Curhat Pemilik Bengkel Las yang Harus Bayar Tagihan Listrik Rp 20 Juta: Saya Ikhlas, Tak Ada Dendam
Berikut curhat pilu Teguh Wuryanto, pemilik bengkel las yang harus bayar tagihan listrik Rp 20 juta.
Editor: Irsan Yamananda
Alasan tetap bayar tagihan
• PLN Sebut Kurang Bayar Listrik di Bulan April & Mei Jadi Penyebab Membengkaknya Tagihan Listrik Juni
Pemilik bengkel itu juga memaparkan alasan dirinya rela membayar tagihan yang tak semestinya.
Pertama, Teguh membutuhkan listrik untuk usahanya.
“Karena usaha saya bengkel UMKM, saya sangat membutuhkan listrik."
"Listrik adalah bahan baku saya, hanya PLN yang menyediakan listrik nasional,” jelasnya.
Lalu, Teguh menilai skema pembayaran dengan cara dicicil itu sebagai solusi tepat.
Sehingga, dirinya bisa membuka tempat usahanya kembali.
• PLN Sebut Tarif Listrik Tak Naik, Ini Alasan Tagihan Bulan Juni 2020 Membengkak hingga 2 Kali Lipat
Alasan ketiga, Teguh memikirkan karyawan di bengkelnya.
Ia khawatir karyawannya kehilangan pekerjaan jika bengkelnya tak segera dibuka.
“Saya juga harus memikirkan anak buah saya yang menjadi tanggung jawab saya."
"Jika saya tidak bisa bekerja karena tidak ada listrik di bengkel atau karena saya sibuk menyelesaikan urusan ini, bisa-bisa anak buah saya akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian untuk anak istrinya,” ungkapnya.
Alasan terakhir, Teguh ingin memberikan pelajaran kepada petugas PLN.
Ia mengaku tak ingin menyalahkan siapapun dalam kasus ini.
Kasus ini, kata dia, seharusnya menjadi pelajaran bagi pihak PLN.
Sebelumnya diberitakan, tagihan listrik bulan Mei 2020 milik Teguh Wuryanto naik drastis menjadi Rp 20.158.686.