Breaking News:

Kalung Antivirus Tuai Polemik, IDI hingga Anggota DPR Beri Kritikan, Simak Klarifikasi Kementan

Kalung eucalyptus menuai polemik. Kalung itu disebut Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai antivirus corona. Benarkah?

DOK. Humas Kementerian Pertanian
Prototipe antivirus corona eucalyptus oleh Kementan. 

Kementan harus berhati-hati dan mendasarkan pada riset yang jelas, sebelum mengeluarkan inovasi untuk publik," kata Nabil seperti dilansir dari Antara, Senin.

Politisi PDI Perjuangan itu mengapresiasi langkah Kementan dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Meski demikian, ia menyatakan, setiap inovasi yang dihasilkan harus didasarkan pada riset yang jelas.

"Saya mengapresiasi usaha dan inovasi Kementan, tapi sebaiknya harus berbasis riset yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik," ujarnya.

5 Fakta Terkait Kalung Antivirus Corona Kementan, Peringatan Epidemiolog Hingga Izin Edar

Adapun Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Kementan melakukan uji klinis terlebih dahulu sebelum menyebarluaskan kalung tersebut.

"Penting, jangan sampai kalau itu belum teruji secara klinis, belum teruji secara ilmiah, jangan segera disebarluaskan, didiseminasikan," kata Muhadjir seperti dikutip dari Kompas TV, Senin.

"Karena kalau sampai tidak cocok dengan apa yang diperkirakan, itu bisa memiliki dampak yang tidak baik," imbuh dia.

Klarifikasi Kementan

Setelah mendapat sorotan tajam, Kementan pun mengklarifikasi soal kalung yang sempat diklaim sebagai antivirus tersebut.

Menurut Fadjry, kalung itu bukanlah sebuah antivirus seperti diberitakan selama ini.

"Kalung ini sebagai aksesori kesehatan. Ini bukan jimat, tidak ada klaim antivirus di situ," tuturnya saat konferensi pers di Kantor Balai Besar Penelitian Veteriner Kementan, Bogor, Senin (6/7/2020).

Penyematan tulisan "antivirus corona", menurut dia, hanya tertera pada prototipe kalung aromaterapi yang digunakan di kalangan pegawai Kementan.

"Ini hanya prototype ya.

Produksi massal nanti ini (tulisannya) akan menjadi ‘aromaterapi eucalyptus’," ujarnya.

Ia juga mengakui bahwa pihaknya belum melakukan uji klinis terhadap produk inovasinya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
kalungeucalyptusKementanDPRIDI
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved