rachland Nashidik: Mungkin Tak Baca Berita

Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik, anggap Erick Thohir sudutkan SBY dan partainya terkait kasus Jiwasraya. Sebut si Menteri tak baca berita.

Editor: Irsan Yamananda
Tribunnews/Herudin
Pengusaha Erick Thohir saat diwawancara secara khusus oleh Tribunnews, di Jakarta, Senin (30/9/2019). Wawancara tersebut seputar aktivitas Erick Thohir saat ini dan juga isu dirinya yang dicalonkan menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua. 

TRIBUNNEWSMAKER.COMWasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik, anggap Erick Thohir sudutkan SBY dan partainya terkait kasus Jiwasraya. Sebut si Menteri tak baca berita.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menganggap ada pihak yang menyudutkan Presiden Keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY soal kasus Jiwasraya.

Rachland menganggap, tudingan tersebut tak mendasar.

Dia juga mempermasalahkan pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Seperti diketahui, Erick menyebut ada dalang di balik isu yang kini menghalangi pengungkapan kasus Jiwasraya.

Soal Desakan Pembuatan Pansus Jiwasraya, Erick Thohir: Jangan-jangan yang Teriak Takut Dibongkar

100 Hari Pemerintahan Jokowi, Kinerja Erick Thohir & Nadiem Makarim Dinilai Baik Tapi Ada Kendala

Ungkap Kasus Jiwasraya & Asabri, Erick Thohir Akui Sedang Diserang, Minta Dukungan ke Mahfud MD

Tanggapan sang Wasekjen tersebut dia ungkapkan via akun Twitter @RachlandNashidik pada hari Selasa, 4 Februari 2020.

Dalam cuitannya, Rachland menyinggung manuver politik Erick Thohir.

Dia mengatakan kalau Erick sudah mahhir berpolitrik.

Sebab, menurutnya pernyataan Erick tersebut sangat menyudutkan SBY dan Partai Demokrat.

Khususnya dukungan Partai Demokrat yang diartikan terbalik oleh Erick Thohir sebagai upaya menutupi sesuatu.

"Baru kemarin jadi Ketua Timses Jokowi, @erickthohir sudah mahir politrik. Pak SBY-Demokrat dituding pro Pansus Angket Jiwasraya justru mau menutupi sesuatu," tulis Rachland.

"Cuma ada satu cara membuktikan tuduhannya itu. Dukung Pansus angket dan ungkap skandal sampai ke akar! Pak Menteri berani?" tantangnya.

Terkait hal tersebut, Rachland menyindir Erick Thohir yang tidak memahami posisi Partai Demokrat dalam pengungkapan kasus Jiwasraya.

Partai Demokrat bersama sejumlah partai oposisi diketahui mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Jiwasraya.

"Mungkin @erickthohir tidak baca berita. Fraksi Partai Demokrat menempatkan anggotanya di Panja Jiwasraya," ungkap Rachland.
"Kami setuju, Panja perlu untuk mencari solusi teknis atas KASUS-nya Jiwasraya. Tapi SKANDAL-nya Jiwasraya hanya bisa ditelisik dengan Pansus Angket. Panja saja tidak cukup!," tegasnya.

Politisi Demokrat Singgung Timses Jokowi Tersangka

Desakan atas pembentukan Panitia Khusus (Pansus) guna mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Jiwasraya terus disampaikan sejumlah politisi dan partai politik, termasuk di antaranya Partai Demokrat.

Hal tersebut rupanya dianggap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai bentuk tekanan kepada pemerintah.

Erick Thohir juga menyebut kasus Jiswaraya kini bergulir ke ranah politik.

Pasalnya, muncul isu miring yang menuding pemerintah mengambil untung dalam skandal Jiwasraya.

Bahkan menyeret Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

 

Krakatau Steel Miliki 60 Cucu Usaha, Erick Thohir Tersenyum: Ini Keluarga Besar Juga

Terkait hal tersebut, Erick Thohir membuat kesimpulan.

Dirinya curiga pihak yang mengembuskan isu miring merupakan pihak yang khawatir skandal Jiwasraya terbongkar.

Apalagi, Kejaksaan Agung kini tengah mendalami kasus Jiwasraya dan mencium adanya praktik korupsi.

“Ini kan jangan-jangan kita balik yang teriak-teriak ini yang ketakutan ini dibongkar. Mungkin akan banyak oknum-oknum yang gerah selama ini jarah Jiwasraya dan sekarang Jaksa Agung proses hukum mulai masuk,” ungkap Erick Thohir dikutip dari Swamedium.

