Kontroversi Kematian George Floyd
2 Pelaku Pembunuhan George Floyd Dibebaskan Dengan Jaminan, J Alexander Kueng dan Thomas Lane
Setelah Thomas Lane, kini ada satu lagi pelaku pembunuhan George Floyd yang dibebaskan dengan jaminan, yakni J Alexander Keung.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hingga saat ini, sudah ada dua mantan polisi yang menjadi pelaku pembunuhan George Floyd dibebaskan dari penjara setelah membayar jaminan.
Salah satunya adalah J Alexander Kueng.
Ia diizinkan keluar dari Penjara Hennepin County pada Jumat (19/6/2020), pukul 19.30 waktu setempat.
Dilansir Minneapolis Star Tribune, eks polisi berusia 26 tahun itu bebas setelah membayar jaminan 750.000 dollar AS (Rp 10,6 miliar).
Seperti diketahui, Keung adalah satu dari empat polisi yang didakwa dalam pembunuhan George Floyd.
Ia bersama Thomas Lane dan Tou Thao didakwa bersekongkol dan membantu pelaku utama, Derek Chauvin, membunuh pria Afro-Amerika berusia 46 tahun tersebut.
• VIDEO Baru di Balik Kematian George Floyd saat Ditindih Polisi Tersebar, Ternyata Lebih Kejam
• Walau Bersalah karena Membunuh George Floyd, Derek Chauvin Tetap Dapat Uang Pensiun Rp 14 Miliar
• Sebut George Floyd Berada dalam Pengaruh Obat Saat Ditangkap, Pengacara Thomas Lane: Terlihat Jelas

Kueng menjadi pelaku kedua yang dilepaskan setelah Lane bebas setelah membayar jaminan 750.000 dollar AS, dikutip New York Post.
Pada sidang di awal Juni lalu, kuasa hukum Kueng, Tom Plunkett, menyatakan kliennya sudah memberi peringatan kepada rekan-rekannya.
Kematian Floyd, setelah lehernya ditindih oleh Derek Chauvin, membangkitkan aksi protes yang meluas di ratusan kota seantero AS.
Keluarga Floyd melalui pengacaranya, Benjamin Crump, meminta agar Chauvin, eks polisi berusia 44 tahun, dikenakan dakwaan pembunuhan tingkat pertama.
• POPULER Suasana Pemakaman George Floyd yang Disiarkan Langsung, Disemayamkan di Peti Emas
Crump mengatakan, berdasarkan rekaman dari netizen saat kejadian, terlihat bahwa Chauvin sejak awal sudah sengaja untuk menyerang Floyd.
Apalagi dalam video terbaru, nampak bahwa Tou tetap berjaga di depan sementara para pengguna jalan berteriak bahwa dia harus memeriksa Floyd.
Adapun Chauvin yang merupakan pelaku utama didakwa dengan pembunuhan tingkat dua dan pembunuhan tidak berencana tingkat dua.
Baik Chauvin dan tiga rekannya terancam dipenjara hingga 40 tahun jika terbukti bersalah.
Walau Bersalah karena Membunuh George Floyd, Derek Chauvin Tetap Dapat Uang Pensiun Rp 14 Miliar

Jika Chauvin dinyatakan bersalah atas pembunuhan Floyd, ia akan tetap menerima uang pensiun sebesar Rp 14 miliar.
Tidak seperti negara bagian lain, meski nantinya diputus bersalah dalam suatu kasus kejahatan, terdakwa di Minnesota bisa tetap mengambil pensiunnya.
• Sebut George Floyd Berada dalam Pengaruh Obat Saat Ditangkap, Pengacara Thomas Lane: Terlihat Jelas
• Beda Nasib, George Floyd Disemayamkan di Peti Emas, Derek Chauvin Terancam Hukuman 40 Tahun Penjara
• Disiarkan Langsung dan Disemayamkan di Peti Emas, Berikut Suasana Pemakaman George Floyd

Asosiasi Pensiunan Pegawai Minnesota mengatakan, Chauvin tetap akan mendapatkan tunjangan hari tua yang bisa dia ambil ketika berusia 50 tahun.
