Kapten Kapal China Klarifikasi, ABK Indonesia Ungkap Perlakuan Miris, Kerja 30 Jam, Alami Kelumpuhan
ABK Indonesia ini ungkap perlakuan miris selama kerja di kapal China. Kerja 30 jam, banyak yang alami kelumpuhan hingga gaji Rp 100 ribu/bulan.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang anak buah kapal (ABK) Indonesia angkat bicara terkait video viral yang sedang ramai diperbincangkan.
Seperti yang sedang ramai diberitakan, tiga jenazah ABK asal Indonesia dibuang ke laut oleh kapal China.
Video tersebut menjadi sorotan setelah diunggah oleh Youtuber Jang Han Sol di kanal Youtube Korea Reomit.
Jang Hansol menunjukkan pemberitaan yang kini tengah hangat dibicarakan oleh masyarakat Korea.
Berita yang disampaikan oleh Jang Han Sol ini berkaitan dengan ABK Indonesia yang bekerja di sebuah kapal China bernama Longxing 629.
Kondisi para ABK ini pun cukup memprihatinkan.
• Viral Jasad ABK Indonesia Dibuang ke Laut dari Kapal China, Susi Pudjiastuti: Saya Teriak Sejak 2005
• Sampai Trending di Korea, ABK Indonesia Dieksploitasi Parah di Kapal China, 3 Mayat Dibuang ke Laut

Pemberitaan yang beredar menyebutkan para ABK ini bekerja selama 18 jam.
Mereka hanya diberi waktu 6 jam untuk beristirahat.
Kapal Longxing membawa perbekalan berupa makanan dan minuman.
Namun, ABK Indonesia tidak diperbolehkan meminum air mineral.
Air mineral diperuntukkan untuk para nelayan China.
Mereka hanya boleh meminum air laut yang difilter.
Terkait kabar yang beredar tersebut, Kapten kapal China pun memberikan klarifikasi.
Ia menyebut ABK Indonesia yang dilempar ke laut sebenarnya dilarung.
Tak hanya itu, alasan jenazah ABK Indonesia untuk dilarung ke laut ini karena yang bersangkutan mengidap penyakit menular ketika wafat.
• Kisahnya Menyayat Hati, 4 Bulan Lalu Jasad ABK Asal Sulsel Juga Dibuang ke Laut oleh Kapal China
• Jang Hansol, Sosok yang Viralkan Video Mayat ABK Indonesia Dibuang ke Laut, Fasih Berbahasa Jawa!
Sehingga, agar tidak terjadi penularan lebih banyak ke awak kapal lainnya, maka jenazah ABK Indonesia itu pun harus dilarung ke laut.