Ganjar Pranowo Sebut Siswi SMP Puworejo Korban Bully Berkebutuhan Khusus, Kini Trauma Memprihatinkan
Siswi SMP di Purworejo yang dibully atau jadi korban perundungan tiga siswa sekolahnya, ternyata merupakan siswi berkebutuhan khusus.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Siswi SMP di Purworejo yang dibully atau jadi korban perundungan tiga siswa sekolahnya, ternyata merupakan siswi berkebutuhan khusus.
Saat ini siswi yang menjadi korban perundungan itu tengah mengalami trauma.
Korban juga kondisinya memprihatinkan.
Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kepada awak media di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (13/2/2020).
Ganjar Pranowo sangat menyayangkan kejadian ini.
Terlebih kondisi siswa yang berkebutuhan khusus.
Diungkapkan Ganjar, ia telah mengirim Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah untuk menemui korban dan orangtuanya.
Ganjar Pranowo meminta agar orang tua korban tidak berangkat kerja dulu untuk sementara untuk menyembuhkan rasa trauma korban.
Lebih lanjut, Ganjar juga meminta orang tua korban untuk menyekolahkan sang anak ke sekolah yang untuk berkebutuhan khusus.
Ia juga berharap agar korban bisa kembali pulih dari trauma.
"Hari ini saya sudah meminta Kepala Dinas saya untuk bertemu korban dan kedua orang tuanya. Kondisinya memang memprihatinkan. Kami minta kedua orangtua korban untuk tidak bekerja dulu sementara waktu. Agar waktu pendek ini ada trauma healing kepada si anak," jelas Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (13/2/2020).
Mengingat korban merupakan siswi berkebutuhan khusus, Ganjar menyarankan kepada kedua orangtua korban untuk menempatkan anaknya ke sekolah untuk berkebutuhan khusus.

"Maka kita sedang merayu kepada kedua ortunya untuk menyekolahkan si anak ke sekolah berkebutuhan khusus agar pas dan sesuai dengan keinginan," kata Ganjar.
Sebagai simpatinya kepada siswi korban bullying, Ganjar memberikan santunan kepada orangtua korban.
Santunan ini diberikan agar orangtua tidak bekerja selama beberapa waktu dan mencurahkan perhatian mereka untuk mendampingi sang putri melewati masa-masa traumatis.