Kecewa dengan Pelayanan RS, Pria di Sumbar Ini Tega Doakan Tenaga Medis Kena Corona, Kini Ditangkap
Seorang Pria di Kecamatan Luhak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat mendoakan tenaga medis terkena corona. Kini ditangkap.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Namun D mengunggah fotonya dengan polisi saat di Mapolsek Luak di akun Facebook yang ia sebut direntas oleh orang lain,
• Ruang Mayat Membludak, Kondisi Jenazah Covid-19 di RS Amerika Ditumpuk dan Disandarkan Tak Beraturan
“Petugas curiga dan tak berapa lama dilakukan penangkapan dan kemudian pelaku mengakui perbuatannya," kata Dony.
D kemudian ditangkap polisi pada Senin (13/4/2020) di rumahnya.
Polisi menilai, D telah melanggar tindak pidana yang diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), tentang penyebaran informasi yang memiliki muatan penghinaan atau pencemaran nama baik.
"Menimbulkan ujaran kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas sara,” ujar Dony Setyawan dalam video conference.
• Jenazah Perawat Positif Corona Ditolak Warga, Suami Curhat Pilu, Ungkap Kronologi: 3 Kali Dihentikan
Dari tangan D, polisi mengamankan satu ponsel dan tangkapan layar akun Facebook atas nama nola.bundanyaasraf.
“Petugas berhasil menyita satu ponsel, screnshoot postingan akun Facebook atas nama nola.bundanyaasraf.
Serta akun facebook dan email atas nama nola.bundanyaasraf,” ujar Dony.
Menurut Dony, pelaku Pelaku terancam pidana penjara selama 6 tahun atau denda Rp 1 miliar. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecewa dengan Pelayanan Rumah Sakit, Pria di Sumbar Doakan Tenaga Medis Terkena Corona"

Kisah Pilu Perawat Lawan Stigma di Tengah Pandemi Corona, Jenazah Ditolak hingga Ditampar & Diancam
Nasib pilu dialami sejumlah perawat yang tetap bekerja di tengah pandemi corona.
Berjuang di garda terdepan, para perawat ini justru kerap mendapat perlakuan tak mengenakkan.
Padahal para tenaga medis termasuk perawat dan dokter menjadi pahlawan dalam situasi seperti ini.
Rasa cemas terus menghinggapi mereka ketika merawat pasien Covid-19.