Breaking News:

Dinas Kesehatan Jawa Timur Sebut Pengobatan Ningsih Tinampi Tidak Langgar Rambu-rambu Dunia Medis

Datangi lokasi pengobatan tradisional Ningsih Tinampi, Dinkes Jatim sebut tak ada pelanggaran rambu-rambu dunia medis.

Editor: Irsan Yamananda
Kolase TribunNewsmaker/Youtube/Ningsih Tinampi
Sosok Sri Ningsih Tinampi, Dukun Viral Salahkan Korban Rudapaksa, Akui Dapat Ilmu Usai Diselingkuhi 

TRIBUNNEWSMAKER.COMDatangi lokasi pengobatan tradisional Ningsih Tinampi, Dinkes Jatim sebut tak ada pelanggaran rambu-rambu dunia medis.

Pada hari Rabu, 5 Februari 2020 pagi, Lintas Dinas Pemprov Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruhan mendatangi lokasi pengobatan alternatif Ningsih Tinampi.

Lintas Dinas yang dimaksud adalah Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kejari, dan Polda Jawa Timur.

Sementara yang dari Pasuruan ada Kejari Kabupaten Pasuruan, Polres Pasuruan, Dinkes Pasuruan, dan Satpol PP Pasuruan.

Kunjugann tersebut dilakukan dalam rangka pembinaan pada Ningsih Tinampi.

Hal itu disampaikan oleh dr Sujarwo, Ketua IDI Kabupaten Pasuruan.

Selain itu, pihaknya juga ingin tahu secara langsung kondisi pengobatan Ningsih Tinampi.

Sujarwo menambahkan, ia juga mau memberikan masukan dan usulan pada Ningsih Tinampi.

"Jadi buka sesuatu yang aneh. Ini kami hanya kunjungan, untuk memberikan pembinaan terhadap Ningsih Tinampi," kata Ketua IDI Kabupaten Pasuruan.

Sujarwo ingin membantu Ningsih agar bisa lebih tertata dalam memberi pengobatan.

"Teknisnya, nanti yang menjelaskan dari Dinkes Jatim," jelasnya.

Sosok Ningsih Tinampi, Dukun Viral Salahkan Korban Rudapaksa, Akui Dapat Ilmu Usai Diselingkuhi

Update Kasus Viral Bocah SMP di Malang Dibully, Jarinya Kini Diamputasi, Pelaku Diduga Ada 7 Orang

Viral Bayi Bernama Alhamdulillah Rejeki Hari Ini, Kisah di Baliknya Ternyata Mengharukan!

Sementara itu, Dian Islami, Kabid Pelayanan Kesehatan Provinsi Jawa Timur menjelaskan, pihaknya datang bersama tim pembinaan pengawasan pengendalian pelayanan kesehatan tradisional empiris.

Dikatakan dia, kedatangannya ini untuk melihat langsung pengobatan tradisional Ningsih Tinampi yang viral di beberapa media sosial.

"Jadi kami lihat metodenya seperti apa, bagaimana prosesnya dan masih banyak lagi. Setelah ini, kami akan rapat lagi untuk menyimpulkan hasil kunjungan hari ini dan beberapa analisa kami," kata dia usai kegiatan, Rabu (5/2/2020).

Ia melihat, apa yang dilakukan Ningsih Tinampi ini bukan dan tidak berkaitan dengan medis.

Jadi, dalam hal ini, Ningsih Tinampi tidak melanggar rambu-rambu dalam dunia medis.

"Kalau saya melihat ini tidak berkaitan dengan medis. Apa yang dilakukan Ningsih ini pengobatan aliran kepercayaan secara kultur tidak berkaitan dengan regulasi yang ada di dinkes," kata dia.

Dia menjelaskan, untuk urusan benar atau tidak dan memberikan efek itu tergantung masing-masing individunya.

Tapi, yang jelas, apa yang dilakukan Ningsih Tinampi tidak ada kaitannya dengan medis.

Ia menyebut, pihaknya juga sudah mewanti-wanti Ningsih Tinampi, jika memang pasiennya mengidap penyakit medis harus dibawa ke tindakan medis.

"Saya juga menyarankan agar pasien di sini tetap menjaga kebersihan, tetap menjaga lingkungan agar tidak mudah tertular penyakit. Nanti kami akan buat laporan," jelasnya.

Bambang Widjojanto Beri Tanggapan Soal Pemberhentian Penyidik KPK yang Ungkap Kasus Harun Masiku

Anwar Said, Pemilik WO Pandamanda Tipu Banyak Pengantin, Ini Kehidupan Glamornya

Sama Seperti Jokowi, Mahfud MD juga Tolak Pemulangan 660 WNI Mantan Anggota ISIS, Ini Alasannya

Di sisi lain, Badan Koodinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat(Bakorpakem) Kabupaten Pasuruan, akan melakukan pengawasan akan aktivitas pengobatan alternatif Ningsi Tinampi di Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kabupaten Pasuruan

Kepala Kajaksaan (Kajari) Kabupaten Pasuruan, Ramdanu Dwiyantoro menjelaskan, tim gabungan ini akan selalu melakukan pengawasan terhadap pengobatan alternatif Ningsih ini

Ia menyebut, pihaknya lebih mengawasi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk urusan medis, tetap ranahnya ada di Dinas Kesehatan yang membidanginya.

