Kisah Tragis Pemuda Bengkulu Meninggal karena Kecelakaan, Ditolak 4 RS, Sibuk Diuji Test Covid-19
Meninggal karena kecelakaan, pemuda ini sempat ditolak 4 rumah sakit. Keluarga kecewa korban terlalu lama dicek Covid-19.
Editor: ninda iswara
Direktur RSUD M Yunus, Zulkimaulub Ritonga saat dimintai konfirmasi menyebutkan pihaknya tidak menolak pasien kecelakaan tersebut.
"Pertama kami ikut berbelasungkawa atas kejadian ini. Kedua pasien tidak ditolak tetap kami layani hanya saja di Bengkulu ini pelayanan bedah saraf satu-satunya ada di RSUD M Yunus, dokter bedah saraf hanya ada satu di Bengkulu," katanya, Selasa (02/06/2020).
• Hari Ini 25 Tahun Lalu, Nike Ardilla Tewas Dalam Kecelakaan Tragis di Bandung, Ditangisi Jutaan Fans
"Sementara riwayat pasien sebelum ke RSUD M Yunus telah mendatangi beberapa rumah sakit lain yang tidak ada ahli bedah saraf," jelas Zulkimaulub.
Bedah saraf tidak ada berhenti beroperasi bahkan dikatakan dia, pada malam Idul Fitri saja pihaknya masih melakukan operasi bedah saraf.
Dikatakannya meski RSUD M Yunus fokus melayani Covid-19 namun bagian bedah saraf dan sejumlah layanan lain tetap dibuka.
"Di media sudah diumumkan bahwa meski fokus Covid-19 layanan bedah saraf tetap melayani pasien," ungkapnya. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Tragis Pemuda Bengkulu, Kritis karena Kecelakaan, Ditolak 4 Rumah Sakit lalu Meninggal
dan di Tribunnews.com Terlalu Lama Tes Covid-19, Pemuda Bengkulu yang Alami Kecelakaan Akhirnya Meninggal, Ditolak 4 RS