Deretan Fakta Kasus Daging Sapi Dicampur Daging Babi di Tangerang, Dijual Murah & Ngakunya Impor
Inilah deretan fakta kasus penjualan daging sapi bercampur daging babi di Tangerang.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Pelaku berinisial A (41) pun diamankan pihak kepolisian.
Dari hasil pengembangan, A tidak sendiri menjalankan bisnis daging sapi oplosan babi tersebut.
A diamankan saat berjualan daging oplosan tersebut di Pasar Bengkok Kota Tangerang, sedangkan penyetok daging babi dengan inisial RMT (30) berhasil diamankan di Jalan Irigasi Sipon Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang.
Setelah menyita 100 kilogram daging oplosan dari A, polisi juga berhasil menemukan barang bukti lainnya berupa 500 kilogram daging babi saat menangkap RMT.
Barang bukti lainnya berupa mobil Toyota Rush Nomor Polisi B-1729-VOI yang diketahui merupakan alat angkut dari ratusan kilogram daging babi yang dicampur daging sapi.
Daging oplosan dijual murah
Abduh Surahman mengatakan pedagang daging oplosan tersebut sengaja mencampur daging sapi dengan daging babi agar harga bisa lebih murah dari daging sapi normal.
"Ini memang kesengajaan pelaku, memang niat banget untuk mencampur daging sapi dengan daging babi supaya harganya lebih rendah dari yang lain," kata dia.
• 9 FAKTA Terbongkarnya Penjualan Daging Sapi yang Ternyata Babi, Kronologi hingga Ancaman Hukumannya
Motif tersebut dibenarkan juga oleh Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto.
Sugeng menerangkan pelaku yang kini sudah berstatus tersangka mengaku menjual daging oplosannya tersebut dengan harga Rp 70.000 per kilogramnya.
Harga tersebut jauh lebih rendah dari harga daging sapi normal dengan kisaran Rp 110.000 per kilogramnya.
Kelabui korban dengan istilah daging impor
Sugeng mengatakan, agar tidak dicurigai pembeli karena harga yang murah, tersangka A bin S mengelabui korbannya dengan istilah daging impor.
"Pelaku menggunakan istilah daging impor agar pembeli percaya daging tersebut adalah daging sapi yang murah," tutur Sugeng.
Tidak hanya mengaku barang dagangannya sebagai daging impor,