Siswi SMP Diperkosa & Dibunuh di Kebun, Pelaku Kesal pada Ayah Korban yang Tak Kunjung Bayar Utang
M (15), seorang siswi SMP kelas IX di Sarolangun menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
"Pokonyo dio hutang narkoba (sabu), dio janji bayar sore, malam dak jugo, sudah 4 hari aku nunggu, akhirnyo aku ditelpon bos, aku nyari dio dak timbul- timbul," katanya.
Dalam pembunuhan ini, ia juga sempat memperkosa korban sebelum melakukan pembunuhan itu.
Sebelumnya, penangkapan pelaku ini buntut dari penemuan mayat anak di bawah umur di kebun karet, belakang kantor Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun pada Rabu (15/4) malam.
Korban diketemukan dalam keadaan meninggal dengan luka.

Korban berencana jual masker
M (15) siswi kelas IX SMP di Sarolangun menjadi korban pembunuhan karena ayahnya berutang.
Hutang itu tak kunjung dibayar, dan kesabaran I (30) tidak bisa menahan emosi dan melampiaskannya kepada sang anak.
Alhasil, I, tersangka pembunuhan ditangkap polisi tanpa perlawan di rumahnya di RT 03 Kelurahan Sukasari Kabupaten Sarolangun setelah mendapatkan petunjuk dari kurang lebih 15 saksi.
Dari keterangan saksi itu juga mengarah pada tersangka yang juga target pelaku penyalahgunaan narkoba.
Setelah diamankan, pelaku yang merupakan residivis pencurian dengan kekerasan (Curat) ini mengaku sudah melakukan pembunuhan kepada korban, anak temannya sendiri yang berhutang kepadanya.
Kapolres AKBP Deny Heryanto mengatakan, korban M (16) ternyata hari itu selain ingin berangkat untuk bekerja kelompok, ternyata berencana membuat masker untuk dijual.
"Ia berinisiatif dalam belajar kelompok itu membuat masker bersama temannya untuk dijual, karena lagi Covid-19," katanya, Rabu (1/7/2020).
Namun pelaku yang terlanjur dendam terhadap ayahnya, ia tidak bisa bergabung dengan temannya untuk bekerja kelompok dan membuat masker karena menjadi korban dan pelampiasan tersangka.
Di jalan, pelaku merampas HP milik korban hingga ia tega memperkosa korban sebelum membunuh secara sadis.
Dalam TKP tersebut, ujar kapolres bahwa pelaku tidak sendirian, pada saat itu memang ada dua orang, tetapi belum diketahui perannya.
Dari keterangan, memang ada temannya, namun untuk menetapkan tersangka harus dilengkapi alat bukti.
"Sementara sebagai saksi, baru satu orang tersangka," ujarnya.
Atas hal tersebut kapolres menghimbau kepada masyarakat agar menjauhi lebih memperhatikan anak-anaknya.
Jauhi hal yang tidak diinginkan terlebih dalam situasi pandemi saat sekarang. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Siswi SMP Diperkosa dan Dibunuh di Kebun Karet, Pemicunya Utang Sang Ayah
dan di Tribunnews Siswi SMP Diperkosa & Dibunuh di Kebun Karet, Pelaku Kesal pada Ayah Korban karena Utang Tak Dibayar