Breaking News:

Murid Tak Punya Smartphone, Ini Kisah Viral Guru Avan Datangi Rumah Siswa di Tengah Wabah Corona

Viral kisah guru Avan Fathurrahman datangi rumah siswa di tengah wabah corona. Banyak murid yang tak punya smartphone.

Penulis: ninda iswara
Editor: Talitha Desena
TribunNewsmaker.com Kolase/ Dok. pribadi Avan Fathurrahman
Kisah Viral Guru Avan Datangi Rumah Siswa di Tengah Wabah Corona 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kisah seorang guru yang rela datang ke rumah para muridnya ini mendadak viral.

Pengabdiannya dalam mengajar begitu menginspirasi.

Seorang guru bernama Avan Fathurrahman layak disebut pahlawan tanpa tanda jasa.

Avan Fathurrahman merupakan seorang guru di SD Negeri Batu Putih Laok, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Seperti yang diketahui, sejak wabah corona menyerang Indonesia, pemerintah menerapkan social distancing.

Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Jadi ODP Corona Hingga Tewas, Tabungan Guru Ngaji Ini Ludes untuk Bayar Sewa Ambulans Rp 15 Juta

Fakta Guru Gelar Arisan Saat Murid Diliburkan karena Corona, Kapolsek Geram, Jubir Presiden Komentar

Covid-19 atau Virus Corona.
Covid-19 atau Virus Corona. (Kolase TribunNewsmaker- Shutterstock dan freepik)

Sejumlah sekolah di Indonesia juga menerapkan metode belajar di rumah.

Para murid diminta untuk belajar dan mengerjakan tugas dari guru di rumah.

Mereka memanfaatkan teknologi smartphone untuk mengerjakan tugas dan mendengar arahan dari guru.

Namun tak semua siswa beruntung memiliki smartphone.

Keadaan ekonomi yang saat ini sedang berada di bawah membuat beberapa siswa tak bisa ikut mengerjakan soal karena tak memiliki smartphone.

Selain itu, beberapa daerah juga belum terjangkau sinyal provider yang menyulitkan penyampaian informasi.

Di tengah keterbatasan yang ada, seorang guru bernama Avan Fathurrahman ini tak ingin murid-muridnya kehilangan pelajaran.

Pria tersebut rela mendatangi rumah muridnya satu-persatu.

Ibu Rumah Tangga Positif Corona Setelah Carter Bus Ramai-ramai ke Jakarta & Hadiri Hajatan

Takut Corona, Warga Tolak Kapal Pembawa Bocah Sakit Bersandar, Bupati Minta Maaf, Ini Faktanya

Avan Fathurrahman merasa pembelajaran secara online kurang lancar lantaran banyak muridnya yang tak memiliki smartphone.

Tak hanya itu, bahkan beberapa murid tak memiliki televisi di rumah.

Padahal beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan mengeluarkan program pembelajaran di TVRI.

Melalui akun Facebook milikya, Avan Fathurrahman menceritakan perjuangannya mengajar para murid.

Sampai berita ini ditulis, catatan guru yang sehari-hari tinggal di Dusun Toros, Desa Babbalan, Kecamatan Batuan ini, mendapat 2.800 komentar, disukai 12.200, dan dibagikan 5.690 kali.

Melansir dari Kompas.com, Avan Fathurrahman pun menceritakan awal perjalanannya mengajar para murid.

Pemerintah pada 16 Maret 2020 lalu memutuskan agar siswa belajar di rumah dengan sistem penugasan dari sekolah.

Avan Fathurrahman saat mengajari murid-muridnya di rumah mereka. Avan memilih turun ke rumah murid-muridnya karena mereka tidak memiliki fasilitas untuk menjalankan pola pembelajaran daring yang diberlakukan oleh pemerintah.
Avan Fathurrahman saat mengajari murid-muridnya di rumah mereka. Avan memilih turun ke rumah murid-muridnya karena mereka tidak memiliki fasilitas untuk menjalankan pola pembelajaran daring yang diberlakukan oleh pemerintah. (Dok. Avan Fathurrahman)

Dikarenakan pandemi corona masih mewabah di Indonesia, pemerintah memperpanjang masa belajar dengan pola berbeda.

Pola belajar yang semula berupa penugasan pun berubah menjadi pembelajaran online.

"Ketika saya hubungi wali murid, ada yang merespons dan ada yang tidak. Yang merespons, kebetulan wali murid sedang tidak beraktivitas. Sedangkan yang tidak merespons, ternyata bekerja sebagai buruh tani karena sekarang musim panen padi," ujar Avan Fathurrahman seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Kompas.com.

