Fakta Balita di Sukabumi Tewas Usai Minum Cairan Disinfektan, Sempat Muntah, Awalnya Mengaku Haus
Tenggak cairan disinfektan, bocah di Sukabumi meregang nyawa. Sempat mengeluh kehausan. Begini kronologinya.
Editor: ninda iswara
Setelah mendapatkan pertolongan pertama, korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu.
Di IGD RSUD Palabuhanratu, korban sempat dibantu menggunakan alat bantu pernafasan.
Petuga sempat mengatakan kepada Sihab bahwa anaknya harus dirawat di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).
• Ingat Seleb Mylisa Sanny yang Berpulang 2 Bulan Lalu? Suami Beber Kisah Pilu Anak Juga Meninggal
• VIRAL Kisah Pilu Dokter Terinfeksi Virus Corona, Sebelum Meninggal Sempat Kirim Pesan ke Putrinya
Namun alat itu hanya ada di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi dan RS Hermina.
Saat itu Sihab mendapatkan informasi jika ruang PICU di kedua rumah sakit itu penuh.
"Saya dapat antrean nomor tiga di RSUD Syamsudin dan menunggu keputusan jam 21.00 WIB.
Saat itu kondisi anak saya sudah kritis," kata Sihab.
Tak lama kemudian, MA meninggal dunia di RSUD Pelabuhanratu setelah mendapatkan perawatan beberapa jam oleh tim medis.
"Ia putra kedua kami meninggal dunia di rumah sakit Palabuhanratu," kata Sihab.
Cairan disinfektan milik sang ayah

Cairan diinfektan yang diteguk MA adalah milik sang ayah.
Sang ayah mendapatkan cairan tersebut dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
• 2 Hari Dinyatakan Sembuh dari Corona, Pasien di Lumajang Meninggal Dunia Saat Karantina Mandiri
• KABAR DUKA, Perawat RSUP Kariadi Positif Corona Meninggal, PPNI Berharap Tak Ada Penolakan Jenazah
Rencananya disinfektan itu untuk dipakai menyemprot lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan masjid yang jaraknya sekitar 10 meter dari kediaman Sihab.
"Setelah mengambil cairan disinfektan untuk menyemprot masjid, botolnya saya simpan di bawah kursi," tutur Sihab.
Dia mengakui sudah ikhlas melepas kepergian sang anak untuk selama-lamanya.