Deretan Kisah Warga Wuhan di Masa Penguncian Akibat Virus Corona, Tak Bisa Tinggalkan Daerah Sekitar
Inilah deretan warga Wuhan saat berada di masa 'penguncian' akibat virus corona.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Sedikit pilihan makanan
Cerita lain dialami sepasang suami istri, Justin Steece dan Li Ling yang baru saja dikarunia anak laki-laki pertamanya, Colm pada 5 Januari 2020.
Li Ling melahirkan di rumah sakit Wuhan, di mana saat ini Steece yang berprofesi sebagai guru di Amerika Serikat ini, tengah mati-matian berusaha menemukan cara untuk mengeluarkan keluarganya dari kota dan kembali ke Negeri Paman Sam.
Konsulat AS di Wuhan telah mengevakuasi seluruh stafnya, dengan menerbangkan empat pesawat evakuasi meninggalkan Wuhan ke Amerika. Pesawat mengangkut warga AS yang dianggap paling berisiko tertular virus.
Sementara itu, dikabarkan tidak ada lagi penerbangan evakuasi yang dijadwalkan.
Menunggu hingga mendapat kabar dapat keluar dari Wuhan, Steece mengambil setiap tindakan pencegahan untuk menghindari terpapar virus 2019-nCoV.
Ketika pergi keluar untuk membeli bahan makanan, dia memakai masker wajah hingga kacamata hitam.
Selain itu, ia juga mengenakan lapisan pakaian ekstra, yang kemudian dicuci begitu kembali ke rumah.
Semua tas belanja yang digunakannya dibersihkan dengan hati-hati menggunakan sabun.
Stecee menuturkan, di supermarket hanya tersedia sedikit pilihan makanan, di mana produk makanan segar jarang ditemukan.
Membunuh waktu
Saat masa karantina terus berlanjut, penduduk datang untuk berbagi sumber daya atau mengirim kelompok-kelompok kecil pergi berbelanja untuk beberapa keluarga.
Ini dilakukan agar membatasi kemungkinan terinfeksi virus corona.
Di kota kecil Sandouping yang terletak di tepi sungai, di provinsi Hubei, sekitar 300 kilometer dari Wuhan, peneliti Ping Huang mengatakan bahwa keluarganya baru-baru ini membagikan sekitar 750 kilogram atau setara 1.653 pon sayuran kepada polisi dan dokter.
"Keluarga saya mengelola sebuah hotel kecil di sini. Kami memiliki lebih dari cukup persediaan makanan bagi para wisatawan yang seharusnya mengunjungi daerah ini selama (Tahun Baru Imlek)," ujar Huang.