Setiap tahunnya bisa bisa mendapatkan tunjangan 50.000 dollar AS (Rp 709 juta) selama periode 30 tahun atau jumlahnya mencapai 1 juta dollar AS (Rp 14 miliar).
Tunjangan hari tua Chauvin bahkan bisa lebih besar jika selama dia bertugas, dia mengambil lembur yang jumlahnya bisa dikonversikan.
"Hilangnya uang pensiun karena kasus kejahatan bisa dikatakan jarang terjadi," kata Dr Bruce Johnsen, profesor hukum di Universitas George Mason seperti dikutip dari Kompas.com.
• POPULER Nasib Miris Derek Chauvin Terancam 40 Tahun Penjara, George Floyd Disemayamkan di Peti Emas
Namun, dengan kematian George Floyd atas Derek Chauvin 25 Maret lalu, Johnsen menerangkan sudah saatnya mereformasi hukum tersebut.
Sementara tiga pelaku lainnya, J Alexander Kueng, Thomas Lane, dan Tou Thao, tidak akan mendapatkannya karena ststus mereka petugas baru.
Pada Rabu (10/6/2020), Lane dibebaskan dari penjara setelah membayar uang jaminan sebesar 750.000 dollar AS, sekitar Rp 10,6 miliar.
Kuasa hukum Lane, Earl Gray, membenarkan kliennya menerima jaminan tersebut dengan syarat, dan saat ini pulang bersama istrinya.
Bersama Chauvin, ketiganya dipecat dari kesatuan karena dianggap bersekongkol untuk membantu pembunuhan Floyd pasca-beredarnya video di media sosial.
Jadwal sidang Lane akan terjadi 29 Juni, dengan Gray menyatakan dia berniat melayangkan mosi untuk menggugurkan semua dakwaan kliennya.
"Kini, kami bisa memperhatikan apa yang terjadi dari luar.
Kami berharap mosi kami akan dikabulkan," ucapnya kepada The Tribune.
Sebelumnya, pada Rabu, 3 Juni 2020 kemarin, jaksa penuntut mendakwa tiga polisi selain Derek Chauvin dalam kasus kematian George Floyd.
Mengutip dari Kompas.com, dakwaan tersebut merupakan yang terberat dalam mendakwa petugas polisi.
Dengan dakwaan tersebut, para pendemo yang telah memenuhi ruas-ruas jalan dari berbagai wilayah untuk melawan kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial bisa dibilang telah menang.
Dakwaan paling serius dilayangkan pada Derek Chauvin.
Ia didakwa tingkat kedua.
Tiga petugas polisi lainnya didakwa dengan dakwaan membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan tersebut.
Jika terbukti bersalah, mereka bisa dipenjara sampai empat dekade di penjara.
Chauvin yang dituduh dengan dakawaan pembunuhan tingkat kedua, yaitu menyebabkan kematian Floyd tanpa niat saat melakukan tindak kejahatan lain disebut penyerangan tingkat ketiga.
• Derek Chauvin: Dijerat Pasal Pembunuhan Berlapis, Dicerai Istri, & Pernah Kerja Bareng George Floyd
Dakwaan itu bisa membawanya dihukum selama 40 tahun penjara dibandingkan dengan maksimum hukuman 25 tahun penjara untuk pembunuhan tingkat tiga.
Petugas lain, Thomas Lane, J. Kueng dan Tou Thao menghadapi hukuman maksimum yang sama karena mereka dianggap telah membantu dan bersekongkol.
Diberitakan sebelumnya, semuanya berawal saat empat polisi hendak menangkap Floyd.
Saat itu pihak kepolisian hendak menangkapnya lantaran mendapat laporan ia diduga terlibat kasus pemalsuan uang.
Namun, ada juga yang menyebut jika Floyd menggunakan kupon kadaluarsa.
Floyd tewas setelah lehernya diinjak lutut oleh Chauvin selama tujuh menit.
Penyekapan George sendiri sempat terekam dalam bentuk video.