Ramdanu mengaku pihaknya bersama tim Pakem hanya sebatas mensinkronkan saja.

"Nantinya Tim Pakem mengumpulkan data dari menganalisa, untuk tetap mencipatkan situasi kondusif sekaligus mengantisipasi kejadian yang tidak diiinginkan," bebernya.

Ia menyebut, keberadaannya hanya sebagai pengawas aliran kepercayaan dan bukan pada penindakan.

"Kami akan bertindak jika ditemukan pelanggaran serta indikasi yang berpotensi kepercayaan yang menyimpang atau penistaan agama. Kani berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjutinya.

Tentang Ningsih Tinampi

Nama Ningsih Tinampi, beberapa waktu ini banyak dicari masyarakat setelah praktik pengobatan alternatif miliknya viral di media sosial

Praktik pengobatan alternatif milik Ningsih Tinampi bisa viral, lantaran ia memublikasikan video pengobatannya melalui YouTube.

Sosok 'dokter' alternatif ini begitu banyak dicari masyarakat untuk memberikan pengobatan untuk mereka, mulai dari penyakit yang tampak hingga tak kasat mata.

Sosok Ningsih Tinampi
Sosok Ningsih Tinampi (SURYA.co.id/Galih Lintartika)

Setiap harinya, tak kurang dari ratusan pasien datang ke rumah Ningsih Tinampi untuk menjalani pengobatan.

Tak jarang, pasien yang melakukan pengobatan alternatif di Ningsih Tinampi harus datang lebih dari sekali.

Pada Selasa (17/9/2019) SURYA.co.id berkesempatan mengunjungi tempat pengobatan alternatif Ningsih Tinampi yang berada di Jalan Raya Lebaksari, Karang Kepuh, Karang Jati, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.

Kedatangan SURYA.co.id kala itu, untuk melihat secara langsunng lokasi pengobtan alternatif Ningsih Tinampi, juga caranya melakukan penyembuhan terhadap pasien.

Baru sampai di depan jalan raya menuju ke kediaman Ningsih Tinampi, SURYA.co.id sudah menjumpai antrean pasien.

Saat itu, SURYA.co.id juga melihat secara langsung ada pasien yang tengah mengalami gangguan spiritual atau yang juga disebut kesurupan.

Salah satu pasien yang akan berobat di Ningsih Tinampi
Salah satu pasien yang akan berobat di Ningsih Tinampi (SURYA.co.id/Galih Lintartika)

Pasien wanita itu tergeletak di pelataran rumah warga, sambil ditemani keluarganya.

Wanita itu juga tampak mengerang dan berkata pada keluarga yang ada di sekelilingnya untuk melepaskan dirinya.

"Kowe iku raiso, meneng ae. Sing isok menengno aku mung Ningsih. Liyane podo raiso kabeh (Kamu itu nggak bisa, diam saja. Yang bisa menenangkan aku hanya Ningsih. Semuanya nggak akan bisa)," ucap wanita yang tampak tak sadarkan diri itu.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Ningsih Tinamppi (dari jalan raya hingga ke rumah) terdapat warga sekitar yang memanfaatkan kondisi tersebut dengan membuka warung makan.

Pengobatan NIngsih Tinampi yang tak selesai hanya satu atau dua jam itulah yang dimanfaatkan warga untuk membuka warung makan.

Tak hanya warung makan, warga juga membuka toilet umum yang ternyata banyak digunakan oleh pasien.

Dari pantauan SURYA.co.id di lokasi, pasien yang hendak melakukan pengobatan ke Ningsih Tinampi tak bisa langsung datang dan mendapat pengobatan.

Mereka harus melakukan pendaftaran dahulu. Bahkan, setelah mendaftar mereka masih harus menunggu panggilan untuk ditangani Ningsih Tinampi.

Saat mendatangi lokasi, SURYA.co.id juga menemui salah seorang pasien yang berasal dari Papua.

Dia mengaku telah mendaftar selama satu bulan untuk akhirnya dipanggil ke rumah Ningsih Tinampi dan melakukan pengobatan.

Bagi pasien Ningsih Tinampi yang tidak berdomisili di Pasuruan, memilih menunggu antrean sambil menginap di homestay yang berada di sekitar lokasi tersebut.

Saat tiba di kediaman Ningsih Tinampi, SURYA.co.id dihadapkan dengan banyaknya pasien yang tak hanya mengantre untuk mendaftar, namun juga mengantre untuk melakukan pengobatan. (Tribunnewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pasca Kunjungi Lokasi Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan Jatim.

Sumber: Surya
Tags:
Ningsih TinampiJawa TimurDinas Kesehatan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved