Kalung Antivirus Tuai Polemik, IDI hingga Anggota DPR Beri Kritikan, Simak Klarifikasi Kementan
Kalung eucalyptus menuai polemik. Kalung itu disebut Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai antivirus corona. Benarkah?
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kalung eucalyptus belakangan ini tengah ramai diperbincangkan.
Kalung itu disebut Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai antivirus corona.
Kementan rencananya ingin memproduksi secara massal kalung tersebut.
Hal ini pun menuai beragam reaksi publik.
Banyak yang mempertanyakan mengenai benar tidaknya kalung tersebut bisa menjadi antivirus corona.
Kalung ini menuai polemik.
• Disebut Sebagai Antivirus Covid-19, Kalung Anticorona Pakai Bahan Dasar Eucalyptus, Ini Manfaatnya
• Viral Kalung Antivirus Corona, Ahli: Saya Tidak Melihat Relevansi Kuat Kalung dengan Paparan Virus

Seperti yang diketahui, penambahan kasus Covid-19 yang cukup tinggi di Tanah Air, membuat sejumlah pihak berinovasi untuk menciptakan obat dan vaksin yang ampuh untuk membunuh virus corona.
Sejumlah kementerian, laboratorium farmasi, hingga perguruan tinggi pun saling berlomba untuk menciptakan produk yang efektif menekan virus.
Tak terkecuali Kementerian Pertanian.
Kementan mengklaim telah menemukan antivirus corona yang dikemas dalam bentuk sebuah kalung.
Bahkan, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, produk yang berbahan dasar eucalyptus itu mampu membunuh 80-100 persen virus.
"Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem dan defuser," kata Mentan dalam keterangan tertulis.
Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry mengungkapkan, produk-produk tersebut telah dilaunching pada Mei 2020 lalu.
Dua di antaranya, bahkan disebut telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan kini sedang dalam tahap produksi.
Sedangkan untuk kalung antivirus yang disebut dibuat dengan teknologi nano, masih dalam proses perizinan.