Karena rekaman video itulah, kasus Floyd jadi viral di media sosial dan diperbincangkan banyak orang.
5 Fakta Derek Chauvin
Mengutip dari berbagai sumber, berikut 5 fakta mengenai Derek Chauvin, biang kerok kerusuhan di seluruh Amerika Serikat:
• POPULER - Sepak Terjang Derek Chauvin, Polisi yang Buat George Floyd Tewas karena Tindih Lehernya
• POPULER - Setelah Bunuh George Floyd & Timbulkan Kerusuhan, Derek Chauvin Kini Digugat Cerai Istri
1. Rekam Jejak Chauvin

Dikutip dari Kompas.com pada 30 Mei 2020, Chauvin terlibat dalam kasus kematian dan penembakan sebelumnya.
Pada 2006 menangani kasus penikaman, menurut laporan kelompok aktivis Minnesota Communities United Against Police Brutality tahun 2016.
Pria bernama Wayne Reyes yang dicurigai menikam pacar dan seorang temannya.
Enam polisi mencegatnya lalu menembaknya dan Wayne tewas seketika.
Kala itu, para polisi beralasan karena Wayne mengarahkan senapan ke arah mereka.
Dua hari kemudian, Chauvin mendatangi panggilan 911 di daerah Phillips, Minneapolis, seperti yang diberitakan Pioneer Press.
Chauvin dan seorang rekannya memasuki rumah pelapor dan berhadapan dengan Ira Latrell Toles yang dilaporkan kekasihnya.
Toles coba melarikan diri, tapi dilumpuhkan oleh Chauvin dan rekannya.
Dalam laporan, Toles disebut merebut salah satu senjata petugas.
Karena alasan itu, Chauvin kemudian menembaknya di dada.
Pada tahun 2008, Departemen Kepolisian memberi Chauvin medali atas keberaniannya menanggapi insiden dengan pria bersenjata, seperti yang dikutip Pioneer Press, dilansir Insider.
Sementara di tahun 2011, lagi-lagi Chauvin kembali terlibat dalam kasus penembakan polisi.
Dirinya termasuk di antara lima polisi yang menanggapi laporan penembakan.
Leroy Martinez, korban, berlari dari lokasi kejadian dan para polisi mengejarnya.
Polisi mengatakan, Martinez menodongkan pistol saat ia melarikan diri.
Salah satu polisi, Terry Nutter kemudian menembak Martinez.
Padahal menurut Star Tribune, seorang saksi mata membantah klaim polisi bahwa Martinez menodongkan senjata.
Hampir dua dekade di Kepolisian Minneapolis, Chauvin telah menjadi subyek dari beberapa keluhan internal, menurut database Communities United Against Police Brutality (CUAPBP).
Terdapat tiga ulasan terpisah dari Otoritas Tinjauan Sipil.
Chauvin Disebut-sebut menggunakan "nada merendahkan", "bahasa yang merendahkan", dan "bahasa-bahasa tak pantas lain".
Selain itu ada juga ulasan "Ditutup - Tidak disiplin".
2. Dijerat Pasal Pembunuhan Berlapis
Mengutip dari Kompas.com, Derek Chauvin (44) polisi yang tindih leher George Floyd dengan lututnya itu akhirnya dijerat dengan pasal pembunuhan berlapis yakni tingkat ketiga dan kedua.
Pejabat setempat melaporkan pada Jumat (29/5/2020).
Chauvin sebelum dijerat pasal berlapis juga sudah dipecat dari Departemen Kepolisian Minneapolis.
Kini, dia dijerat telah melakukan pembunuhan tingkat ketiga, yaitu pembunuhan yang didefinisikan dalam Undang Undang tiga negara bagian di Amerika Serikat; Florida, Minnesota dan Pennsylvania.
• Oknum Polisi di balik Kematian George Floyd Punya Banyak Catatan Buruk, Terlibat Insiden Penembakan
3. Dipecat dan Ditahan
Kini, Chauvin dan tiga petugas lainnya yang terlibat semuanya telah dipecat.
Tak hanya itu, keempatnya juga ditahan oleh pihak berwajib.
Biro Penahanan Pidana membawa Chauvin ke tahanan pada pukul 11.44 pagi, Jumat (29/5/2020).
Dilansir CBS News, Chauvin ditahan di pusat penahanan orang dewasa, penjara Ramsey County di St. Paul, menurut sumber penegak hukum.
4. Digugat Cerai Istri
Istri Derek Chauvin, Kellie Chauvin, dilaporkan mengajukan permintaan cerai.
Menurut pengacaranya, sang istri begitu hancur mendengar kematian Floyd, yang memunculkan gelombang protes besar di seluruh AS.
Dalam keterangan tertulis Kantor Firma Hukum Sekula PLLC, Kellie secara resmi mengajukan cerai kepada sang suami, Derek Chauvin.
"Kellie Chauvin sangat sedih dengan kematian Floyd, dan menyampaikan dukacita kepada keluarga, dan mereka yang berkabung karena tragedi ini," ulas kantor hukum Sekula.
Kellie diketahui tidak mempunyai anak dari pernikahannya dengan polisi berusia 44 tahun itu, seperti dilansir CBS News Sabtu (30/5/2020).
"Dia meminta agar privasi anak, orangtuanya, dan keluarga besarnya dihormati, dan mereka tidak diganggu selama kondisi sulit ini," lanjut Sekula.
• Oknum Polisi di balik Kematian George Floyd Punya Banyak Catatan Buruk, Terlibat Insiden Penembakan
5. Pernah Bekerja Bersama di Sebuah Kelab
Mantan pemilik sebuah kelab di Minneapolis mengatakan kalau George Floyd dan polisi yang menginjak lehernya dengan lutut sebelum akhirnya dia tewas, Derek Chauvin, pernah bekerja sama sebagai penjaga keamanan di tempat bisnisnya sampai akhir tahun lalu.
Chauvin yang akhirnya dipecat sebagai polisi atas insiden itu, berdasarkan keterangan mantan pemilik kelab, Maya Santamaria, rupanya pernah direkrut oleh kelab El Nuevo Rodeo.
"Chauvin merupakan polisi diluar tugas dinasnya bersama dengan kami selama hampir 17 tahun kami membuka (bisnis)," Maya Santamaria mengatakan kepada KSTP-TV.
Dilansir Daily Mail, Santamaria merasa tidak yakin apakah kedua pria itu saling mengenal.
Karena, penjaga keamanan yang bertugas di sana sangat banyak termasuk yang sedang tidak bertugas di kelab pun ada.
• Sepak Terjang Derek Chauvin, Polisi yang Buat George Floyd Tewas karena Tindih Lehernya
Tapi, wanita itu mengungkapkan bahwa ada beberapa kesempatan baik Floyd mau pun Chauvin pernah sama-sama bekerja di sebuah acara kelab itu.
"Mereka pernah bekerja bersama dalam satu waktu, tapi Chauvin bekerja di luar, sementara para satpam (Floyd) di dalam."
Berdasarkan keterangan Santamaria, Chauvin memang tipikal polisi yang mudah naik pitam dan mudah bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.
"Dia kadang mudah marah dan tampak tegang," ungkapnya.
"Ketika ada perkelahian, dia menggunakan alat pukul dan semprotan lada kepada semua orang meski hal itu menurut saya tidak diperlukan."
Santamaria berandai-andai insiden kematian Floyd mungkin akan berbeda jika Chauvin menyadari itu Floyd, rekan kerjanya dulu di kelab.
• POPULER dari Detroit Hingga Atlanta, Ini 8 Daerah di Amerika yang Rusuh Karena Kematian George Floyd
"Bagaimana jika dia (Chauvin) berkata, 'Hey, Bung, kita pernah bekerja di tempat Maya bersama, ingat aku?," begitu ungkap Santamaria. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Lagi Pelaku Pembunuhan George Floyd Dibebaskan dengan Jaminan".
BACA JUGA : di Tribunnews.com dengan judul 2 Pelaku Pembunuhan George Floyd Dibebaskan Dengan Jaminan, Thomas Lane dan J Alexander Kueng.