Breaking News:

Ungkap Identitas Pasien Corona & Tuai Kritikan, Walkot Depok Sebut Dapat dari Medsos, Yunarto Geram!

Yunarto Wijaya mengungkapkan kekesalannya soal pernyataan Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang mengungkap alamat dua warganya yang terpapar corona.

Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya dan Wali Kota Depok Mohammad Idris. 

"Jadi sebetulnya identifikasi mengenai lokasi itu tidak apa-apa tapi sama sekali tidak boleh ada hal penyampaian yang terkait dengan korban," ujarnya.

"Ini saya sama sekali menyayangkan dan saya berharap tidak ada lagi pejabat kita yang menyampaikan yang melakukan seperti itu," ucap Syahrizal.

Di akun Twitter-nya, Yunarto Wijaya tampak kesal dengan jawaban Idris soal kecaman tersebut.

Ia pun bika suara atas aksinya yang membuka identitas pasien tersebut.

 

Pada artikel yang dikomentari Yunarto Wijaya, disebutkan kalau Idris mengaku mendapatkan identitas pasien itu dari medsos.

Hal itu sontak saja membuat Yunarto Wijaya makin murka.

"T***L," tulisnya.

Yunarto kesal ke Wali Kota Depok
Yunarto kesal ke Wali Kota Depok (Twitter @yunartowijaya)

Langgar hak pribadi

Sementara itu, Komisi Informasi Pusat (KIP) mengingatkan publik untuk tidak menyebarluaskan identitas pasien terinfeksi virus corona.

Identitas yang dimaksud mulai dari daftar anggota keluarga, profesi, hingga tempat kerja.

Komisioner KIP Arif Kuswardono menyatakan, pengungkapan identitas pasien virus corona merupakan pelanggaran hak-hak pribadi sebagaimana diatur dalam Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik.

"Sesuai pasal 17 huruf h dan i, informasi pribadi dikecualikan bila terkait dengan riwayat, kondisi anggota keluarga, perawatan kesehatan fisik dan psikis seseorang. Pengungkapan identitas penderita corona secara terbuka adalah pelanggaran hak-hak pribadi," kata Arif dalam siaran pers, Selasa (3/3/2020).

Arif menuturkan, informasi pribadi hanya bisa diungkap atas izin yang bersangkutan atau jika terkait pengisian jabatan publik.

Namun, dalam kasus ini, alasan kedua dianggap tidak relevan.

Ia juga mengimbau media massa untuk bersikap bijaksana saat memberitakan kejadian yang menimpa ibu dan anak pasien virus corona tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Mohammad IdrisWali KotaDepokYunarto Wijayavirus corona
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved