Fakta Penonaktifan Dosen Unnes yang Diduga Hina Jokowi, Ajak Debat Terbuka hingga Kasus Plagiarisme
Diduga tulis status hina Jokowi, dosen Unnes dinonaktifkan sementara. Tersandung kasus plagiarisme. Ini fakta-faktanya.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang dosen di Universitas Negeri Semarang (Unnes) dinonaktifkan dari pekerjaannya.
Dosen bernama Sucipto Hadi Purnomo ini diduga melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Penonaktifan sementara Sucipto Hadi dari pekerjaannya tercantum dalam Keputusan Rektor Unnes Nomor B/167/UN37/HK/2020.
Kejadian berawal ketika Sucipto Hadi Purnomo menuliskan status di akun Facebook pribadinya.
Status yang diunggah oleh Sucipto Hadi Purnomo diduga menghina Presiden Jokowi.

Rektor Unnes Fathur Rohkman mengatakan, kasus dugaan penghinaan terhadap kepala negara itu sudah terjadi cukup lama.
"Kejadiannya saat masa Pemilihan Presiden 2019," ujar Fathur di Semarang, Jumat (14/2/2020).
Sucipto Hadi Purnomo mengunggah beberapa konten di akun Facebook pribadinya yang diduga berisi ujaran kebencian.
Dosen Fakultas Bahasa dan Seni ini kemudian diperiksa oleh tim siber Unnes.
Hingga akhirnya turunlah surat yang berkaitan dengan pembinaan aparatur.
Berikut fakta-fakta di balik penonaktifan sementara dosen Unnes tersebut.
Status 8 bulan lalu

Status yang dipermasalahkan diunggah sekitar delapan bulan lalu atau tanggal 10 Juni 2019.
Dalam status Facebook tersebut Sucipto menulis, 'Penghasilan anak-anak saya menurun drastis tahun ini. Apakah ini efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?'
Rektor Unnes Fathur Rohman menegaskan, tidak memberikan toleransi pada dosen, tenaga pendidik atau mahasiswa yang menghina simbol NKRI dalam unggahannya.