Deretan Kisah Warga Wuhan di Masa Penguncian Akibat Virus Corona, Tak Bisa Tinggalkan Daerah Sekitar
Inilah deretan warga Wuhan saat berada di masa 'penguncian' akibat virus corona.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Selain itu, Wu juga rajin membersihkan apartemennya untuk meminimalkan risiko terkena virus corona yang mematikan, yang kini telah menewaskan sedikitnya 780 orang di seluruh dataran China.
Wu merupakan satu dari jutaan orang yang semuanya terkurung di rumah mereka di Wuhan dan beberapa kota China lainnya, karena pihak berwenang memberlakukan penguncian atau penutupan wilayah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Penguncian ini juga belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.

Infeksi meningkat
Sejak 13 Januari 2020 lalu, perancang grafis berusia 26 tahun ini hanya beberapa kali berkelana di luar tempat tinggalnya.
Itu pun dilakukan hanya untuk membeli persediaan makanan dan masker pelindung, serta mengumpulkan makanan bagi kucingnya.
"Teman saya bilang dia bisa memberi saya secara gratis, jadi saya pergi ke sana untuk mendapatkan makanan kucing dan masker.
Dalam perjalanan, saya hampir tidak melihat orang di jalan-jalan. Ini seperti di seluruh Kota Wuhan," kata dia.
• Menkes Terawan Angkat Bicara Soal Virus Corona yang Jadi Perhatian: Virusnya Ringan, Hoaksnya Berat
Sejak Wu membatasi dirinya dengan dunia luar, jumlah infeksi dan kematian di provinsi Hubei telah meningkat.
Saat periode karantina di Wuhan resmi diumumkan pada 23 Januari 2020, setidaknya 1.000 orang telah terinfeksi oleh virus yang sangat menular di daratan China ini.
Penguncian yang dilakukan ini merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam respons bencana di China, termasuk saat epidemi SARS tahun 2003 silam.
Puluhan juta orang sekarang tidak dapat meninggalkan kota dan daerah sekitarnya, dengan pos-pos pemeriksaan kesehatan didirikan di jalan-jalan, penerbangan dibatalkan dan polisi militer memblokir stasiun-stasiun kereta.
Video dan foto dari dalam zona karantina di Wuhan telah menunjukkan rumah sakit dipenuhi orang-orang dan rak-rak supermarket terlihat kosong saat persediaan mulai menipis.
Namun Wu dan beberapa warga lokal mengatakan, mereka memercayai pemerintah setempat mampu untuk mengendalikan virus itu.
"Saya tidak benar-benar mengalami kesulitan nyata dalam kehidupan sehari-hari sekarang, kecuali saya sangat bosan," ujar dia.