Roy Kiyoshi Terjerat Narkoba
Keluarga Sebut Roy Kiyoshi Hanya Konsumsi Obat Tidur, Polisi: Hasil Tes Urine Positif Benzo
Pihak keluarga menyebut Roy Kiyoshi hanya konsumsi obat tidur, namun hasil urine mengatakan bahwa sang indigo positif benzo.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
"Kenapa harus Roy?"
"Kenapa itu enggak ditangkapi?," ucap dia.
Namun di sisi lain, polisi menjelaskan bahwa hasil tes urine menunjukkan Roy Kiyoshi positif benzo.
Karena itu, kini ia ditetapkan sebagai tersangka kasus penggunaan narkotika.
"Iya sudah (ditetapkan sebagai tersangka)," kata Vivick saat dihubungi di Jakarta, Jumat (8/5/2020).
Dia ditetapkan sebagai tersangka setelah ditahan atas kepemilikan dan pengguna pil jenis psikotropika.
Kini Roy Kiyoshi tengah menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.
Saat ditanya mengenai hal ini lagi, Henri mengatakan bahwa pil tersebut diduga diberikan berdasarkan resep dokter.
Sebeb, Roy kerap berkonsultasi dengan dokter karena mengalami gangguan susah tidur.
• 8 Daftar Artis Terjerat Narkoba Tahun 2020, Termasuk Roy Kiyoshi dan Ada yang Ditangkap saat Hamil
• 4 Kontroversi Roy Kiyoshi yang Jadi Sorotan, Kabar Operasi Plastik hingga Acaranya Kena Terguran KPI
• Sebut Roy Kiyoshi Tak Mengonsumsi Narkoba, Pihak Keluarga: Itu Dumolid Agar Lebih Mudah Tidur
Seperti dikutip Sains Kompas.com, Dokter Hari Nugroho MSc selaku peneliti dan pakar adiksi dari Mental Health Addiction and Neuroscience Jakarta menuturkan bahwa benzodizaepine adalah salah satu jenis obat-obatan yang banyak disalahgunakan.
Obat-obatan jenis benzodiazepine, bersifat muscle relaxant atau pelemas otot.
Beberapa jenis obat yang masuk dalam golongan benzodiazepine antara lain Aprazolam, Chlordiazepoxide, Clobazam, Clonazepam, Diazepam, Estazolam, Lorazepam, dan Midazolam.
Hari mengatakan, Diazepam biasa digunakan untuk mengatasi kejang pada anak.
Sementara itu, tramadol merupakan jenis obat analgesic opioid (penghilang rasa sakit).
Menurut Hari, orang yang biasa mengonsumsi benzodiazepine memiliki masalah psikologis, seperti gangguan cemas, tekanan sosial, serta sindrom dan gangguan sulit tidur.