UPDATE Remaja di Jakarta Pusat Bunuh Bocah Usia 6 Tahun, Ngaku Terinspirasi Karakter Slender Man
UPDATE kasus gadis di Jakarta Pusat bunuh bocah 6 tahun, ngaku terinspirasi karakter Slender Man.
Editor: Irsan Yamananda
"Kami menemukan catatan gambar-gambar wanita menangis karena dia ini pintar mengambar, catatan pribadi yang di ungkapkan dalam satu kertas," Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo.
Hingga saat ini Polres Metro Jakarta Pusat masih mencoba mendalami kasus ini untuk mengkaitan temuan-temuan meski pelaku sudah mengakui perbuatannya, polisi juga berencana mendatangkan ahli untuk menyelidiki kasus ini.
"Ini masih akan kami kembangkan."
"Temuan ini pun akan jadi pertimbangan dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk membuat perkara ini lebih terang," ucapnya.
• POPULER Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Rupanya Dibunuh Ayah Kandung, Ini Kronologi & Motifnya
• Pembunuh Siswi SMP Injak Kepala Mayat Anaknya Saat Masukkan ke Gorong-gorong, Jasad Dibonceng Motor
• Kronologi Tewasnya Siswi SMP di Gorong-gorong Sekolah, Dibunuh Ayah Gegara Minta Uang, Pelaku Bohong
Kronologi Kejadian

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Heru Novianto mengatakan jika kasus pembunuhan bocah berusia 6 tahun di Sawah Besar berawal dari pelaku NF (16) yang melaporkan diri ke polisi dan mengaku telah membunuh.
Atas kejadian itu, Polisi pun langsung melakukan pengecakan dan mendapati korban APA (6) di dalam lemari dengan kondisi badan dan tangan terikat.
"Jadi dia melaporkan diri dan mengaku saya telah melakukan pembunuhan, lapornya di Polsek Metro Tamansari," kata Heru Novianto di lokasi kejadian, Jumat (6/3/2020).
Menurut Heru pelaku cukup tega melakukan aksi pembunuhan ini, sebab dari olah TKP dan keterangan pelaku, NF yang juga seorang remaja putri ini menghabisi bocah 6 tahun itu dengan menyelupkan kepala korban ke dalam air.
"Cara menghilangkan nyawanya yaitu dimasukan ke dalam bak. Jadi si anak di ajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam, lalu di tenggelamkan kepalanya," katanya.
Setelah korban lemas, diangkat begitu saja, kemungkinan korban tewas karena kehabisan oksigen, selanjutnya pelaku mengikatnya dan diletakan di dalam lemari.
"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan di dalam lemari. Setelah disimpan dalam lemari. Besok paginya si tsk ini akan membuang tapi bagaimana caranya dia bingung," katanya.
• Cari Perampok Adik, Polisi di Riau Nyamar jadi Wanita & Berakhir Tragis, 1 Pelaku Keluarga Sendiri
• Fakta Penangkapan Perampok Berusia 67 Tahun: Punya Senpi & Ratusan Peluru Serta Gondol Emas 3Kg
• Dikabarkan Kabur saat Karantina & Izin Temui Keluarga, Driver Ojol Suspect Corona Kini Sudah Kembali
Keesokan harinya, pelaku berusaha beraktifitas seperti biasa pergi ke sekolah, namun rupanya pelaku juga membawa baju penganti di dalam tas, korban sempat binggung untuk membuang jasa korban.
Seketika itu, pelaku pun akhirnya mengurungkan niatnya berangkat sekolah meski sudah berada di luar rumah, pelaku langsung menganti pakaian dan melaporkan diri jika telah melakukan pembunuhan ke Polsek Tamasari.
"Akhirnya dia berangkat ke sekolah pakai seragam. Tapi ditengah jalan dia tidak sekolah dan berganti pakaian yang sudah disiapkan dan pada saat itu dia melaporkan diri," paparnya.