Diancam Dibunuh oleh Wakilnya Sendiri, Bupati Aceh Tengah: Dia Bicara Proyek yang Saya Tak Mengerti
Bupati Aceh Tengah diancam hendak dibunuh oleh wakilnya sendiri, berikut kronologi lengkapnya.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa hari terakhir, nama Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar sedang ramai diperbincangkan publik.
Bagaimana tidak, ia nyaris baku hantam dengan Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus.
Usut punya usut, peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/5/2020) malam.
Kala itu, Shabela Abubakar sedang melakukan rapat dengan sejumlah kedinasan.
Topik yang mereka bahas adalah soal penanganan virus corona atau Covid-19.
Selain itu, Shabela juga membahas tentang bencana banjir bandang yang baru terjadi pada Rabu sore.
• Fakta Bupati Aceh Tengah Diancam Dibunuh Wakilnya, Berawal dari Proyek 17 M, Sebut Ingkari Komitmen
• Videonya Dipukul Nenek Usia 60 Tahun Viral, Kepala Desa di Aceh Utara Lapor Polisi
• Polisi Bubarkan Resepsi Pernikahan di Aceh Utara, Tunggu di Depan Lokasi Hingga Tamu Pulang

Tak lama berselang, Firdaus masuk ke ruang tamu Pendopo Bupati.
Shabela mengatakan, Firdaus tiba-tiba saja mengeluarkan kata-kata makian yang tidak pantas
Bahkan, ia juga mengaku diancam dibunuh oleh Firdaus.
"Saya tidak tahu kenapa, saat kami sedang rapat membahas masalah bencana banjir bandang dan Covid-19."
"Tiba-tiba saudara Firdaus datang dan berteriak dengan kata-kata tidak pantas," kata Shabela saat dihubungi, Kamis (14/5/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
• LAGI Jasad PDP Corona di Aceh Utara Dibuka Plastiknya & Dimandikan, Keluarga Ngotot Cuma Sakit BIasa
• POPULER Lagi, Jasad PDP Corona di Aceh Utara Dibuka Plastiknya & Dimandikan, Ini Pembelaan Keluarga
Menurut Shabela, Firdaus langsung melontarkan kata-kata ancaman kepada dirinya.
"Dia (Firdaus) kemudian menyebut kami yang ada di Pendopo dengan sebutan hewan."
"Lalu mengancam bunuh saya dan anak saya," kata Shabela.
Bicara soal proyek
Shabela mengatakan, saat itu Firdaus berbicara tentang proyek.
Namun, dia tidak paham dengan proyek yang dimaksud oleh Firdaus.
Sebab, saat itu pembahasan hanya mengenai Covid-19 dan banjir bandang.
"Dia bicara tentang proyek yang saya tidak mengerti."
"Karena kami sedang bicara penanganan Covid-19 dan banjir bandang," ucap Shabela.
• Pria di Aceh Timur Rekayasa Dirinya Dirampok dan Diikat di Jembatan, Beralasan Agar Batal Nikah
• Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar adalah Korban Pelecehan, Begini Kondisi NF Kini, Gambarnya Beda
• Diperkosa & Hamil 14 Minggu, Pelaku Pembunuh Bocah di Sawah Besar Memohon Sosok Ini Temani Lahiran
Menurut Shabela, pada malam itu nyaris terjadi baku hantam antara dia dan Firdaus.
"Siapa yang terima ada yang datang tidak sopan."
"Memaki-maki dan mengancam bunuh?" kata Shabela.
Shabela berencana melaporkan perbuatan Firdaus ke polisi.
Firdaus akan dilaporkan dengan tuduhan ancaman pembunuhan kepada Shabela dan keluarganya.
PDI-P Akan Minta Klarifikasi
Sekretaris DPC PDI-P Aceh, Yunia Shofiasti menyayangkan perselisihan antara Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar dengan wakilnya, Firdaus,
Kepada Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, perempuan yang akrab disapa Sofi ini mengatakan, peristiwa itu seharusnya tidak terjadi
"Sebagai partai pengusung pasangan ini pada Pilkada 2017 lalu, kita sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi,” ujar Sofi, Jumat (15/5/2020).
Menurut politisi perempuan ini, seharusnya sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, Shabela dan Firdaus harus memiliki empati terhadap masyarakat di tengah tekanan Covid-19 dan banjir bandang yang melanda Aceh Tengah yang baru terjadi di Aceh Tengah.
"Seharusnya bupati dan wabup fokus pada refocusing anggaran, bagaimana penanganan Covid-19 dan kemarin baru saja terjadi banjir bandang di Takengon, seharusnya mereka bersatu dan berempati terhadap penderitaan masyarakat,” ucap Sofi.
Terkait dengan posisi Firdaus sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Aceh Tengah, Sofi menganggap pertikaian itu tidak berkaitan dengan kapasitas Firdaus sebagai ketua partai.
"Terkait posisi Wabup sebagai ketua DPC, tentu ini tidak ada kaitannya, apalagi beliau baru menjabat sebagai ketua,” kata Sofi.
Walaupun ini menjadi urusan personal, tambah Sofi, pihaknya akan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai penjelasan. PDI-P ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan Kabupaten Aceh Tengah.
“Kita berharap bupati dan wakil bupati dapat berdamai, rekonsiliasi, demi kemajuan Aceh Tengah sebagaimana yang mereka cita-citakan dalam visi-misi semasa pilkada dan RPJM Aceh Tengah,” pungkas Sofi.
(TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Aceh Tengah Diancam Dibunuh oleh Wakilnya Sendiri".