Deretan Fakta Puluhan Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona, Terungkap Kronologinya

4 KUNCI Sukses Korea Selatan Mencegah Kasus Positif Baru Pasien Corona, Indonesia Belajarlah!

Avan Fathurrahman merasa kesulitan mengontrol aktivitas para murid dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Terlebih pembelajaran model online dinilai semakin menyulitkan lantaran tak semua anak didiknya memiliki smartphone.

Selain itu, tak memiliki paket data internet hingga sinyal yang sulit menjadi kendala tambahan dalam proses pembelajaran.

Hingga akhirnya Avan Fathurrahman memiliki inisiatif untuk mendatangi rumah muridnya satu per satu.

"Akhirnya saya putuskan mendatangi rumah mereka satu-satu. Saya didik mereka, saya bawa berbagai macam buku agar dibaca dan dipelajari oleh murid-murid," ujar Avan Fathurrahman.

Perjuangan Avan Fathurrahman tak sampai disitu.

ASN angkatan 2010 ini bahkan harus menempuh jarak sejauh 22 kilometer untuk sampai ke rumah siswanya.

Avan Fathurrahman bahkan terkadang harus jalan kaki lantaran jalan menuju rumah murid tak bisa dilewati sepeda motor.

"Kalau turun hujan, jalannya berlumpur. Jadi saya jalan kaki dan motor saya titipkan di rumah warga," katanya.

Avan Fathurrahman melakukan kegiatan tersebut tiga dalam dalam satu minggu.

Hal ini lantaran suami Fadilatun Laila tersebut tak sanggup jika harus mendatangi rumah 20 muridnya dalam satu hari.

Bahkan ketika tiba di rumah muridnya, Avan Fathurrahman tak langsung bertemu sang anak didik.

Ini dikarenakan beberapa siswa masih membantu orangtuanya di ladang.

Mengenai keputusan Avan Fathurrahman untuk mendatangi rumah muridnya ini, sang istri sangat mendukung.

"Saya bagi seminggu tiga kali. Alhamdulillah istri saya sangat mendukung," ungkapnya.

Langkah ini diambil Avan Fathurrahman karena inisiatif pribadinya, bukan karena tuntutan pihak sekolah.

Avan Fathurrahman, guru SDN Batu Putih Laok saat berada di rumah muridnya sambil memberikan tugas dan buku pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan Avan seminggu tiga kali.
Avan Fathurrahman, guru SDN Batu Putih Laok saat berada di rumah muridnya sambil memberikan tugas dan buku pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan Avan seminggu tiga kali. (Dok.Avan Fathurrahman)

Guru-guru yang lain di sekolahnya tidak melakukan hal yang sama.

Hal ini dikarenakan kegiatan tersebut merupakan inisiatifnya sendiri, sehingga upayanya itu belum mendapat respons dari Dinas Pendidikan Sumenep.

"Sampai sekarang belum ada tanggapan apapun dari pemerintah. Tapi saya kira tidak perlu ditanggapi, apalagi yang saya lakukan melanggar anjuran pemerintah untuk bekerja di rumah," ujar dia.

Avan Fathurrahman juga menceritakan kisah memilukan dari siswanya.

Ada seorang wali murid nekat ingin membeli ponsel agar sang anak bisa mengerjakan tugas online dari gurunya.

Muncul Anggapan Pasien Sembuh dari Covid-19 Menjadi Kebal dengan Virus Corona, WHO Beri Penjelasan

5 Hal yang Kamu Butuhkan saat Work From Home di Tengah Pandemi Corona, Tetap Produktif Tanpa Stres

Namun Avan Fathurrahman justru melarang keinginan wali murid tersebut.

Hal ini disebabkan wali murid akan membeli ponsel menggunakan uang yang diperoleh dari berutang.

"Saya larang wali murid ganti handphone yang tanpa internet ke smartphone. Apalagi dia mau utang dulu. Ini memilukan bagi saya sehingga saya memilih datangi murid-murid," ungkap Avan Fathurrahman.

Avan Fathurrahman sendiri mengaku was-was menjalankan aktivitas tersebut.

Di tengah pandemi corona, seharusnya ia berdiam di rumah seperti yang sudah dianjurkan oleh pemerintah.

Namun faktanya, ia justru menyambangi rumah para muridnya.

Meskipun Kabupaten Sumenep masih zona hijau, dirinya berdoa agar tidak terjangkit corona. (TribunNewsmaker.com/Ninda)

dan di Tribunnews.com Kisah Viral Guru Avan Datangi Rumah Siswa di Tengah Wabah Corona, Murid Tak Punya Smartphone

Tags:
viralgurumuridsmartphonevirus coronaCovid-19SumenepJawa TimurFacebook
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved