RSUD Dr Moewardi Solo Buat APD Sendiri, Modal Rp 40 Ribu, Jika Sisa akan Dikirim ke RS yang Butuh
APD langka, RSUD Dr Moewardi Solo buat sendiri. Modal hanya Rp 40 ribu. Jika sisa akan dikirim ke RS yang membutuhkan.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keberadaan alat pelindung diri (APD) yang cukup langka membuat RSUD Dr Moewardi Solo memilih untuk memproduksi sendiri.
RSUD Moewardi Solo membuat APD untuk tenaga medis yang menangani pasien positif virus corona.
Seperti yang diketahui, keberadaan APD saat ini bisa dibilang langka.
Bahkan jika ada pun, harganya menjadi sangat mahal.
Hal inilah yang melatarbelakangi RSUD Dr Moewardi untuk membuat APD sendiri.
Kelangkaan APD membuat para tenaga medis memakai perlengkapan seadanya untuk menangani pasien Covid-19.
• Tenaga Medis Kekurangan APD Saat Corona Jadi Sorotan, Leony & Aming Sebar Imbauan untuk Masyarakat
• Kisah Petugas Pejuang Corona, Pakai APD Jas Hujan Plastik, Sudah Disumpah, Lawan Rasa Takut Tertular

Tak sedikit yang memakai jas hujan plastik untuk menggantikan APD.
Langkanya APD, masker, dan beberapa peralatan yang dibutuhkan membuat masyarakat tergerak.
Mulai dari selebritis, selebgram, hingga masyarakat menggalang dana untuk membeli APD agar bisa dipakai oleh para tenaga medis.
Terlebih ada beberapa dokter dan perawat yang meninggal dunia lantaran terpapar virus corona.
Oleh karena itu, tim RSUD Dr Moewardi memilih membuat sendiri APD untuk tenaga medis mereka.
Bahkan modal untuk membuat satu APD cukup terjangkau.
"Maka, kita tim dari Moewardi itu mengakali bagaimana supaya kita mandiri dan tidak bergantung. Dan, kita bisa membuat suatu bahan alat pelindung diri sesuai dengan standar, tapi murah," kata Direktur RSUD Dr Moewardi Kota Surakarta, Cahyono Hadi, ketika ditemui di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (23/3/2020).
APD tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dari material polypropylene spunbond.
Bahan ini diklaim bebas dari bakteri sehingga aman saat digunakan para tenaga medis RSUD Dr Moewardi Kota Surakarta dalam menangani pasien yang terinfeksi virus corona.