Walkot Bekasi Rahmat Effendi Tak Setuju Lockdown, Pilih Terapkan Isolasi Kemanusiaan, Seperti Apa?
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi tidak setuju menerapkan lockdown di wilayahnya. Pilih lakukan isolasi kemanusiaan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi tidak setuju menerapkan lockdown di wilayahnya.
Seperti yang diketahui saat ini penerapan lockdown atau karantina wilayah tengah gencar dibahas.
Beberapa daerah di Indonesia juga sudah ada yang menerapkan lockdown.
Lokdown dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.
Virus corona atau Covid-19 yang mewabah Indonesia semakin meningkat.
Data terakhir per Minggu (29/3/2020), terdapat 1.285 kasus Covid-19.
• Bertaruh Nyawa Tangani Pasien Corona, Gaji Perawat Ini Tetap Pas-pasan Awalnya Hanya Rp 750 Ribu
• Fakta Ridwan Kamil Sebut Bandung Bersiap Lockdown, Sidak Warga yang Kluyuran, Malah Dapat Respon Ini
Jumlah tersebut bertambah sebanyak 130 kasus dari total 1.155 kasus pada Sabtu (28/3/2020).
Dari 1.285 pasien yang terinfeksi virus corona, terdapat 64 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Terjadi penambahan sebanyak lima pasien yang sembuh dibanding data sebelumnya.
Sedangkan pasien yang meninggal dunia bertambah sebanyak 12 orang, yakni menjadi 114 pasien.
Jumlah pasien yang terus bertambah membuat beberapa pihak mendesak untuk dilakukan lockdown.
Kendati demikian, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menjadi salah satu yang tidak setuju.
Menurut Rahmat, kebijakan karantina wilayah wewenang pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
"Kayanya enggak pakai kata lockdown, karena kalau lockdown itu negara, masuknya dari pelabuhan, masuknya dari airport," kata Rahmat, Minggu, (29/3/2020).