“Tapi kali ini dituduh-tuduh dan dibilang kita yang merampok ya. Saya rasa teman-teman tau lah siapa yang merampok,” tambahnya.

Pernyataan tersebut digarisbawahi oleh Politisi Partai Demokrat Benny K Harman.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia itu menyebut Erick Thohir tidak berpikiran luas memandang suatu kasus.

Sebab, ditegaskannya, Partai Demokrat merupakan pihak yang selama ini mendesak dibentuknya Pansus Jiwasraya dalam Komplek Parlemen Senayan.

"Meneg BUMN ini karena akal pendek malah menuding kita yang desak bongkar kasus jiwasraya ini terlibat di dalamnya. Sadis," tulis Benny K Harman.

 

Kobe Bryant Legenda NBA Tewas Kecelakaan, Erick Thohir Ungkap Kesedihan & Kenang Momen Kebersamaan

Walau begitu, Benny K Harman menyinggung soal keterlibatan Harry Prasetyo yang kini ditetapkan sebagai tersangka atas kasus Jiwasraya.

Sebab, Harry Prasetyo diketahui merupakan Tim Sukses Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019) lalu.

"Tapi omong2, apakah Anda ini yang dgn Harry Prasetyo masuk Timses mobilisasi dana Pilpres kali lalu itu? Jujur bung, Rakyat Monitor!," tambahnya.

Harry Prasetyo Ditetapkan Tersangka Kasus Jiwasraya

Dikutip dari Kompas.com, nama mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya Harry Prasetyo turut ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung, Selasa (14/1/2020).

Harry menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang terjadi di asuransi pelat merah itu, yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara sebesar Rp 13,7 triliun.

Nama Harry sebelumnya sempat ramai dibicarakan karena pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden (KSP).

Dirkeu Jiwasraya Harry Prasetyo
Dirkeu Jiwasraya Harry Prasetyo (Kompas.com)

Posisi itu dijabat setelah Harry keluar dari Jiwasraya pada 2018.

Di perusahaan asuransi itu, Harry menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 2008.

Kiprah jebolan Pittsburgh State University, Amerika Serikat, itu cukup cemerlang sehingga mampu membuat kondisi keuangan perseroan semakin sehat.

Akibatnya, ia kembali didapuk untuk posisi yang sama sejak 2013 hingga 2018.

Terkait posisinya di KSP, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, dirinya tak pernah melindungi Harry.

Ia menyatakan, persoalan Jiwasraya diketahui pertama kali muncul pada tahun 2006.

Namun, pada saat itu KSP melihat belum ada gejolak.

"Terus tahu-tahu munculnya akhir-akhir ini. Memang Pak Harry ini setelah keluar dari Jiwasraya, kita ambil sebagai tenaga ahli keuangan," kata Moeldoko saat bertandang ke Menara Kompas, Kamis (19/12/2019) sore.

Ia mengaku tak mengetahui bahwa Harry diduga terlibat dalam kasus gagal bayar yang melilit perusahaan asuransi pelat merah itu.

Hal itu membuat namanya lolos ketika direkrut pada Mei 2018.

Ia pun hanya bekerja sampai periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir atau pada 19 Oktober lalu.

Adanya Kasus Jiwasraya dan Asabri, Erick Thohir Akui Kembali Dapat Ancaman

"(Setelah selesai) semuanya sudah tidak ada lagi (yang) menjadi anggota KSP, termasuk yang bersangkutan. Pada saat rekrut sekarang ini, kita sama sekali tidak rekrut Pak Harry sebagai tenaga ahli kita kembali ke KSP, tidak," kata dia.

Hal itu dilakukan karena sudah dalam dua bulan terakhir ini kasus Jiwasraya mencuat sehingga Harry tak lagi masuk penjaringan tenaga ahli KSP.

"Itu yang terjadi. Jadi sama sekali tidak ada kaitannya KSP, Moeldoko, melindungi yang bersangkutan, tidak. Bahkan, kalau itu masuk ranah hukum, silakan tidak ada kaitannya dengan KSP, dengan saya, dengan Istana," tegas dia.

"Itu sudah kewajiban yang bersangkutan dan hak penegak hukum terhadap yang bersangkutan," imbuh dia. (Tribunnewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul SBY Dituding Terlibat Skandal Jiwasraya, Rachland Nashidik : Erick Thohir Sudah Mahir Politrik.

Sumber: Warta Kota
Tags:
Erick ThohirRachland NashidikJiwasrayaSBY
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved