Breaking News:

Sempat Bersitegang dengan Anies Baswedan Soal Bansos, Muhadjir: Agak Saya Tegur Keras Pak Gubernur

Muhadjir Effendy mengaku sempat tegang dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait bantuan sosial untuk warga terdampak covid-19.

Editor: Irsan Yamananda
Kompas.com/ Deti Mega Purnamasari
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Data bantuan sosial (bansos) bagi warga miskin terdampak virus corona atau Covid-19 di Ibu Kota hingga saat ini masih menjadi perdebatan panas sejumlah pihak.

Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sempat bersitegang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai hal tersebut.

"Kami dengan DKI sekarang sedang tarik-menarik cocok-cocokan data (penerima bansos)."

"Bahkan, kemarin saya dengan Gubernur agak tegang, agak saya tegur keras Pak Gubernur (DKI)," ujar Muhadjir dalam sebuah diskusi yang digelar secara virtual pada Rabu (6/5/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Peristiwa itu berawal dari rapat kabinet terbatas virtual antara pemerintah pusat dengan sejumlah kepala daerah, beberapa waktu lalu.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

SAAT Nama Jokowi, Prabowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ahok Jadi Idol KPOP Versi Kreativitas Halu

Tanggapi Soal Bansos Salah Sasaran, Anies Baswedan: 98,4 Persen Sudah Didistribusikan dengan Baik

Laporkan Kegiatan Salat Tarawih ke Anies Baswedan Via Sosmed, Rumah Warga di Pulogadung Diserang

Gubernur Jakarta Anies Baswedan
Gubernur Jakarta Anies Baswedan (Unsplash/CDC/capture KompasTV)

Dalam rapat tersebut, Anies melaporkan bahwa data warga miskin terbaru di DKI Jakarta mencapai 3,6 juta orang.

Muhadjir mengatakan, saat itu Anies menyebut bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengurus bansos bagi 1,1 juta warga di wilayahnya.

Sedangkan 2,5 juta orang sisanya akan mendapatkan bansos dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.

Muhadjir pun telah berkomitmen dengan kesepakatan tersebut.

Satu Suara dengan Anies, Sandiaga Uno Usul KRL Distop Jika Corona Terus Bertambah: Dahulukan Nyawa

Minta Anies Baswedan Tutup Kantor yang Masih Beroperasi Saat PSBB, Kemenhub: Masih Buka Denda Saja

Kemensos sendiri telah mengecek 2,5 juta orang miskin di DKI Jakarta.

Setelah proses verifikasi, mereka terdiri dari 1,3 juta kepala keluarga (KK).

Lalu, bansos yang didistribusikan pertama adalah dari Pemprov DKI.

Pada momen inilah Muhadjir merasa ada yang tidak beres.

"Di lapangan, ternyata Pak Gubernur menyampaikan bahwa bantuan itu (bantuan dari DKI) sekadar untuk mengisi kekosongan sebelum pemerintah pusat mengisi," kata Muhadjir.

Padahal tidak demikian.

Berdasarkan kesepakatan dalam rapat kabinet terbatas, Kemensos dan Pemprov DKI memiliki target masing-masing.

Bukan salah satu mengisi kekosongan yang lainnya sebagaimana diungkapkan Anies Baswedan.

"Makanya kemarin saya ingatkan Pak Gubernur."

"'Pak Gubernur, kan itu ada kesepakatan di rapat kabinet tidak begitu (bukannya mengisi kekosongan)'," ujar Muhadjir.

"DKI sanggup (memberikan bansos ke) 1,1 juta, kami siapkan yang 2,5 juta."

"Jadi jangan diubah itu, Kalau diubah, jadi kacau di lapangan," lanjut dia.

PSBB Jakarta Mulai Berlaku, Anies Baswedan Ungkap Sanksi Bagi Pelanggar, Hukuman Penjara & Denda

PSBB Diberlakukan, Najwa Shihab Pertanyakan soal Ojol Angkut Penumpang, Ini Reaksi Anies Baswedan

Tanggapi Soal Bansos Salah Sasaran, Anies Baswedan: 98,4 Persen Sudah Didistribusikan dengan Baik

Persoalan belum berhenti di situ.

Rupanya, ada KK yang semestinya mendapatkan bansos dari Kemensos, namun juga mendapatkan bansos dari Pemprov DKI Jakarta alias mendapatkan double.

Karena karut marut itu pula, bahkan ada KK yang semestinya mendapatkan bansos, malah tidak mendapatkannya. 

Selain itu, Kemensos juga meminta Pemprov DKI untuk mengerahkan RT/ RW mendata warga miskin terdampak Covid-19 yang belum masuk.

Tujuannya, agar mereka tetap mendapatkan bansos.

"Karena banyak orang miskin baru gara-gara Covid-19."

"Pengusaha UMKM juga banyak yang mata pencahariannya hilang dan itu tidak ada dalam data," ujar Muhadjir.

Namun, rupanya data calon penerima bansos itu juga tak kunjung diserahkan ke Kemensos.

Padahal di sisi lain masyarakat banyak yang berteriak karena tidak mendapatkan bansos.

8 Anak di Bawah Umur Terima Bansos Covid-19 di Kota Batu, Ada yang Keluarganya Mampu, Kades Bingung

Laporkan Kegiatan Salat Tarawih ke Anies Baswedan Via Sosmed, Rumah Warga di Pulogadung Diserang

Sumber Uang Tom Liwafa, Crazy Rich Surabaya yang Bagikan Kardus Isi Uang, Kelola Banyak Bisnis

"Jadi di lapangan kacau."

"Karena daftar (warga penerima bansos) yang diturunkan kepada Kemensos itu adalah yang (data) punya Gubernur."

"Nah, sementara RT/ RW juga punya data sendiri yang itu mestinya dikirim ke Kemensos, tapi tidak dikirim," papar Muhadjir.

Muhadjir menegaskan, pemerintah hanya ingin semua KK miskin yang terdampak Covid-19 mendapatkan bansos secara merata, tepat sasaran dan tidak ada yang tumpang tindih. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muhadjir dan Anies Baswedan Sempat Bersitegang, Ini Sebabnya...".

BACA JUGA :  di Tribunnews.com dengan judul Sempat Bersitegang dengan Anies Soal Bansos, Muhadjir Effendy: Agak Saya Tegur Keras Pak Gubernur.

Sumber: Kompas.com
Tags:
Muhadjir EffendyAnies BaswedanCovid-19DKI Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved