Breaking News:

Garuda Indonesia Keluarkan Uang 4.000 Dollar AS untuk Perbaikan Pesawat Akibat Layang-layang

Bernard mengatakan jika dirupiahkan, kerusakan akibat layang-layang tersebut lebih dari setengah miliar.

Editor: Irsan Yamananda
(Dokumentasi Humas Angkasa Pura II)
Penertiban layang-layang oleh petugas gabungan di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten,Kamis (11/6/2020). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pihak Garuda Indonesia sudah mengeluarkan uang sebesar 4.000 Dollar Amerika Serikat (AS) untuk membiayai kerusakan pesawat akibat layang-layang di sekitar Bandara Soekarno-Hatta (Soetta)..

Hal itu diungkapkan oleh Senior Manager Incident Management Garuda Indonesia Capt. Bernard Partogi Sitorus.

"Konskuensi cost yang kami alami termasuk inspeksi dan perbaikan kurang lebih sekitar 4.000 US Dollar," kata dia dalam webinar 'Layangan Terbang Keselamatan Penerbangan Terancam' Rabu (12/8/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Jika dirupiahkan, lanjut Bernard, kerusakan akibat layang-layang tersebut lebih dari setengah miliar.

Kendati demikian, angka kerugian tersebut dinilai relatif kecil jika dibandingkan dengan potensi kecelakaan yang lebih besar.

"Jika kita hadapkan dengan potensi risiko, mungkin angka 4.000 USD ini akan terlihat kecil," kata dia.

7 Fakta Pilot Garuda Indonesia Terseret Kasus Narkoba, Alasan Konsumsi hingga Akhirnya Dipecat

1 Penumpang Garuda Indonesia Positif Corona, 43 Orang Langsung Jalani Tes Swab, 90 Lain Dikarantina

Sempat Terseret Skandal Garuda, Siwi Widi Resmi Keluar dari Maskapai, Ungkap Ingin Jadi CEO

Sisa benang layang-layang yang tersedot mesin pesawat di Bandara Soekarno-Hatta
Sisa benang layang-layang yang tersedot mesin pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Dok Otoritas Bandara Soekarno-Hatta)

Perlu diketahui, Garuda Indonesia sendiri melaporkan gangguan penerbangan akibat layang-layang di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 7 kali.

Hal itu berdasarkan 59 laporan yang dikumpulkan oleh Angkasa Pura II.

Laporan tersebut dalam periode tiga bulan terakhir terhitung Mei 2020 sampai dengan Juli 2020.

Menurut Bernard, 7 laporan yang diberikan ke AirNav dan Otorotas Bandara Soekarno-Hatta tergolong banyak.

POPULER Sang Istri Jadi Komisaris Garuda, Ini Sosok Suami Yenny Wahid, Beri Mas Kawin 10 Ekor Sapi

Mengingat pergerakan pesawat di masa pandemi tidak seramai di waktu normal.

"Sehingga angka 7 laporan ini sebuah angka yang cukup besar," kata dia.

Dari tujuh laporan gangguan, satu merupakan kejadian fatal yakni layang-layang masuk ke engine atau mesin pesawat.

"Itu ada pembuktian adanya begitu banyak benang dan juga bambu (di dalam mesin) yang merupakan konstruksi layang-layang itu sendiri," kata dia.

Sementara itu, Executive General Manager (EGM) Bandara Soekarno-Hatta Agus Hariyadi memohon kepada warga untuk tidak lagi menerbangkan layang-layang di area keselamatan penerbangan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Garuda Indonesialayang-layangsoettaAmerika Serikat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved