Walkot Bekasi Rahmat Effendi Tak Setuju Lockdown, Pilih Terapkan Isolasi Kemanusiaan, Seperti Apa?
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi tidak setuju menerapkan lockdown di wilayahnya. Pilih lakukan isolasi kemanusiaan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Pria yang akrab disapa Pepen ini mengaku, istilah atau kebijakan yang diambil dalam mencegah penyebaran covid-19 ialah isolasi kemanusiaan.
"Bukan lockdown, isolasi kemanusiaan, menghimbau, meminta, dan dengan kerendahan hati bahwa ini harus kita lakukan bersama," tegas dia.
Isolasi kemanusiaan lanjut Pepen, berupa kebijakan surat edaran berisi himbauan warga agar tidak keluar rumah selama masa inkubasi 14 hari.
"Mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi saya namakan isolasi kemanusiaan," kata Pepen.
"Isolasi kemanusiaan itu kita proteksi dari lingkungan RW, lingkungan RT terus juga dari pembatasan kegiatan-kegiatan," tambahnya.
Pepen menjelaskan, penyebaran virus corona di wilayahnya memang bisa dikatakan cukup cepat.
Pepen cukup khawatir dengan mobilitas pekerja yang setiap hari pergi dari Bekasi ke Jakarta yang menjadi episentrum Covid-19.
"Kan kita copy paste dengan Jakarta. Saat Jakarta bilang sudah tidak usah masuk Jakarta, selesai sebenarnya," tegas dia.

Beberapa waktu lalu, Pepen sempat inspeksi mendakak ke Terminal Induk Bekasi serta Stasiun Bekasi.
Ia melihat mobilitas warga ke Jakarta masih cukup tinggi.
Saat ini masih ada puluhan ribu warga Bekasi masih bolak-balik ke Jakarta dan dikhawatirkan membawa penyebaran virus.
• Pemerintah Bakal Gelar Rapat Bahas Kemungkinan Lockdown Jabodetabek, Begini Skemanya
"Kalau di Jakarta sama Gubernur sudah diimbau ya kantor-kantornya tutup, berarti orang Bekasi (pekerja) kan enggak ke Jakarta."
"Hanya pada saat saya sidak ke terminal dan stasiun frekuensinya masih tinggi masih 70.000an yang ke Jakarta," jelas dia.
"Kalau 70.000 itu, 20 persennya bawa dapat (virus) dari Jakarta dibawa ke Bekasi interkasi lagi ke Bekasi wah kan celaka kita," ujar dia.
Jakarta Kirim Surat Karantina Wilayah