Sudjiwo Tedjo Sebut Publik Tak Percaya Lagi Pada Jokowi, Beberkan Bukti, Singgung Politik Dinasti
Kritik Sudjiwo Tedjo terhadap Jokowi. Sebut publik sudah tak percaya lagi dan beberkan bukti. Singgung soal politik dinasti.
Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo memberikan kritiknya terhadap Presiden Jokowi.
Sudjiwo Tedjo juga menyinggung bahwa publik sekarang tak lagi percaya pada Presiden Jokowi.
Hal tersebut Sudjiwo Tedjo ungkap dalam tayangan berjudul 'CADAZZZ ‼️ Sujiwo Tedjo KRITIK Jokowi Bikin Kita TERCENGANG & Tersadar' yang diunggah di kanal Youtube Macan Idealis, Kamis 13 Februari 2020.
Awalnya pria bernama Vasco Roseimy yang mewawancarai Sudjiwo Tedjo memberikan sebuah pertanyaan.
"Nah kalau Mas Djiwo memandang kondisi negara kita saat ini, bangsa kita saat ini, Mas.
Apa sih yang sebenarnya terjadi disaat adanya perpecahan?" tanya Vasco Roseimy.

"Kepercayaan," jawab Sudjiwo Tedjo tegas.
"Saya sekarang cuma bisa ngomong walaupun kalau saya sendirian yang jadi presiden, saya belum tentu bisa melakukan.
Sekarang bagaimana orang percaya pada Pak Jokowi ketika ngomong jangan nepotisme kalau mantunya maju (Pilkada).
Bobby di Medan, Gibran di Solo, terus kabarnya ada besannya juga di Sumatera, dan ada juga di Wonogiri, iparnya, walaupun katanya mundur atau apa, tapi okelah," lanjut Sudjiwo Tedjo.
Sudjiwo Tedjo pun lanjut memberitahukan maksud dari perkataannya tersebut.
"Ada namanya bener, ada namanya pener. Bener belum tentu pener.
Mereka punya hak politik dong untuk menjalankan. Iya dong, sebagai warga negara, tapi maksudku tunggu dulu setelah babe (Jokowi) selesai jadi presiden, gitu lho maksudku," jelas Sudjiwo Tedjo.
Lebih lanjut Sudjiwo Tedjo mengaku juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Jokowi saat ini.
• Menkes Terawan Salahkan Masyarakat Kenapa Beli Masker, Sudjiwo Tedjo Beri Peringatan, Cek Dulu
• Ngaku Tak Percaya Keadilan, Sudjiwo Tedjo Singgung Hinaan Terhadap Anies Baswedan, Bantah Membela
Hal ini lantaran ia harus tetap aman sehingga apa jadinya kalau tidak ada politik dinasti.