Breaking News:

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Warga Bandar Lampung Tak Mendengar Dentuman Gunung Anak Krakatau, Padahal Berjarak Sekitar 80 Km

Warga di Jakarta dan sekitarnya dihebohkan dengan suara dentuman Gunung Anak Krakatau, masyarakat Bandar Lampung justru tak mendengar

Editor: Talitha Desena
TWITTER/VOLCANOYTZ
Letusan Gunung Anak Krakatau 

Media online yang diluncurkan pada 2003 itu kemudian mencantumkan kesaksian para warganet Indonesia, yang mengunggah foto letusan Gunung Anak Krakatau di Twitter.

Salah satu yang dicantumkan adalah dari akun @ayingmaung yang menulis, "Krakatau, We are fighting coronavirus. Please go to sleep (Krakatau, kami sedang melawan virus corona, tolong tidurlah lagi)."

Terkait suara dentuman keras yang hingga kini masih menjadi misteri, Daily Mail mencantumkan kesaksian dari seorang warganet perempuan yang tidak dicantumkan nama akunnya.

"I keep hearing noises here in Indonesia (Aku terus mendengar suara-suara di sini di Indonesia)," tulis warganet tersebut.

Media Rusia Sputnik News turut menyoroti letusan GAK semalam. Beritanya juga menunjukkan ini letusan terbesar sejak Desember 2018 yang saat itu memicu tsunami.

Data yang dicantumkan Sputnik sedikit berbeda dengan Daily Mail. Di Sputnik disebutkan kepulan asap setinggi 14 km, yang mereka lansir dari pemberitaan Newshub.

"Erupsi dari gunung api ternama, yang terletak di antara Pulau Jawa dan Sumatra di provinsi Lampung, dilaporkan dimulai pada 10.35 malam waktu setempat," tulis Sputnik berikutnya.
Kemudian dari kesaksian warganet, Sputnik mencantumkan tweet dari akun @yasellatuan yang menuliskan "Krakatau tidak berhenti erupsi selama 2 jam beruntun."
Dokumentasi lain yang diunggah warganet juga dicantumkan oleh Sputnik, seperti video rekaman CCTV yang diunggah akun @nantibaliklagi.
 
 

Sebagai penutup berita, media yang didirikan di Moskwa pada 2014 ini menuliskan letusan terbesar Krakatau di era modern terjadi pada 1883.

"Ledakan besar itu mengeluarkan suara yang terdengar ratusan mil jauhnya, membentuk tsunami yang menjulang setinggi 42 meter di beberapa tempat, dan menciptakan awan abu setinggi 80 km (260.000 kaki) yang menghitamkan langit di sekeliling Bumi selama beberapa tahun," tulisnya.

(Tribunnewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Kata Media Asing tentang Suara Dentuman Gunung Anak Krakatau Meletus

Dan di Tribunnews.com, Ini Pemberitaan Media Inggris & Rusia Mengenai Suara Dentuman Gunung Anak Krakatau Meletus

Sumber: Kompas.com
Tags:
Gunung Anak KrakatauerupsimeletusBandar Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved